Selasa, 21 Januari 2025

Mengenal lebih dekat dengan memori

Pernahkah Kamu bingung saat membeli memori card? Kenapa 2 memori card yang sama kapasitasnya harganya bisa jauh berbeda?
Akhirnya Kamu membeli yang paling murah.
Tapi ternyata setelah dipakai banyak masalah: file-file banyak yang rusak, rekaman video berhenti di tengah jalan, atau ada fitur kamera yang hilang.
Kalau begitu Kamu belum paham dengan spesifikasinya, yang berujung pada tidak cocoknya memori itu dengan kamera atau gadget yang Kamu punya.
Memilih memori card tidak sebatas soal kapasitas (berapa GB). Yang terpenting justru kecepatannya.
Karena itu akan menentukan seberapa lancar kamu bisa mengabadikan foto atau video di kamera kamu.

Kecepatan memori itu tertulis dalam kode-kodenya.
Karena itu kamu harus bisa bacanya.
Perbedaan SD, SDHC, dan SDXC
Kalau kamu perhatikan, ada 3 jenis SD Card di pasaran: SD, SDHC, dan SDXC.

Ini bedanya:SD mempunyai kapasitas maksimal 2 GB,
SDHC (singkatan dari SD High Capacity) mempunyai kapasitas 4 GB – 32 GB,
SDXD (singkatan dari SD Xtra Capacity) mempunyai kapasitas 64 GB – 2 TB.

Maka kalau kamu butuh memori 16 GB, berarti itu ada dalam kategori SDHC. Maka carilah kode SDHC!



Tapi, hati-hati!
SDXC hanya akan akan berjalan di kamera yang juga support dengan SDXC.
(SDHC dan SDXC memiliki format memori yang berbeda)
Jadi jangan so’ so’ an beli memori besar dengan kapasitas 64 GB misalnya, sementara kamera kamu gak mendukung SDXC.

(Tipsnya.. kalau kamu butuh memori 64 GB, lebih baik beli 32 GB SDHC dua buah)
Perbedaan kelas kecepatan
Ini yang paling penting!
Selain kapasitas, kamu wajib memperhatikan kecepatannya.
Karena ini berkaitan dengan kelancaran kamu dalam merekam foto atau video.
Kalau memori kamu lambat, video yang kamu rekam akan bermasalah. Bahkan bisa jadi tidak bisa direkam sama sekali atau filenya rusak.

Kita bisa melihat kecepatannya pada yang tertulis di memori card.

Angka seperti 45 MB/s, 60 MB/s, 90 MB/s yang tertera pada memori itu adalah kecepatan maksimumnya. Kenyataannya akan berada di bawah itu. Karena akan tergantung pada seberapa penuh memorinya.

Oleh karena itu pembuat memori akan menuliskan juga kecepatan minimumnya.
Hal ini penting, terutama untuk rekaman video, karena frame by frame nya harus bisa diputar atau direkam tanpa cacat untuk memenuhi syarat minimal kecepatan video.

Angka minimum ini akan dijadikan acuan untuk kamera memberikan “peringatan” ketika kecepatan real dari proses perekaman jatuh di bawah nilai minimumnya.

SPEED CLASS

Kecepatan minimum SD Card ditunjukkan dengan angka kecil yang dilingkari huruf C yang disebut Speed Class.

(kelihatannya seperti lingkaran, padahal itu huruf C yang artinya Class)



Angka 10, artinya kecepatan minimum untuk memori tersebut menyimpan file adalah 10 MB per detik. (yang lainnya 2=20 MB/s, 4=4 MB/s, 6=6 MB/s, 10=10 MB/s)

Semakin tinggi angkanya, semakin mahal harganya. Tapi semakin stabil juga memorinya, dan kamu akan merasa aman memakainya.

Contoh.. untuk merekam video Full HD (1920 x 1080) menggunakan DSLR, kamu harus menggunakan kelas 10. Karena kelas di bawah itu sangat berresiko. Video bisa tidak terrekam dengan baik, atau sering berhenti di tengah jalan (kamera memperingatkannya).

ULTRA HIGH SPEED CLASS (UHS)

Perhatikan juga angka di dalam huruf U di sebelah huruf C tadi.
(tidak semua SD Card)
Itu menunjukkan bahwa memori tersebut termasuk Ultra High Speed (UHS) Class.
Angka 1, artinya kecepatan minimumnya 10 MB/s.
Angka 3, artinya kecepatan minimumnya 30 MB/s.

Terus apa bedanya UHS dengan Speed Class?
Pembuatan memori dengan UHS lebih advance. Kecepatannya akan berada di atas Speed Class.
Asalkan.. kameranya (device-nya) mendukung UHS juga. Kalau tidak, maka dia akan kembali ke kecepatan minimum yang ditunjukkan Speed Class (huruf C).
Kelas yang mana yang harus saya pakai?

Jawabannya tergantung dari kualitas video yang mau kamu rekam.

Ingat.. setiap video pada dasarnya adalah ‘arus data’ (kita menyebutnya streaming) yang terus-menerus dialirkan selama video itu direkam atau diputar.
Artinya setiap video punya kecepatan arus data (disebut bit rate). Yang biasa diukur dalam KB atau MB (Megabyte).
Sederhana saja.. Youtube selalu buffer karena kecepatan internet kita gak sekenceng kecepatan data videonya.

Karena itu, untuk merekam video ke dalam memori.. kecepatan memori itu sendiri harus bersesuaian dengan kecepatan video.

Untuk merekam video kualitas Full HD (1920 x 1080 piksel), seminimal-minimalnya kamu harus menggunakan memori kelas 10. Kecepatan di atas itu (memori dengan UHS) lebih bagus lagi.. karena kamu bisa berinvestasi untuk merekam kualitas 4K.

Perhatikan tabel di bawah sebagai panduannya.




Setiap kali ada teman yang ingin membeli sebuah kartu microSD, pertanyaan yang muncul adalah “yang mana”? Arti kata ini ternyata sangat luas. Yang mana dapat berarti pemilihan kelas performa, jenis kartu microSD, dan lain sebagainya.


Memang, seringkali seseorang kesulitan menentukan kartu memori mana yang harusnya dibeli untuk perangkat mereka. Semakin kencang kinerjanya, tentu saja semakin baik saat dipakai. Akan tetapi, kartu memori dengan kinerja tinggi selalu memiliki harga yang mahal.

Kartu memori SD sendiri merupakan kependekan dari Secure Digital. Format kartu memori ini pertama kali diusung oleh SanDisk, Panasonic, dan Toshiba. Standar ini kemudian ternyata digunakan secara luas dibandingkan kartu memori jenis lain.


Nah, supaya kita tidak disebut gaptek oleh teman-teman kita, ada baiknya kita mempelajari simbol-simbol yang ada pada sebuah kartu microSD.
SDHC

Merupakan kependekan dari Secure Digital High Capacity. Standar ini muncul pada saat kebutuhan akan kapasitas meningkat. Standar ini mendukung hingga 32 GB. File System yang digunakan pada SDHC dan microSDHC adalah FAT 32.


SDXC

Ternyata, kapasitas 32 GB saat ini sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan banyak orang. Oleh karena itu, SD Association pun meningkatkan spesifikasi dari kartu memori mereka. Hingga lahirlah Secure Digital eXtended Capacity pada tahun 2009 lalu.

SDXC akan memiliki kapasitas hingga 2 TB. Sampai tulisan ini diturunkan, sebuah kartu SD baru memiliki kapasitas 1 TB dan microSD baru sampai 512 GB. Untuk file system yang digunakan adalah exFAT

Standar yang satu ini juga menetapkan bahwa 30MB/s merupakan batasan terendah dalam melakukan transfer data.


SDUC

Pada saat artikel ini diturunkan, belum ada kartu SDUC yang beredar. Standar ini baru dikeluarkan pada pertengahan tahun 2018 untuk menyambung standar SDXC saat kapasitasnya sudah tercapai.

SDUC nantinya bakal memiliki kapasitas hingga 128 TB. Kecepatannya pun juga bakal meningkat sampai sepuluh kali lipat dibandingkan dengan SDXC.
Class (C)

Jika melihat sebuah kartu SD, pasti akan terlihat juga logo bulat dengan angka di dalamnya. Itu merupakan logo dari Class sebuah kartu SD. Angka yang ada merupakan lambang dari kecepatan tulis minimal dari kartu tersebut. Jadi Class 10 membuat penggunanya dapat menulis file besar dengan kecepatan 10 MB/s.


UHS (U)

UHS merupakan kependekan dari Ultra High Speed. Biasanya, kelas UHS ditandai dengan lambang angka Romawi I, II, atau III. Selain itu, kelas ini juga ditandai dengan huruf U dengan angka di dalamnya, seperti U1 dan U3.

Lambang U seringkali dikatakan sebagai pengganti dari lambang class. Secara spesifikasi pun, kecepatan U1 dan Class 10 sama-sama harus memiliki kecepatan tulis data minimal 10 MB/s. Untuk U3, kecepatan tulis datanya minimal 30 MB/s.
Video Class (V)

Lambang V pada sebuah SDCard menandakan seberapa kencang sebuah kartu untuk menulis data video. Data video merupakan aliran data besar tanpa henti, sehingga penulisan juga akan dilakukan tanpa henti. Jika terhambat, hasil video bisa jadi lompat-lompat atau terputus.

Lambang V ditandai dengan angka transfer dengan satuan MB/s. Saat ini, SDCard dan microSD yang ada dipasaran sudah memiliki standar V6 yang berarti kecepatan tulisnya minimal 6 MB/s, V10 (10 MB/s), V30 (30 MB/s), V60 (60 MB/s), dan V90 (90 MB/s).


Application Class (A1)

Standar baru ini pertama kali diperkenalkan oleh SanDisk. Hal ini merupakan jawaban atas lambannya penggunaan microSD sebagai penyimpanan internal perangkat Android. Jadi, microSD dengan standar A akan dapat menjalankan aplikasi dengan lebih cepat.

Standar A1 memiliki IOPS (Input Output per Second) minimum 1500 kali baca dan 500 kali penulisan per detik. Untuk standar baru A2, minimum IOPS-nya adalah 4000 kali baca dan 2000 kali penulisan per detik. Untuk kecepatan tulisnya, minimal sebuah kartu harus memiliki 10 MB/s.

Demikian artikel tentang lambang dan istilah pada kartu memori SD, semoga bisa membantu Anda mengenal istilah yang ada dan memberikan gambaran sebelum Anda melakukan pembelian.

Cara cek keaslian Memori atau flasdisk

Tidak dipungkiri banyaknya produk SANDISK yang beredar di Indonesia tidak disertai dengan garansi resmi SANDISK INDONESIA. Untuk itu, customer harus jeli dalam membeli produk SANDISK agar customer bisa mendapatkan pelayanan garansi dari produk SANDISK dengan maksimal.

Berikut adalah contoh segel keaslian dari 4 DISTRIBUTOR RESMI produk SANDISK Anda yang bergaransi resmi SANDISK INDONESIA :

1. PT. ASTRINDO
Segel bulat EMAS bertuliskan GENUINE PRODUCT ASTRINDO di setiap kemasan SANDISK



2. PT. PERDANA
Segel kotak hologram bertuliskan ORIGINAL SANDISK di setiap kemasan SANDISK




3. PT. DATASCRIP
Segel kotak hologram bertuliskan DATASCRIP di setiap kemasan SANDISK




4. PT. INDOTELEKOMUNIKASI CEMERLANG
Segel kotak hologram bertuliskan SANDISK IC di setiap kemasan SANDISK


Diluar segel resmi tadi, kami pastikan bahwa produk SANDISK Anda adalah ILLEGAL / BM, atau bahkan produk Anda PALSU. Sgera komunikasikan demgan pihak penjual, apakah produk SANDISK yang akan Anda beli memiliki salah satu dari segel diatas demi terjaminnya layanan purna jual Anda.


Sandisk merupakan salah satu merek kartu memori yang banyak digunakan oleh berbagai kalangan. Namun, di pasaran juga ditemukan adanya produk Sandisk yang ternyata palsu alias KW. Kalau kamu dapat produk KW tentunya akan sangat kesal, kan? Apalagi kualitas produk KW pasti berbeda jauh dengan yang asli.

Kalau dilihat secara sekilas, memori Sandisk yang asli dan KW memang sangat mirip dan tampak nggak ada bedanya. Padahal, kalau kamu mau lebih teliti biar nggak tertipu, pasti bisa menemukan perbedaan antara keduanya. Nah, bagi yang mau beli memori baru, simak dulu cara membedakan Sandisk asli dan KW berikut ini!

Kemasan/Packaging


Kalau membeli memori Sandisk baru, cara termudah buat mengetahui keasliannya adalah dengan mengecek wadah atau kemasannya. Kemasan memori yang asli pasti selalu rapi, nggak menggembung maupun kempes. Sedangkan, kemasan produk yang palsu biasanya ada bagian-bagian yang menggembung dan kelihatan nggak rapi.

Kemudian kamu bisa juga mengecek kertas pembungkus memorinya. Di mana bungkus memori Sandisk yang asli sangat solid saat ditekuk dan agak keras sehingga nggak gambang sobek. Sebaliknya, pembungkus memori Sandisk KW terbuat dar kertas yang lentur dan tipis sehingga rentan sobek. Meskipun kelihatan sepele, tapi ciri kemasan ini merupakan salah satu indikasi utama keaslian produk.

Berikutnya, lihatlah bagian depan kemasan kartu memorinya sebagai cara cek Sandisk asli yang selanjutnya. Bagian depan kemasan Sandisk yang asli mempunyai tulisan lebih tebal, tajam, dan jelas. Kalau yang palsu biasanya tulisannya agak pudar, nggak jelas, dan tipis.

Selain itu, kamu juga perlu memperhatikan bagian belakang kemasannya. Kemasan Sandisk yang asli dilengkapi dengan tulisan situs resmi di bagian kanan atasnya. Sementara itu, Sandisk yang palsu biasanya mengosongi bagian yang seharusnya berisi situs tersebut. Terkadang ada juga yang menuliskan situs palsu atau informasi lainnya yang tidak terlalu penting.

Nomor Seri


Cara membedakan Sandisk asli dan KW yang selanjutnya adalah dengan mengecek nomor serinya. Setiap produk kartu memori dan flashdisk yang asli pasti mempunyai nomor seri unik. Nomor seri tersebut berguna buat mengidentifikasi kartu. Biasanya, terdapat string panjang yang bertuliskan angka saja atau huruf dan angka.

Kalau kamu nggak menemukannya, maka kemungkinan besar kartu memori itu palsu. Selain itu, kartu memori juga punya label depan yang dicetak dengan kualitas baik. Kalau kartu memori yang akan dibeli nggak dilengkapi dengan label depan dan posisinya kurang simetris, keasliannya patut dipertanyakan.

Perhatikan juga apakah labelnya menempel dengan sempurna atau nggak. Kalau label gampang mengelupas berarti kualitas cetaknya cukup rendah. Biasanya, produsen palsu juga hanya bermodalkan stiker murahan untuk bagian labelnya. Dari ciri fisik sederhana ini, kamu sudah bisa membedakan kartu memori yang asli dan palsu.

Kapasitas

Sejak maraknya tren belanja online, semakin banyak produk yang bisa didapatkan dengan mudah tanpa perlu keluar rumah. Bahkan, jenis dan kapasitas kartu memori yang tersedia di pasaran juga sangat bervariasi. Namun, kamu perlu berhati-hati kalau menemukan produk dengan ukuran kapasitas yang nggak realistis.

Misalnya saja kamu mendapatkan kartu memori dengan ukuran kapasitas 2 TB atau bahkan lebih. Selain nggak realistis, sejauh ini kartu memori terbesar yang tersedia di pasaran hanya berukuran 1 TB. Itu pun sudah dijual dengan harga yang sangat tinggi. Jadi, kalau kamu menemukan kartu memori 2 TB dan dijual dengan harga miring, jangan pernah memutuskan untuk membelinya.

Nggak hanya itu, kamu juga harus mencocokkan kapasitas yang tertera di kemasan dengan saat dimasukkan di HP. Cara ini memang agak merepotkan karena kamu perlu membuka kemasan dan mencoba memasukkannya ke HP. Apalagi nggak semua toko memberikan izin kepada pembeli untuk melakukan pengecekan dengan cara seperti ini.

Kecepatan


Cara yang selanjutnya untuk mengetahui keaslian produk Sandisk adalah dengan melakukan tes terhadap kecepatannya. Produk asli pasti selalu bisa memproses file dalam waktu yang relatif cepat. Sedangkan produk palsu memerlukan waktu agak lama untuk membaca file kemudian mengirimkannya ke perangkat.

Untuk melakukan pengecekan ini, kamu perlu mempersiapkan card reader yang cepat. Setelah itu, coba pindahkan sebuah file berukuran besar sekitar 1 atau 2 GB ke dalam kartu memori. Amati rata-rata kecepatan transfer dari kartu memori tersebut. Kalau produknya benar-benar original, maka proses transfernya akan berlangsung secara cepat dan optimal.

Kalau nggak punya card reader, kamu bisa memanfaatkan aplikasi dari Google Play Store atau AppStore untuk melihat informasi kartu memori. Mulai dari tanggal pembuatan, model, produsen, hingga nomor serinya. Kalau kartu memorinya palsu, maka aplikasi nggak akan bisa menampilkan data yang benar dan akurat terkait detail tersebut. Pilihan aplikasinya banyak banget, kamu tinggal pilih salah satu saja.

Sementara itu, untuk produk flashdisk kamu bisa melakukan pengecekan dengan lebih mudah tanpa pakai card reader. Tinggal sambungkan saja flashdisk ke laptop atau komputer kamu. Kemudian, pindah atau salin file berukuran besar dan amati waktu transfernya. Kalau proses transfer memakan waktu yang lumayan lama, bisa jadi kartu memori atau flashdisk tersebut palsu.

Harga



Sama halnya dengan flashdisk, semakin besar kapasitas kartu memori yang akan dibeli, tentu saja harganya lebih mahal. Hal ini menjadi salah satu poin penting untuk mengetahui apakah kartu memori tersebut original atau palsu. Soalnya, sekarang ini banyak banget penjual pihak ketiga yang berlomba-lomba menawarkan kartu memori dengan harga paling rendah.

Sekarang bukanlah hal yang sulit menemukan produk kartu memori dari merek ternama dengan harga yang murah. Sebaiknya jangan asal tertarik dengan harga nggak masuk akal yang diberikan oleh penjual. Periksa dulu berapa harga resmi dari produk yang kamu ingin beli dari situs brand-nya. Jangan juga gampang percaya dengan potongan harga yang terlalu besar dari toko-toko online.

Sebenarnya, untuk menghindari hal ini, cara yang paling gampang adalah dengan hanya membeli produk Sandisk di gerai resminya. Dalam hal ini, kalau kamu beli di toko online berarti pilihlah yang Official Store. Tujuannya adalah biar kamu nggak kecewa kalau tiba-tiba barang yang datang adalah produk KW. Apalagi kalau kamu sudah lama pengen memiliki kartu memori Sandisk terbaru.

Kesimpulan


Dari pembahasan di atas bisa disimpulkan kalau untuk mengetahui keaslian produk Sandisk bisa dilihat dari kemasan, nomor seri, kapasitas, kecepatan, dan harganya. Pokoknya, kamu tinggal memperhatikan cara di atas saja sudah pasti bisa membedakan antara kartu memori Sandisk yang asli dan palsu.
KENALI SEGEL GARANSI RESMI SANDISK INDONESIA

Senin, 23 Desember 2024

Instrumen Penilaian / Rubrik

Perangkat Pembelajaran


1. Mendesain pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik
Membuat Desain pembelajaran yang terstruktur dan berurutan untuk mencapai tujuan pembelajaran
Merancang pembelajaran Seni Budaya secara terstuktur dan berurutan (tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran)
Rancangan pembelajaran Seni Budaya terstruktur dan tersaji secara sangat berurutan. dan lengkap mencakup semua aspek pembelajaran (tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran)

2. Mendesain pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik

Membuat desain pembelajaran yang relevan dengan kondisi di sekitar sekolah dengan melibatkan peserta didik
Merancang pembelajaran secara relevan, dan kontekstual dengan kondisi sekolah dan melibatkan peserta didik

Rancangan pembelajaran tersaji secara sangat relevan, dan sangat kontekstual dengan kondisi sekolah dan melibatkan peserta didik secara aktif dan kreatif

3. Mendesain pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik

Pemilihan dan penggunaan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
Memilih sumber belajar yang relevan dengan dengan tujuan pembelajaran Seni Budaya

Guru mendesain penggunaan sumber belajar lebih bervariasi seperti sumber belajar berbasis digital, dan non digital, serta sangat relevan dengan tujuan pembelajaran Seni Budaya

4. Merancang penggunaaan pengetahuan tentang komponen kurikulum dan cara menggunakannya untuk merancang desain pembelajaran
Merancang penggunaaan kurikulum dalam proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
Materi dirancang berdasarkan capaian pembelajaran Seni Budaya dalam kurikulum
Materi dirancang dan dikembangkan berdasarkan capaian pembelajaran Seni Budaya dalam kurikulum dan memenuhi aspek berpikir tingkat tinggi (HOTS)

5. Merancang penggunaan konten pembelajaran dan cara mengajarkannya
Merancang struktur dan alur pengetahuan dari suatu bidang keilmuan yang relevan untuk pembelajaran
Merancang struktur dan alur pengetahuan bidang Seni Budaya diimplementasikan secara logis dan komprehensif
Struktur dan alur pengetahuan bidang Seni Budaya dirancang secara logis dan komprehensif berbasis HOTS dalam mengkritik karya seni

6. Merancang penggunaan konten pembelajaran dan cara mengajarkannya
Merancang pengetahuan konten yang relevan untuk menentukan tujuan pembelajaran
Merancang penggunaaan materi pembelajaran Seni Budaya yang relevan dengan tujuan pembelajaran dan kehidupan nyata
Materi pembelajaran Seni Budaya yang digunakan dirancang sangat relevan dengan tujuan pembelajaran dan kehidupan nyata dalam mengimplementasikan praktik pembelajaran Seni Budaya

7. Mengorganisasikan penggunaaan konten pembelajaran dan cara mengajarkannya
Mengorganisasikan penggunaan pengetahuan konten yang relevan untuk menyusun alur tujuan pembelajaran
Menunjukkan hasil mengorganisasikan pengetahuan konten yang relevan untuk menyusun alur tujuan di dalam pembelajaran
Pengetahuan konten yang relevan diorganisasikan secara sistematis sesuai dengan lingkup tujuan pembelajaran untuk menyusun alur tujuan pembelajaran Seni Budaya

8. Mendesain pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik
Mampu membuat desain pembelajaran yang mencakup strategi dan komunikasi untuk menumbuhkan minat dan nalar kritis peserta didik
Mendesain strategi pembelajaran Seni Budaya yang mendorong minat dan nalar peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi (HOTS)
Strategi pembelajaran Seni Budaya yang didesain dapat meningkatkan minat dan nalar peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi (HOTS) dalam mengembangkan kreativitas.

9. Merancang strategi perilaku yang mencerminkan kematangan moral, emosi dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan kode etik guru
Merancang penggunaaan strategi pengelolaan emosi secara efektif dalam menerapkan perilaku kerja sebagai guru
Merancang penggunaan strategi pembelajaran Seni Budaya secara efektif sesuai dengan perilaku kerja guru
Strategi pembelajaran Seni Budaya dirancang sangat efektif dalam aspek penampilan, tutur kata, antusias, dan menghargai peserta didik

10. Mendesain penggunaan pengetahuan tentang komponen kurikulum dan cara menggunakannya untuk merancang desain pembelajaran
Mendesain penggunaan strategi untuk meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
Strategi pembelajaran didesain untuk meningkatkan pembelajaran
Guru mendesain pembelajaran yang sangat sesuai dengan model/sintaks pembelajaran kreasi/rekreasi Seni Budaya yang mencakup kegiatan: (1). siswa mengamati/ menyimak proses dan hasil kreasi/rekreasi seni Budaya melalui demonstrasi (oleh guru atau pihak lain)., tayangan audio/video dan (2). peserta didik melakukan kreasi/rekreasi Seni Budaya dengan memanfaatkan sumber belajar offline dan online serta mengoptimalkan aktivitas peserta didik.

11. Mendesain penggunaan pengetahuan tentang komponen kurikulum dan cara menggunakannya untuk merancang desain pembelajaran
Mendesain penggunaan strategi pembelajaran yang efektif untuk capaian belajar literasi dan numerasi peserta didik
Mendesain penggunaan strategi pembelajaran Apresiasi maupun Kreasi yang efektif melalui tahapan literasi dan numerisasi
Strategi pembelajaran apresiasi maupun kreasi didesain secara efektif melalui tahapan literasi dan numerisasi

12. Mendesain pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik
Mendesain penggunaan teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) secara adaptif dalam pembelajaran
Pemilihan perangkat teknologi didesain sesuai dengan karakteristik peserta didik dalam pembelajaran Seni Budaya
Mendesain penggunaan perangkat teknologi dalam pembelajaran Seni Budaya sangat bervariasi (lebih dari 3 jenis) dan sangat sesuai dengan karakteristik peserta didik

13. Mendesain asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik
Mendesain asesmen yang berpusat pada peserta didik
Penilaian awal didesain untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik
Penilaian awal didesain untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran dan untuk merancang pembelajaran diferensial

14. Merancang asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik
Merancang asesmen yang berpusat pada peserta didik
Merancang penilaian proses dan hasil pembelajaran Seni Budaya
Guru merancang penilaian proses dan hasil, serta sangat sesuai dengan pendekatan active learning

15. Merancang asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik
Merancang pemberian umpan balik terhadap peserta didik mengenai pembelajarannya
Merancang pemberian umpan balik kepada peserta didik untuk mengetahui kesesuaian dengan tujuan pembelajaran Seni Budaya
Umpan balik yang diberikan kepada peserta didik, dan dirancang sangat sesuai dengan tujuan pembelajaran Seni Budaya

16. Mendesain pengetahuan tentang komponen kurikulum dan cara menggunakannya untuk merancang desain pembelajaran
Mendesain asesmen untuk meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
Mendesain asesmen formatif, proses dan hasil untuk mengetahui capaian pembelajaran
Dalam pembelajaran Seni Budaya, guru mendesain asesmen formatif, proses, dan hasil untuk mengetahui capaian pembelajaran

17. Mendesain pengetahuan tentang komponen kurikulum dan cara menggunakannya untuk merancang desain pembelajaran
Mendesain strategi untuk meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
Mendesain pembelajaran sesuai dengan sintaks dan perkembangan peserta didik
Guru mendesain strategi pembelajaran Seni Budaya yang sangat sesuai dengan tahap perkembangan dan karakteristik yang relevan dengan kebutuhan belajar peserta didik dalam berolah seni

18. Mendesain penggunaan pengetahuan dalam menentukan karakteristik yang akan mempengaruhi cara belajar peserta didik
Mendesain penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan latar belakang sosial, budaya, agama, dan ekonomi yang relevan untuk menetapkan kebutuhan belajar peserta didik
Mendesain penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan latar belakang sosial, budaya, agama, dan ekonomi yang relevan untuk menetapkan kebutuhan belajar peserta didik
Guru mendesain penggunaan strategi pembelajaran Seni Budaya yang sangat sesuai dengan atar belakang sosial, budaya, agama, dan ekonomi yang relevan untuk menetapkan kebutuhan belajar peserta didik dalam meningkatkan kreativitas dalam berekspresi seni.

19. Mendesain penggunaan pengetahuan dalam menentukan karakteristik yang akan mempengaruhi cara belajar peserta didik

Mendesain penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik sesuai dengan potensi, minat, dan cara belajar peserta didik
Mendesain penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik sesuai dengan potensi, minat, dan cara belajar peserta didik
Guru mendesain penggunaan strategi pembelajaran Seni Budaya berbasis scientific approach yang sangat sesuai dengan minat kebutuhan belajar peserta didik dan sangat sesuai dengan potensi, minat, dan cara belajar peserta didik.

20. Merancang penggunaan pengetahuan dalam menentukan karakteristik yang akan mempengaruhi cara belajar peserta didik
Merancang penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan keragaman kebutuhan belajar peserta didik untuk pembelajaran yang inklusif
Merancang penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan keragaman kebutuhan belajar peserta didik untuk pembelajaran yang inklusif
Guru merancang penggunaan strategi pembelajaran Seni Budaya yang sangat sesuai dengan keragaman kebutuhan belajar peserta didik untuk pembelajaran yang inklusif



Video Pembelajaran

1. Penyiapan kegiatan awal pembelajaran
Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran
Guru menyiapkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran Seni Budaya
Guru menyiapkan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran seni dengan berdoa, presensi, menyampaikan tujuan pembelajaran Seni Budaya

2. Penyiapan kegiatan awal pembelajaran
Menerapkan kegitan apersepsi
Guru melakukan apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan memberi motivasi yang sangat menarik disertai membangun pengetahuan awal siswa yang dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

3. Penyapaian tujuan di awal pembelajaran
Menerapkan penyampaian tujuan pembelajaran /indikator ketercapaian kompetensi
Guru bersama peserta didik mendiskusikan tujuan pembelajaran/indikator ketercapaian kompetensi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara sangat jelas disertai indikator ketercapaian kompetensi/kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, dan menunjukkan level HOTS

4. Penilaian di awal dalam pembelajaran
Penerapan penialaian di awal pembelajaran
Guru melakukan penilaian awal untuk mendapatkan informasi sepintas tentang kemampuan awal siswa yang relevan dengan tujuan pembelajaran
Guru melakukan penilaian awal yang relevan dengan tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan alat-alat yang tepat sesuai dengan bidang studi Seni Budaya

5. Menerapkan pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik
Membuat Desain pembelajaran yang terstruktur dan berurutan untuk mencapai tujuan pembelajaran
Menerapkan pembelajaran Seni Budaya secara terstuktur dan berurutan (tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran)
Guru menerapkan pembelajaran Seni Budaya terstruktur dan tersaji secara sangat berurutan dan lengkap mencakup semua aspek pembelajaran (tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran)

6. Menerapkan pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik
Membuat desain pembelajaran yang relevan dengan kondisi di sekitar sekolah dengan melibatkan peserta didik
Menerapkan desain pembelajaran Seni Budaya yang relevan dengan kondisi di sekitar sekolah dengan melibatkan peserta didik
Guru menerapkan pembelajaran Seni Budaya yang tersaji secara relevan, dan kontekstual dengan kondisi sekolah dan melibatkan semua peserta didik secara aktif

7. Menerapkan pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik
Mampu membuat desain pembelajaran yang mencakup strategi dan komunikasi untuk menumbuhkan minat dan nalar kritis peserta didik
Menerapkan desain pembelajaran Seni Budaya yang mencakup strategi dan komunikasi, serta mendorong minat dan nalar peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi (HOTS)
Pembelajaran dilakukan menggunakan strategi dan komunikasi dalam pembelajaran Seni Budaya untuk meningkatkan minat dan nalar peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi (HOTS) dalam mengembangkan kreativitas.

8. Menggunakan pengetahuan tentang komponen kurikulum dan cara menggunakannya untuk merancang desain pembelajaran
Menggunakan strategi untuk meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
Strategi pembelajaran digunakan untuk meningkatkan pembelajaran
Guru menyajikan pembelajaran sangat sesuai dengan model/sintaks pembelajaran kreasi/rekreasi Seni Budaya yang mencakup kegiatan: (1). peserta didik mengamati/ menyimak proses dan hasil Apresiasi dan Kreasi Seni Budaya melalui demonstrasi (oleh guru atau pihak lain)., tayangan audio/video dan (2). peserta didik melakukan Apresiasi dan Kreasi Seni Budaya dengan memanfaatkan sumber belajar offline dan online serta mengoptimalkan aktivitas peserta didik.

9. Menggunakan pengetahuan tentang komponen kurikulum dan cara menggunakannya untuk merancang desain pembelajaran
Menggunakan strategi pembelajaran yang efektif untuk capaian belajar literasi dan numerasi peserta didik
Menerapkan strategi pembelajaran Apresiasi maupun Kreasi yang efektif melalui tahapan literasi dan numerisasi
Strategi pembelajaran apresiasi maupun kreasi diterapkan secara efektif melalui tahapan literasi dan numerisasi

10. Menggunakan konten pembelajaran dan cara mengajarkannya
Mengimplementasikan struktur dan alur pengetahuan dari suatu bidang keilmuan yang relevan untuk pembelajaran
Struktur dan alur pengetahuan bidang Seni Budaya diimplementasikan secara logis dan komprehensif
Struktur dan alur pengetahuan bidang Seni Budaya diimplementasikan secara logis dan komprehensif berbasis HOTS

11. Menggunakan konten pembelajaran dan cara mengajarkannya
Menggunakan pengetahuan konten yang relevan untuk menentukan tujuan pembelajaran
Menggunakan materi pembelajaran Seni Budaya yang relevan dengan tujuan pembelajaran dan kehidupan nyata
Materi pembelajaran Seni Budaya yang digunakan sangat relevan dengan tujuan pembelajaran dan kehidupan nyata dalam mengimplementasikan praktik pembelajaran Seni Budaya

12. Menggunakan konten pembelajaran dan cara mengajarkannya
Mengorganisasikan pengetahuan konten yang relevan untuk menyusun alur tujuan pembelajaran
Menunjukkan hasil mengorganisasikan pengetahuan konten yang relevan untuk menyusun alur tujuan di dalam pembelajaran Seni Budaya
Guru menunjukkan hasil mengorganisasikan pengetahuan konten yang relevan untuk menyusun alur tujuan di dalam pembelajaran Seni Budaya yang meliputi dimensi audience, behaviour, condition, degree.

13. Menggunakan konten pembelajaran dan cara mengajarkannya
Menggunakan kurikulum dalam proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
Materi dikembangkan berdasarkan kurikulum dalam proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
Materi diterapkan berdasarkan kurikulum dalam proses pembelajaran Seni Budaya yang berpusat pada peserta didik, dan melibatkan peserta didik secara aktif

14. Menerapkan pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik
Pemilihan dan penggunaan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
Pemilihan sumber belajar relevan dengan dengan tujuan pembelajaran Seni Budaya
Guru menggunakan sumber belajar lebih bervariasi (berbasis digital dan non digital) dan sangat relevan dengan dengan tujuan pembelajaran Seni Budaya

15. Menerapkan pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik
Menggunakan teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) secara adaptif dalam pembelajaran
Pemilihan perangkat teknologi sesuai dengan karakteristik peserta didik dalam pembelajaran Seni Budaya
Penggunaan perangkat teknologi dalam pembelajaran Seni Budaya sangat bervariasi (lebih dari 3 jenis) dan sangat sesuai dengan karakteristik peserta didik

16. Menerapkan pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik
Mampu membuat desain pembelajaran yang mencakup strategi dan komunikasi untuk menumbuhkan minat dan nalar kritis peserta didik
Menerapkan desain pembelajaran Seni Budaya yang mencakup strategi dan komunikasi, serta mendorong minat dan nalar peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi (HOTS)
Pembelajaran dilakukan menggunakan strategi dan komunikasi dalam pembelajaran Seni Budaya untuk meningkatkan minat dan nalar peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi (HOTS) dalam mengembangkan kreativitas.

17. Melakukan asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik
Melaksanaan asesmen yang berpusat pada peserta didik
Mengimplementasikan penilaian proses dan hasil pembelajaran Seni Budaya
Dalam pembelajaran Seni Budaya dilaksanakan penilaian proses dan hasil secara autentik, serta sangat sesuai dengan pendekatan active learning


18. Melakukan asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik
Memberikan umpan balik terhadap peserta didik mengenai pembelajarannya
Pemberian umpan balik kepada peserta didik untuk mengetahui kesesuaian dengan tujuan pembelajaran Seni Budaya
Umpan balik yang diterapkan kepada peserta didik sangat fokus pada tujuan pembelajaran Seni Budaya

19. Melakukan asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik
Memberikan umpan balik terhadap peserta didik mengenai pembelajarannya
Sikap empati guru diterapkan dalam pembelajaran Seni Budaya dengan menunjukkan sikap helping relationship terhadap peserta didik
Guru memiliki empati dalam pembelajaran Seni Budaya dengan menunjukkan sikap perilaku sangat menghargai, dan tulus, perhatian, serta kejelasan ekspresi terhadap peserta didik

20. Membiasakan pentingnya menempatkan peserta didik sebagai pusat dari pembelajaran.
Menerapkan interaksi aktif dan empatik dalam pelbelajaran yang berpusat pada peserta didik
Melaksanakan pembelajaran seni budaya secara menyenangkan (interaktif dan empatik) yang berpusat pada peserta didik
Melaksanakan pembelajaran seni budaya sangat menyenangkan (sangat interaktif dan empatik) yang berpusat pada peserta didik dan meningkatkan minat dan motivasi

21. Membiasakan pentingnya menempatkan peserta didik sebagai pusat dari pembelajaran.
Menerapkan kepedulian terhadap keselamatan dan keamanan peserta didik sebagai individu dan kelompok"
Penerapan standar keselamatan dan keamanan peserta didik sebagai individu dan kelompok dalam pembelajaran praktik Seni Budaya
Standar keselamatan dan keamanan peserta didik sebagai individu dan kelompok diterapkan dalam pembelajaran praktik seni budaya yang memberikan kebebasan berekspresi pada peserta didik


Laporan Studi Kasus

1. Mendeskripsikan masalah/kasus nyata yang pernah dialami
Mendiskripsikan masalah/kasus nyata yang pernah dialami secara mendetail dan sistematis
Deskripsi masalah atau kasus nyata yang pernah dialami yang disusun secara komprehensif dengan menguraikan realita yang terjadi serta menguraikan kondisi idealnya untuk memahami dan menyelesaikan tantangan yang dihadapi.
Sangat komprehensif dalam menguraikan masalah nyata yang pernah dihadapi: (1) kondisi yang diharapkan (seharusnya), (2) kondisi yang terjadi, dan (3) gap.

2. Mendeskripsikan upaya penyelesaian yang sesuai
Mendiskripsikan upaya penyelesaian yang sesuai secara strategis dan efektif
Deskripsi upaya penyelesaian meliputi tiga aspek esensial: praktis dan dapat dilaksanakan, sesuai dan rasional dengan masalah yang dihadapi, serta relevan dengan tugas dan peran seorang guru.
Upaya penyelesaian mencakup 3 aspek: (1) operasional (dapat dilakukan), (2) rasional dan sesuai dengan masalah, (3) dalam lingkup tugasnya sebagai guru

3. Mendeskripsikan hasil dari upaya/tindakannya
Mendiskripsikan hasil dari upaya/tindakannya secara rinci dan jelas
Deskripsi hasil dari upaya/tindakan mencakup bentuk keberhasilan yang terdefinisi dengan jelas, bukti pendukung atau perubahan yang terjadi yang sangat jelas dan dapat diverifikasi, serta sangat masuk akal dan sesuai dengan masalah yang diatasi.
Hasil upaya/tindakan mencakup: (1) bentuk keberhasilan, (2) bukti pendukung atau perubahan yang terjadi sangat jelas, dan (3) sangat masuk akal dan sesuai dengan masalah.

4. Mendeskripsikan pengalaman berharga yang bisa dipetik
Mendiskripsikan pengalaman berharga yang bisa dipetik dari masalah/ kasus yang dihadapi.
Deskripsi pengalaman berharga yang dapat dipetik berkaitan dengan metode penyelesaian masalah yang efektif, cara antisipasi untuk menghindari atau mencegah masalah serupa di masa depan, dan strategi untuk meningkatkan kualitas penanganan masalah.
Pengalaman berharga yang dapat dipetik berkaitan: (1) cara penyelesaian masalah; (2) antisipasi masalah serupa (terhindar atau tidak terulang); dan 3) peningkatan kualitas penanganan masalah.

Kamis, 12 Desember 2024

TP DKV

Tujuan Mata Pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual Mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills) meliputi:

1. memahami profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi di bidang Desain Komunikasi Visual;
2. memahami proses bisnis berbagai industri di bidang Desain Komunikasi Visual;
3. memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu global pada bidang Desain Komunikasi Visual;
4. memahami teknik dasar proses produksi pada industri Desain Komunikasi Visual;
5. memahami keterampilan membuat sketsa dan ilustrasi untuk kebutuhan dasar rancangan desain;
6. memahami komposisi tipografi untuk kebutuhan dasar rancangan desain;
7. memahami prosedur penggunaan peralatan fotografi; dan
8. memahami komputer grafis yang dibutuhkan pada pekerjaan Desain Komunikasi Visual

Sabtu, 16 November 2024

Kargo Baca


Bila selama ini perpustakaan itu sebuah ruangan, beda halnya dengan Kargo Baca. Kargo baca adalah sebuah perpustakaan bergerak yang memiliki bentuk dasar sepeda dengan box untuk menaruh buku-buku didepannya. Kargo baca didirikan oleh Kang Edi Dimyati pada tahun 2017, saat itu ada beberapa pengunjung perpustakaan Kampung Buku yang tidak bisa hadir karena pindah rumah, makanya Kang Edi dapat ide untuk mendatangkan buku ke pengunjung itu melalui kargo baca. Kargo baca terinspirasi dari seorang penggiat literasi asal India yang membawa buku dalam keranjang. Koleksi buku Kargo baca dari para donatur dan Perpustakaan Nasional, bahkan ada juga orang tak dikenal yang mengirimkan buku.Awalnya masyarakat menganggap kalau Kargo baca itu jual kopi, tukang jahit bahkan rongsok.

Kargo Baca sering bekerjasama dan berkolaborasi dengan karang taruna, Dinas Perpustakaan, sekolah, komunitas Literasi dan yang terakhir seorang atlet bernama Gracia Poli. Kargo baca biasanya berkeliling ke Taman taman, bahkan pernah juga ke Purwokerto Jawa Tengah. Saat masyarakat menyentuh dan membaca buku dari kargo baca, itu adalah hal yang menyenangkan buat Kang Edi, itu tandanya kargo baca bermanfaat. Pesan Kang Edi kepada gen z adalah, carilah informasi dan wawasan di perpustakaan, jangan lupa berkolaborasi agar misi literasi lebih berkembang, Salam Literasi.








Muhammad Rizky Aditya
SMPN 36 Jakarta
Kelas 7E


Senin, 04 November 2024

Cerita Bapak buat Abang Rizky #part_3

Bang, kali ini bapak mau cerita tentang Keledai dan Harimau

Di dalam hutan terjadi perdebatan yang panjang antara Keledai dan Harimau. Mereka berdebat tentang rumput yang mereka lihat. Keledai mengatakan, rumput itu berwarna biru dan ia bersikeras atas pandangannya tersebut. Harimau marah, karena ia tau bahwa rumput yang mereka pandang itu sebenarnya berwarna hijau.

Menurut saya rumput itu berwarna biru, kata Keledai.
Bukan, rumput itu berwarna hijau, jawab Harimau.
Kamu salah, rumput itu berwarna biru, ujar Keledai.
hijau! Biru! hijau! Biru! Mereka berdebat tak berkesudahan.
Beberapa kawanan kancil, gajah dan lainnya pun datang untuk melerai. Namun Harimau dan Keledai tetap berdebat.

Untuk menghindari perdebatan yang berkepanjangan, mereka akhirnya sepakat untuk menemui Singa; si raja hutan. Singa dikenal bijak dalam memutuskan berbagai perkara dan perselisihan yang terjadi di antara binatang penghuni hutan.

Pertemuan-pun berlangsung, Singa dengan cermat mendengar cerita dari Keledai dan Harimau. Setelah mendengar cerita itu; Singa diminta untuk memutuskan siapa yang benar dan siapa yang salah. Ketupusan diambil, Singa menyatakan bahwa Keledai-lah yang benar. Tidak hanya itu, Singa juga mengambil keputusan dengan memberikan sanksi kepada Harimau berupa larangan bicara kepada siapapun selama satu tahun. Larangan tersebut berlaku saat itu juga, sehingga otomatis Harimau tidak bisa bertanya atau berargument lagi dihadapan Singa.

Waktu terus berjalan, akhirnya Harimau sudah melawati masa hukumannya selama satu tahun. Hari yang dinanti itu telah tiba, Harimau langsung menemui Singa karena ia sangat penasaran dan ingin bertanya mengapa Singa membenarkan pernyataan Keledai? Dan mengapa ia harus mendapatkan hukuman larangan bicara selama satu tahun? Mendengar kedua pertanyaan ini diajukan, Singa menahan tawanya. Sambil menatap Harimau, Singa menjawab; “saya tau rumput itu berwarna hijau dan saya memberikan hukuman kepada-mu bukan karena kamu salah, tetapi karena kamu sudah membuang-buang waktu mu untuk berdebat dengan seekor keledai.”
Ingatlah wahai Harimau, ada 3 kesalahanmu Pertama, engkau telah menghabiskan waktu untuk berdebat dengan makhluk bodoh. Kedua, engkau tidak meyakini pengetahuanmu yang benar. Dan ketiga, engkau telah menyita waktuku untuk masalah yang tidak penting.

Singa kemudian melanjutkan nasehatnya; “hindari perdebatan terutama dengan yang jahil dan angkuh. Mereka hanya merusak emosi kamu sendiri. Berdebat dengan Keledai yang bodoh hanya akan membuatmu seperti dia.” Itu sebabnya aku menghukum mu untuk berdiam diri, agar kamu bisa memetik hikmah untuk tidak lagi berdebat dengan kebodohan.
Harimau pun tunduk terdiam, dan menyadari kesalahannya

Jadi bang, kalau suatu saat nanti abang bertemu dengan "Keledai" yang berdebat dengan abang, abang sudah tau apa yang harus abang lakukan
Jangan buang waktu, tenaga dan fikiran abang untuk berdebat dengan Keledai tadi.

Minggu, 03 November 2024

Cerita Bapak buat Abang Rizky #part_2

Abang Rizky, bapak ada cerita menarik buat abang, ceritanya tentang Cheetah dan Anjing balap

Pernah suatu ketika, seekor Anjing balap mengajak balapan lari Cheetah untuk membuktikan mana yang lebih cepat antara Anjing balap dan Cheetah
Tapi herannya pada saat perlombaan dimulai, sang Cheetah tak menggerakan satu jaripun dan hanya duduk terdiam melihat suasana, hingga akhirnya Anjing tersebut melewati garis finish. Dengan sombongnya Anjing membanggakan diri kalau dia telah mengalahkan Cheetah. Lihatlah Cheetah, aku lebih cepat darimu, Cheetah pun hanya tersenyum.
Penonton banyak yang bertanya-tanya dan kecewa
bahkan tak sedikit pula yang mulai berinovasi dengan pola pikir negatif nya
Wahhh ternyata mental nya cheetah payah, ternyata anu, ternyata begita, begitu, dan sebagainya.
Sampai ada seorang bijak yang berkata :
"Terkadang berusaha membuktikan siapa yang terbaik adalah sebuah tindakan penghinaan"


Abang Rizky, Cheetah tidak perlu membuktikan dirinya yang tercepat, padahal kita tahu bahwa seekor Cheetah bisa berlari sampai kecepatan 120km/jam dan seekor anjing balap terhebat yang pernah direkam hanya mencapai 57km/jam
"Langit Tak Perlu Menjelaskan Bahwa Dirinya Tinggi"
Sang cheetah tahu kemampuan dirinya dan dipergunakan sebagai alat untuk berburu mangsa sebagai makanan sesuai kodrat kebutuhan hidupnya.
Bukan untuk membanggakan bahwa dirinya yang tercepat
Jadilah Cheetah, jangan sebaliknya...