Minggu, 08 Agustus 2021
Celoteh siang hari
Jenis-Jenis Sketsa
GERAKAN KAMERA
Panning
Camera Panning atau yang biasa disingkat pann adalah gerakan kamera menyamping. Pann left gerakan ke arah kiri dan pann right gerakan ke arah kanan.
Tilting
Tracking
Tracking adalah gerakan kamera dengan arah maju dan mundur atau depan belakang, bisa dengan bantuan doly atau rel kereta. Track In gerakan maju kedepan dan Track Out gerakan mundur kebelakang.
Zoom In/ Zoom Out :
Kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan menggunakan tombol zooming yang ada di kamera.
Crabbing
Crab atau crabbing adalah pergerakan kamera menyamping sejejar dengan subjek yang sedang berjalan atau berlari. Pergerakannya bisa ke kiri atau ke kanan sesuai dengan kebutuhan, seperti pergerakan kepiting.Pedestral
Pedestal atau ped adalah pergerakan kamera yang dilakukan di atas pedestal, naik dan turun seperti pergerakan lift. Dengan pergerakan ini kamu bisa menghasilkan perubahan perspektif visual dari adegan.Arc
Arc adalah pergerakan kamera dengan cara berputar ke kiri dan kanan yang biasanya dilakukan untuk melihat situasi atau kondisi lingkungan.
Selasa, 03 Agustus 2021
The Rule of Third
Apa sih The Rule of Third itu?
Prinsip dasar The Rule of Third adalah,kita membayangkan layar gambar kita terbagi menjadi 9 bagian secara vertikal dan horizontal
Dengan panduan garis – garis ini, usahakan untuk menghindari kotak bagian tengah
Mengapa The Rule of Third?
Karena dengan The Rule of Third, gambar kita akan lebih bermakna, memiliki nilai komunikasi, serta memberikan kesan ruang antara objek dengan latar belakang
Misalkan kita menggambil suatu gambar
Gambar ini terkesan statis,dimana posisi objek utama berada tepat di tengah gambar
Sekarang kita coba rubah posisi objek utama ke posisi kiri atas frame.
Bila kurang suka, bisa kita cari posisi lain
Kita geser garis horizontal ke 1/3 bagian bawah frame
Apa yang kita rasakan sekarang?
Berikut beberapa contoh
Gambar yg menerapkan The Rule of Third
Selamat mencoba
Minggu, 01 Agustus 2021
Kronologis Proses Kreativitas
Proses berkreasi tidak muncul begitu saja pada siapapun yang akan menjadi kreator, perlu banyak input, pengalaman dan perenungan, yang pada akhirnya akan melahirkan suatu konsep kebaruan dalam penciptaan suatu karya , khususnya dalam bidang seni dan desain. Tahapan yang seringkali harus dilalui pada proses kreativitas tersebut adalah sebagai berikut :
Kreativitas dalam Seni
Karena wujud seni mencakup dua aspek, yakni nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik seni, maka segi kreativitas dalam seni harus ditinjau dari dua sudut tersebut, meskipun tak mungkin sama sekali memisahkan kedua aspek itu tanpa „merusak‟ kesatuan atau keutuhan karya seni. Hakikat kreativitas adalah menemukan sesuatu yang baru atau hubungan-hubungan baru dari sesuatu yang telah ada. Manusia menciptakan sesuatu bukan dari kekosongan. Manusia menciptakan sesuatu dari sesuatu yang telah ada sebelumnya. Setiap seniman menjadi kreatif dan besar karena bertolak dari bahan yang telah tercipta sebelumnya. Inilah yang biasa kita sebut tradisi. Setiap seniman bertolak dari tradisi seni tertentu yang hidup dalam suatu masyarakat. Seorang seniman bukan manusia yang „jatuh‟ dari angkasa dan mampu menciptakan karya seni tanpa dukungan karya seni yang tersedia dalam masyarakatnya. Kita menulis sajak karena pernah membaca sajak yang kita peroleh dari masyarakat kita. Kita melukis karena sebelumnya telah punya pengalaman melihat karya lukis. Begitu pula orang menciptakan musik, lakon teater, tari, dan sebagainya dari khazanah seni disekitar kita. Penciptaan karya seni bertolak dari sesuatu yang telah tersedia dalam masyarakatnya.
Memahami Kreativitas
Kreativitas adalah suatu kondisi, suatu sikap atau keadaan mental yang sangat khusus sifatnya dan hampir tak mungkin dirumuskan. Kreativitas adalah kegiatan mental yang sangat individual yang merupakan manifestasi kebebasan manusia sebagai individu. Manusia kreatif adalah manusia yang menghayati dan menjalankan kebebasan dirinya secara mutlak. Kreativitas menerjunkan seseorang kedalam keadaan ambang, yaitu keadaan antara yang ada dan belum ada. Dengan demikian, seorang yang kreatif selalu dalam kondisi „kacau‟, ricuh, kritis, gawat, mencari-cari, mencoba-coba untuk menemukan sesuatu yang belum pernah ada dari tatanan budaya yang pernah dipelajarinya. Inilah sebabnya dalam kreativitas diperlukan keberanian kreatif. Bukan hanya keberanian dalam menghadapi dirinya yang gawat, tetapi juga keberanian dalam menghadapi kebudayaannya, lingkungannya, masyarakat, dunia, sejarah.