Minggu, 08 Agustus 2021

Jenis-Jenis Sketsa

Menurut Kusnadi,seorang kritikus seni rupa, mengungkapkan bahwa dalam seni rupa, sketsa dibagi menjadi dua yaitu:

Sketsa sebagai seni murni atau sketsa yang berdiri sendiri, dan juga sekaligus sebagai suatu media ekspresi.

Sketsa ‘Voor Studie’, sebagai media untuk studi bentuk, proporsi, anatomi, komposisi dan sebagainya yang akan dibuat berdasarkan sketsa.

Berdasarkan pendapat Kusnadi tersebut dapat diartikan bahwa kedua jenis sketsa ini mempunyai perbedaan yang mendasar. Letak perbedaannya adalah pada fungsi. Jenis sketsa pertama memiliki fungsi sebagai ekspresi, sedangkan pada jenis sketsa yang kedua sebagai media studi.

Sehingga apabila dibandingkan dengan sketsa jenis ‘voor studie’, maka sketsa murni tersebut lebih ekspresif, karena sketsa murni dapat dijadikan media untuk berekspresi yang tidak terlalu terikat dengan masalah bentuk, proporsi, anatomi dan sebagianya yang tidak pernah dilanjutkan menjadi sebuah karya seni rupa lainnya, akan tetapi berhenti/selesai sebagai suatu karya sketsa murni atau berdiri sendiri.

Fungsi Sketsa
Dengan demikian dari kedua jenis sketsa tersebut terdapat dua sisi kegunaan. Keseluruhan bidang yang terdapat dalam seni rupa, baik itu berupa seni murni ( finet art) lukis, patung dan seni grafis, atau seni terdapat (applied art) kriya/kerajinan, desian grafis, desian interior-eksterior, arsitek bahkan sampai kepada perancangan busana dan teknologi modern tidak dapat lepas dari suatu kegiatan perancangan visual.

Sketsa merupakan suatu pilihan yang paling tepat. Ketsa di sini merupakan rancangan pendahuluan yang kasar dari sebuah karya lukis, kriya, busana, arsitek dan sebagainya. Berikut adalah beberapa fungsi sketsa.

Seni Murni
Sebagai Media Studi
Sketsa sebagai media ekspresi untuk mengungkapkan ide dan perasaan.
Berfungsi sebagai seni patung. Sketsa pada seni patung banyak diterapkan dalam sebuah perancangan pembuatan patung. Penjelasan sketsa pada patung tersebut dapat diuraikan pada bahan ajar sketsa.

Seni Terapan
Sketsa berfungsi dalam seni terapan sebagai media perancanngan awal sebelum diwujudkan dalam bentuk gambar bekerja secara lengkap. Gambar sketsa tersebut dijadikan sebagai suatu sarana eksplorasi dan sekliagus sebagai komunikasi awal dalam perancang (yang menggambar) atau orang lain, baik itu pemesan maupun juga orang yang akan dipercaya sebagai suatu pelaksana untuk merealisasikan produknya. Dengan demikian, pengerjaan suatu produk akan dapat lebih mudah dipahami pelaksanaannya, dicermati sketsa yang dilengkapi dengan gambar kerja disertai notasinya.

Busana
Sketsa juga dapat dimanfaatkan oleh para perancang busana. Mereka melakukan eksplorasi sketsa beberapa kali dalam mendapatkan sebuah rancangan yang dapat memuaskan selera pemakainya. Dalam bidang perencanaan adi busana atau fashion sketsa umumyna didominasi unsur garis. Garis tersebut berfungsi untuk membentuk desain busana secara global, potongan, serta draperi kain. Setelah ada sketsa yang terpilih kemudian dibuat berupa pola-pola busana.

Arsitek
Perancangan awal sebuah bangunan yang dimanfaatkan sketsa sebagai media eksplorasi.

Teknologi
Pemanfaatan media sketsa dapat berfungsi untuk perancangan suatu produk.

Ilmu Pengetahuan
Sktesa juga memiliki manfaat yang besar terhadap ilmu pengetahuan. Sketsa berfungsi sebagai alat bantu dalam penelitian ilmiah.

Pendidikan
Seorang pengajar, ketika tidak menunjukkan suatu benda yang sebenarnya sebagai model pembelajaran, dapat menunjukkan gambar atau foto dari benda-benda tersebut. Namun cara seperti demikian membutuhkan waktu dan biaya yang lebih banyak.

Oleh karena itu, menggunakan media sketsa, merupakan alternatif yang efektif dan juga efisien dalam suatu proses pembelajaran, karen dapat dibuat oleh pengajar sendiri secara langsung dan juga cepat. Pengajar ketika membuat sketsa sekaligus dapat langsung menjalaskan materi ajar yang divisualkan dalam bentuk sketsa.

Manfaat dan Tujuan Mempelajari Sketsa
Sebagai media latihan untuk menggores dengan lancar, bebas dan spontan sesuai dengan bentuk objek yang dipilih.

Sebagai media untuk studi bentuk, proporsi, anatomi, komposisi dan sebagainya dalam mempelajari objek yang diinginkan.

Sebagai media eksplorasi untuk mendapatkan ide atau gagasan yang akan dituangkan dalam karya seni rupa misalnya, desian, lukis, patung dan sebagainya (sketsa sebagai rancangan karya yang akan dibuat).

Sebagai media ekspresi dalam bentuk seni sketsa murni.

Komposisi Sketsa
Komposisi yang artinya susunan dalam seni rupa memiliki arti menyusun atau menata unsur-unsur seni rupa. Dengan mengatur komposisi dengan baik, maka akan terwujud karya sketsa yang baik. Oleh karena itu, komposisi memegang peranan penting sebab dengan komposisi akan diperoleh nuansa harmonis. Beberapa bagian komposisi seperti berikut.

Komposisi garis
Komposisi garis adalah garis yang memiliki peran utama di dalam membentuk komposisi. Jenis garis yang dapat membentuk komposis: komposisi garis lurus; komposisi garis lengkung.

Komposisi warna
Merupakan susunan warna-warna pada suatu bidang. Harmonis tidaknya tergantung bidang-bidang yang diatur menjadi harmonis.

Komposisi bidang
Komposisi bidang adalah garis-garis yang kita susun akan membentuk suatu susunan bidang. Susunan daripada bidang-bidang yang diatur menjadi harmonis.

Komposisi bentuk
Komposisi bentuk dihasilkan dari beberapa unsur garis. Keharmonisan dari komposisi bentuk ditentukan dari berbagai faktor unsur-unsurnya: komposisi simetris; komposisi asimetris; komposisi sentral; komposisi diagonal.

Ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan dalam membuat gambar sketsa :
Membuat kerangka gambar yang terdiri dari garis-garis vertikal, horizontal,diagonal maupun garis melengkung secara tipis-tipis.
Menggambar garis sekundernya, misalnya melukis kerangka kotak/kubus dalamkeadaan tipis.
Menebalkan garis-garis sketsa yang sudah benar. Ketebalan sesuai dengankarakter jenis garis yang diinginkan

Terdapat beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk membuat gambar sketsa :
Media gambar : kertas gambar (kertas HVS, kertas manila, kertas padalarang,kertas roti, kertas kalkir, kertas sketsa).
Alat gambar manual : pensil, rapido.
Alat gambar digital : komputer dengan program Computer Aided Design (CAD),digital pen, software design grafis.
Alat bantu gambar : light box, scanner, meja gambar, mesin gambar, mistargambar segitiga, busur derajat, mal, sablon, dan penghapus.

Kekuatan garis bergantung pada kertas yang dipergunakan. Makin kasar kertas yangdigunakan, makin gelap goresan pensil yang diperoleh. Sebaliknya makin licin kertas, makin abu-abu goresan itu.

27 komentar:

  1. SHEVIA ALMA HERA X-DKV (hadir)

    BalasHapus
  2. Della Yulita Anggraeni X-DKV :HADIR PAK

    BalasHapus
  3. Nanda Kalista as X-DKV hadir pak

    BalasHapus
  4. Cindy Laurent X-DKV, hadir

    BalasHapus
  5. Jeni indriyani X-DKV, hadir pak

    BalasHapus
  6. Venesia setiawan X DKV hadir

    BalasHapus
  7. Kamil Nur X-DKV Hadir pak

    BalasHapus
  8. Cristabel Caroline X DKV, Hadir pak

    BalasHapus
  9. zhovan Yulianto Pratama X DKV hadir

    BalasHapus
  10. Luna Rahma Setiawan X DKV hadir pak

    BalasHapus
  11. Sultan Saputra kelas (X-DKV) Hadir

    BalasHapus
  12. Widya Metta Setiawan X-DKV hadir

    BalasHapus
  13. ADITYA RIZKI NOPAL X-DKV HADIR

    BalasHapus
  14. SUCITRIMULYANI X DKV -hdir pak

    BalasHapus