Minggu, 01 Agustus 2021

Kronologis Proses Kreativitas

Proses berkreasi tidak muncul begitu saja pada siapapun yang akan menjadi kreator, perlu banyak input, pengalaman dan perenungan, yang pada akhirnya akan melahirkan suatu konsep kebaruan dalam penciptaan suatu karya , khususnya dalam bidang seni dan desain. Tahapan yang seringkali harus dilalui pada proses kreativitas tersebut adalah sebagai berikut : 


a. Sensasi

Rangsangan dari luar yang ditangkap oleh mata dan telinga yang menimbulkan getaran yang disebut sensasi (sense = rasa). Akibat getaran ini timbul reaksi secara biologis yang bersifat bio kimiawi dan rasa tersebut berkesan dan tersimpan dalam otak menjadi stimulus awal pada proses berkreasi. 

b. Persepsi

Tahap dimana sensasi telah berkesan, disebut persepsi. Proses terjadinya persepsi akan berbeda pada tiap orang, karena akan sangat tergantung pada wawasan, pemahaman, selera dan pengalamannya dalam berinteraksi dengan berbagai objek dan fenomena yang terjadi.

Yang paling menarik dari proses persepsi ini adalah bahwa persepsi secara langsung juga menggerakkan proses asosiasi-asosiasi dan mekanisme lain seperti komparasi (perbandingan), differensiasi (pembeda-bedaan), analogi (persamaan) dan sintesis (penyimpulan). Semua proses tersebut menghasilkan pengertian yang lebih luas dan mendalam, sehingga yang semula hanya merupakan kesan (persepsi), sekarang telah menjadi keyakinan.

Pada tahapan ini otak secara simultan telah mempertimbangkan untuk melakukan proses kreativitas berdasarkan kapasitas pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang dimilikinya.

c. Impressi

Impressi adalah tahap di mana persepsi (kesan) telah menjadi keyakinan. Perbedaannya dengan persepsi adalah bahwa yang sudah bersifat impressi setiap waktu dapat diingatkan kembali, karena sudah tertanam di dalam wilayah kesadaran individu. Kondisi keyakinan tersebut pada akhirnya akan melahirkan dua proses yang secara sinergis berkembang bersamaan, yaitu emosi yang hadir melalui eksplorasi perasaan dan interpretasi yang muncul melalui pengkajian dan pemikiran terhadap ilmu pengetahuan. Pada fase ini proses kreatifitas sudah mulai diwujudkan dalam bentuk konsep.

d. Emosi

Emosi adalah perasaan meluap yang tak dapat dikendalikan, yang hadir pada hati dan perasaan setiap manusia , misalnya jengkel, marah, kecewa, sedih, gembira, bahagia, bergairah dan perasaan yang penuh antusias. Pada fase ini antusiasme dalam berkreasi biasanya muncul dan tak terbendung, hingga realisasi dari kreativitas sebagai produk kerja otak dapat direalisasikan menjadi karya nyata. 

e. Interpretasi

Interpretasi menyangkut aktivitas dari daya fikir akibat impresi yang masuk ke wilayah kesadaran. Interpretasi merupakan fungsi aktif intelek manusia, yang karena ditambah dengan emosi akan menghasilkan pengertian yang lebih mendalam tentang apa yang dipersepsi. Setelah lebih mengerti apa yang telah diyakini, intelek tidak berhenti berfungsi, tetapi terus memikirkan dan merenungkan tentang interpretasi yang telah dilakukan.

Interpretasi dalam hal menilik kreativitas dalam aktivitas seni berkaitan dengan perenungan dan pemikiran kembali terhdap karya yang telah diwujudkan, hingga mencapai pada titik pemikiran bahwa produk tersebut sempurna menurut intelektual sang pencipta. Dalam kaitannya dengan interpretasi ini, formulasi karya dapat berubah mulai dari porsi yang terendah, hingga porsi yang terbanyak (berubah total). Proses interpretasi akan sangat berpengaruh terhadap kualitas produk ditinjau dari berbagai aspek, terutama pada aspek estetika yang sangat erat kaitannya dengan aspek visualisasi.

f. Evaluasi

Proses kreativitas tidak bisa dinilai dan dinikmati sendiri oleh seorang kreator, namun perlu melibatkan berbagai fihak (orang lain) untuk menilainya, sehingga hasil kreativitas tersebut memiliki nilai obektivitas. Penilaian dari berbagai fihak dengan berbagai latar belakang keilmuan akan menempatkan karya hasil kreativitas menjadi karya yang layak atau tidak layak untuk dinikmati oleh masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar