Seni menurut Popo Iskandar adalah karya cipta manusia yang bersifat kreatif dan memiliki nilai seni yangdapat dikomunikasikan kepada orang lain. Seni memiliki beberapa cabang, antara lain seni musik, senirupa, seni tari, dan seni teater. Pada materi berikut ini yang kita pelajari adalah cabang seni rupa. Seni rupa di wilayah Nusantara sudah ada sejak zaman prasejarah. Hal ini dibuktikan dengan diketemukannya hasil karya seni rupa, baik berupa lukisan di dinding-dinding gua maupun benda-benda yang digunakanuntuk meramu. Hasil seni rupa pada zaman tersebut diperkiraan sebagai sarana untuk melakukan ritual tertentu. Kehidupan manusia gua. Seni rupa adalah cabang seni yang menggunakan media rupa dalam penyampaiannya. Unsur media rupaini dapat berupa titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, gelap-terang. Seni rupa menurut kegunaannya dibedakan menjadi tiga yaitu seni rupa murni, seni rupa terapan dan desain. Seni rupa murni adalah suatu karya seni yang menggunakan media visual yang digunakan sebagai pemuas ekspresi pribadi atau karya yang dibuat hanya digunakan untuk kepuasan dirinya sendiri. Seni rupa murni terdiri dari seni lukis, seni grafis, seni patung, seni instalasi. Sedangkan seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang menitik beratkan pada aspek kegunaan atau fungsi. Seni rupa terapan terdiri dari berbagai macam hasil karya seni kriya, baik kriya kayu, kriya kulit, kriya logam, kriya keramik, kriya tekstil, batik. Seni rupadesain terdiri dari desain produk, desain grafis, desain arsitektur, desain interior-eksterior. Seni rupa Nusantara adalah suatu karya seni rupa yang terdapat di wilayah Nusantara. Seni rupa Nusantara menurut periode perkembangan dibagi menjadi Zaman Batu, Zaman Klasik, dan Zaman Indonesia Baru.
.
ZAMAN BATU
a. Zaman Batu Tua ( paleolithikum)
Zaman paleolithikum ini ditandai dengan diketemukannya benda-benda dari batu kasar, berupa kapakgenggam (chopper) yang ditemukan di Pacitan (Jawa Timur), Parigi (Sulawesi), Gombong (JawaTengah), Sukabumi (Jawa Barat). Di Ngandong (Jawa Tengah) ditemukan alat-alat dari batu beranekawarna yang berfungsi untuk mengorek-orek ubi yang disebut flakes dan peralatan dari tulang (
boneculture). Selain itu juga ditemukan lukisan kuno di gua Leang-leang (Sulawesi Selatan) objek lukisan digua ini berupa telapak tangan dan tubuh manusia. Di Papua objek lukisannya berupa binatang terdapatcipratan darah yang dicampur dengan lemak.
Lukisan dinding gua LascauxSerpihan batu peninggalan palaelithikumBone culture
b. Zaman Batu Tengah (mezolithikum)
Pada zaman ini kehidupan nenek moyang kita sudah mulai maju dan berkembang. Hal ini dibuktikandengan diketemukannya ujung panah, flakes, batu penggiling, pipisan, kapak batu dan alat-alat daritanduk rusa. Nenek moyang kita pada zaman ini diperkirakan sudah mulai menetap. hal ini dibuktikandengan diketemukan tumpukan kulit kerang setinggi tujuh meter di pantai timur Sumatra dan juga sudahdiketemukan pecahan tembikar dari tanahliat.
Kapak batuPeninggalan mezolithikum
c. Zaman Batu Muda (neolithikum)
Pada zaman ini nenek moyang kita sudah tinggal menetap. Dalam mencari mata pencaharian merekasudah mulai bercocok tanam. Pada periode ini telah ditemukan kapak lonjong dan persegi. Kapak persegi(ditemukan di Lahat, Bogor, Sukabumi, Karawang, Pacitan, Tasikmalaya dan lereng Gunung Ijen) diperkirakan untuk bercocok tanam, memahat dan untuk memotong kayu. Sedangkan kapak lonjong (ditemukan di Papua, Minahasa, Serawak dan Kepulauan Tanimbar) bentuknya bulat memanjang dengan bagian ujung lancip dan tajam.Pada zaman ini juga sudah diketemukan tembikar dari tanah liat yang sudah diberi motif hiasan yang bersifat magis, perhiasan cincin, kalung, gelang dari batu dan pakaian dari kulit kayu. Kapak lonjongGerabah peninggalan masa neolithikum
d. Zaman Batu Besar (megalithikum)
Zaman Batu Besar ditandai dengan adanya peninggalan monumen-monumen batu sebagai upacara keagamaan yang dianut masyarakat pada saat itu. Peninggalan tersebut berupa dolmen ( sejenis meja dari batu berukuran besar berfungsi untuk meletakkan sesaji di atasnya dan juga sebagai tanda bahwa di bawahnya ada kuburannya), (bangunan yang menyerupai tugu sebagai tanda bersemayamnya roh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar