Minggu, 17 Oktober 2021

Kisah seorang yang gila

Assalamualaikum WR WB
Alkisah di suatu masa, ada seorang yang gila sedang tertidur di bekas sebuah reruntuhan suatu rumah. Tak berselang lama, dia terbangun karena ada suatu benda menimpa kepalanya
dia mencari sumber benda tersebut, lalu dia melihat sekumpulan anak kecil yang sedang bermain, berlarian sambil saling melemparkan kerikil-kerikil kecil. Orang gila tersebut lalu memarahi sekumpulan anak - anak tersebut. Dia membalas dengan melempari anak-anak tersebut dengan kerikil-kerikil kecil yang ada didekatnya. Anak-anak tersebut kaget atas lemparan-lemparan orang gila tersebut, lalu memutuskan untuk pergi meninggalkan orang gila tersebut. Orang gila tersebut mengucapkan sumpah serapah kepada anak-anak yang meninggalkannya. Tak beberapa lama kepala orang gila tersebut tertimpa sesuatu kembali. kali ini dia melihat benda yang menimpanya dan ternyata benda yang menimpa kepalanya berasal dari atap bekas reruntuhan tersebut. Orang gila tersebut lalu menangis, dia menyadari kesalahannya, "Maafkan aku ya Tuhan, ternyata yang menimpaku adalah serpihan atap bekas reruntuhan bangunan ini, bukan karena anak-anak tadi", lalu ia pun melanjutkan tidurnya.

Minta maaf adalah tindakan sederhana, namun masih banyak yang enggan melakukan dan menganggapnya remeh. Padahal, di dalamnya terkandung kemuliaan. Bersegeralah meminta maaf biarpun kita dalam posisi benar, itulah kemuliaan. Apalagi jika kita bersalah, maka kita harus segera meminta maaf.

Dalam praktiknya, meminta maaf tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi jika kita merasa tidak bersalah. Namun Islam justru meminta pengikutnya untuk meminta maaf terlebih dulu, terlepas dari kita yang bersalah atau tidak, itulah Islam, Rahmatan lil alamanin. Agama terbukti mampu mengubah seseorang, karena agama membuat seseorang meyakini ada kekuatan besar yang bisa menjadikan dirinya lebih baik.

Allah subhanahu wa ta’ala mengingatkan kita dalam firmanNya, “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (QS. Al-Baqarah : 263).

Baik orang yang mau meminta maaf ataupun yang memberi maaf mereka adalah gambaran dari orang-orang yang bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala jika perbuatan tersebut semata-mata untuk mencari Ridho Allah.

Adapun beberapa keutamaan untuk orang yang meminta maaf dan memberi maaf yaitu sudah disebutkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam firmannya,

“Dan jika kalian memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (Qs. At Taghobun: 14). Allah saja maha pengampun, maha pemaaf, tapi kenapa kita manusia tidak?
layakkah kita yang makhluk ini lebih sombong daripada ALLAH?

Nah, dari cerita ini bisa kita petik hikmahnya
Seorang yang gila tadi, mau meminta maaf kepada TUHAN dan menyadari kesalahannya. Ini menjadi refleksi kepada diri, kalau orang gila saja mau meminta maaf dan menyadari kesalahannya, lalu kenapa kita yang dibilang "waras" justru kadang tidak mau meminta maaf, bahkan kadang tidak mau menyadari kesalahan kita?
sebenarnya siapa yang gila?
Kita atau tokoh utama dalam cerita ini?
mari kita renungkan
Sekian dari saya, mohon maaf jika ada salah kata ataupun perbuatan
Wassalamualaikum WR WB

Sabtu, 16 Oktober 2021

Sejarah Jembatan Lima



Jembatan Lima adalah kawasan yang ada di kelurahan Tambora, Jakarta Barat. Kini penduduknya semakin padat. Aktivitas warganya menjadi kompleks, dan menjadikan daerah itu menjadi kota yang tak pernah beristirahat, karena aktivitas disana berlangsung selama 24 jam.

Tahukah Anda, dahulu kawasan Jembatan Lima ini hanya dipenuhi dengan rawa-rawa dan semak belukar, yang menurut istilah orang zaman dulu, dinamai dengan “tempatnya jin buang anak.”

Nama Jembatan Lima di dalam buku karya Zaenuddin HM yang berjudul, ‘212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe’ dengan tebal sebanyak 377 halaman dan diterbitkan Ufuk Press pada Oktober 2012. Menjelaskan bahwa dulu terdapat lima jembatan kawasan itu, yang menghubungkan kampung satu dengan kampung yang lain.

Hal tersebut memang sesuai dengan catatan buku sejarah kota Jakarta, yang menyebutkan nama Jembatan Lima diambil dari jumlah jembatan di kawasan tersebut yang sudah ada dari dahulu.

Masing-masing jembatan ada di Jalan Hasyim Ashari, jembatan Kedung, jembatan Petuakan, jembatan Kampung Masjid, dan jembatan Kampung Sawah.

Namun, sejak banyaknya bermunculan proyek pembangunan gedung, kelima jembatan itu pun kini menghilang. Hal ini lalu dipertegas oleh tokoh masyarakat setempat, Arief Setiady, yang mengatakan berdasarkan cerita para leluhurnya, kawasan itu dahulu memang tedapat lima jembatan, dan kini telah hilang.

“Ada yang diurug atau terkena pekerjaan pembangunan proyek sehingga sekarang, mungkin, tinggal satu jembatan yaitu yang ada dekat dengan jalan raya,” tandas Arief.

Dan jembatan Kampung SawahJakarta Barat jalan Hasyim Ashari jembatan Kampung Masjid, jembatan Kedung, Jembatan Lima jembatan Petuakan, kelima jembatan itu pun kini menghilang...

Sumber : Jakarta.com

Kamis, 07 Oktober 2021

SPEED ACTION

Menurut bahasa, speed action memiliki arti aksi yang cepat. Sehingga speed action dapat diartikan menjadi segala bentuk pengambilan gambar yang gambarnya memiliki kecepatan atau bergerak. Berbeda dengan Depth of Field yang lebih menitik beratkan pada diafragma, pada speed action kita lebih menitik beratkan pada shutter speed. Speed action terbagi menjadi tiga macam yaitu :

1. PANNING SHOOT



(Kamera mengikuti Objek) S : 1/30, f : 7,1, ISO : 200


Panning shoot adalah pengambilan gambar objek bergerak dengan cara menggerakkan kamera mengikuti arah objek yang dibidik. Perkirakan speed di kamera setara dengan speed objek
Caranya, kamera mengikuti objek, perkirakan speed kamera setara dengan speed objek

2. BLURRING

(Kamera menunggu Objek datang) S : 1/15, f : 9, ISO : 100


Blurring adalah teknik dengan mengatur shutter speed lebih rendah dari speed objek, dengan alasan untuk memperlihatkan efek gerakan dari subject foto yang kita tangkap.
Caranya, kamera menunggu objek datang, gunakan tripod, perkirakan speed kamera lebih rendah dari speed objek

3. FREEZING


(Kamera menunggu Objek datang) S : 1/400, f : 5, ISO : 800


Freezing adalah pengambilan gambar objek bergerak dengan mengatur speed kamera lebih cepat dari objek sehingga memberikan efek membekukan sebuah gerakan dari objek foto.
Caranya, kamera menunggu objek datang, gunakan tripod, perkirakan speed kamera lebih tinggi dari speed objek

EKSPLORASI 1 (SPEED BULB)




Speed Bulb adalah pengambilan gambar dengan memperkirakan waktu pengambilan gambar sesuai keinginan fotografer. 

EKSPLORASI 2 ZOOMING




Tekhnik Zooming adalah sebuah tekhnik yang memutar gelang zoom saat memotret. Tekhnik ini memberikan kesan seolah – olah gambar bergerak mendekat atau menjauhi yang melihat.

EKSPLORASI 3 ROTATING





Tekhnik Rotating adalah sebuah tekhnik yang memutar kamera saat memotret. Tekhnik ini memberikan kesan seolah – olah gambar bergerak berputar.


EKSPLORASI 4 ZORO




Tekhnik Zoro adalah sebuah tekhnik yang memutar kamera dan gelang zoom saat memotret. Oleh karena itu tekhnik ini disebut Zoro atau Zooming and Rotating

Nah, itulah materi speed action yg dapat disampaikan, mohon maaf jika ada kekurangan
Selamat mencoba

Rabu, 06 Oktober 2021

MENGGAMBAR BIBIR

Merasa kesulitan saat menggambar Bibir?
Skuy kita coba menggambar bibir dengan langkah-langkah mudah ini

A. Menggambar bibir Wanita

1. Buat 3 lingkaran tumpang tindih seperti berikut


2. Buat garis di sekeliling ketiga lingkaran tadi seperti gambar berikut
 


3. Buat garis berombak atau huruf m diatas lingkaran


4. Sambungkan ke ujung bibir


5. Hapus lingkaran panduan tadi


B. Menggambar bibir Pria

1. Buat 4 lingkaran seperti contoh


2. Buat garis menghubungkan kedua lingkaran yang berada di bawah

3. Buat garis berombak menyerupai huruf m di atas lingkaran

4. Gabungkan ke ujung garis

5. Hapus lingkaran panduan tadi
Alhamdulillah sudah jadi, tinggal di arsir sesuai kebutuhan


Demikianlah materi yang dapat disampaikan, mohon maaf jika ada kekurangan
Silahkan coba membuat 2 buah gambar bibir laki laki dan wanita, lalu di upload di link absen
Selamat mencoba...

Senin, 04 Oktober 2021

RESOLUSI VIDEO

        Kemajuan teknologi di bidang video makin meninggat cepat, dahulu yang kita sering kita lihat sekarang pun sudah menjadi teknologi yang usang, seperti TV tabung yang bertransformasi menjadi TV layar datar, kemudian TV LCD, hingga TV LED.
Begitu juga VCD kemudian berubah menjadi DVD dan sekarang pun sudah berubah ke blue ray dimana resolusi videonya yang makin besar nah jenis jenis Resolusi dari yang paling kecil kita mengenalnya adalah :
  • Resolusi video 352 x 240 , biasa dipakai untuk resolusi VCD (biasa tidak termasuk dalam standart resolusi )
  • Standard Definition resolusi video 720 x 480, biasa dipakai untuk resolusi DVD atau TV PAL / NTSC
  • High Definition resolusi video (HDTV), HD resolusinya 1280 x 720
  • Full HD resolusinya 1920 x 1080
  • DCI (Digital Cinema Initiatives), dengan resolusi 2K (2048 x 1080)
  • Ulta High Definition (UHDTV) dengan resolusi 4K UHD resolusinya 3840 x 2160
  • 8K UHD resolusinya 7680 x 4320
        Untuk resolusi tersebut juga dibagi lagi rasionya apakah 4:3 atau 16:9 yang nantinya kita bisa lihat seperti gambar illustrasi dibawah ini.




Lalu apa bedanya antara ratio 4:3 dengan 16:9?

        Ternyata format ratio 4:3 dan 16:9 tidak cuma beda di lebar dan tingginya, tapi juga memiliki fungsi masing-masing. Keunggulan ratio 4:3 yaitu hampir semua kamera digital menghasilkan photo dalam ratio ini. Karena dibanding ratio yang lain dengan panjang diagonal yang sama, 4:3 menghasilkan area lebih luas dan mendekati persegi. Mendekati persegi juga berarti lebih murah dalam memproduksi kamera, proyektor, camcorder, dan alat optik lainnya. Ratio ini juga dianggap lebih baik untuk photo dengan orientasi potrait. Selain itu juga ada yang bilang kalau layar monitor dengan ratio ini lebih hemat tempat.

        Lain halnya dengan 16:9 yang lebih bagus untuk photo landscape. Film layar lebar banyak yang menggunakan ratio 16:9 karena ‘konon katanya’ gambar yang dihasilkan terlihat lebih dramatis dan natural. Monitor dengan ratio 16:9 juga menawarkan resolusi lebih tinggi dan area lebih lebar. Mungkin itu sebabnya mulai banyak laptop atau netbook yang menggunakan ratio ini.

        Jadi kita bisa menemukan penyebutan Full HD dengan resolusi 1920 x 1080 atau 1920 x 1440 karena ratio outputnya nah dengan mengetahui resolusi dan rasio ini kita bisa melakukan setting pada camera kita ataupun alat lainnya sehingga mendapatkan output yang sesuai dengan yang kita inginkan.

        Standar diatas bisa berbeda pengertiannya biasa kita menayakan untuk standart TV atau profesional camera dll sehingga bisa menentukan format video yang dipakainya tidak ada yang salah, sehingga lebih sering menyebutkan angka dari resolusi daripada menggunakan standart 4k atau 2k nya.

        Ada 2 standar 4K yang dikenail: Digital Cinema Initiatives 4K (DCI 4K atau Cinema 4K) dan Ultra HD. Cinema 4K menawarkan resolusi vertikal sedikit lebih tinggi. Ultra HD diadopsi lebih luas karena memiliki rasio aspek 16:9 yang sama dengan display. Untuk menonton konten 4K, dibutuhkan display 4K. Tidak punya TV 4k? Tidak masalah, anda bisa menonton video 4K pada layar 1080p dengan downscaling, menghasilkan gambar FHD yang lebih tajam dan bersih.

        Tapi, potensi merekam foto dari footage 4K ini menciptakan foto digital setiap frame dari video 4K memiliki 3840×2160 pixel, yang artinya menciptakan foto 8,3 MP. Sementera klip full HD mengekstrak foto sekitar 2 MP. Yang lebih siginifikan lagi, foto 8,3 MP ini ditangkap pada hingga 30 fps sehingga memberi fleksibelitas untuk mengisolasi ‘momen menentukan’ sesuka hati.

Berikut sedikit penjelasan tentang resolusi video

1. Standard (640×480)
Standard definition memiliki resolusi lebih rendah dari 4K tapi menawarkan ukuran file lebih kecih sehingga cocok untuk berbagai kebutuhan, mulai dari Youtube sampai DVD. Resolusi standard VGA 640×480 dalam rasio aspek 4:3, sementara DVD pada 720×480 untuk NTSC dan 720×576 (area PAL).

2. HD (1280×720)
Format high definition memberikan resolusi 720 gari vertikal dan rasio aspek 16:9. Format ini sekarang banyak digantikan oleh 1080p. Kamera digital masih menawarkan perekaman 720p. Seringkali menjadi opsi untuk merekam footage 60fps (untuk pemutaran gerakan lambat pada kualitas HD).

3. Full HD (1920×1080)
Ada 2 standard yang digunakan 1080i (interlaced) dan 1080p (progressive). Keduanya menawarkan rasio aspek 16:9. Perbedaannya terletak pada bagaiman gambar direkam dan ditampilkan. Progressive (seperti Bluray) menghasilkan gambar yang lebih halus.

4. 4K UHD (3840×2160)
Tidak seperti High Definition dan Full HD yang terkenal karena resolusi vertikalnya (HD 720 pixel, dan Full HD 1080 pixel), resolusi 4K mengacu pada reolusi horisontal, yang berada dalam area 4000 pixel. Rasio 16:9 untuk UHD yang dikonsumsi pada layar umum, sementara Cinema 4K 85:1.

Keunggulan resolusi video 4K

        Meskipun 4K disebut sebagai standar baru, baru sedikit masyarakat yang memiliki TV 4K. Artinya, mayoritas dari kita akan menonton konten 4K dalam display full HD. Namun, downscaling gambar 4K membuka rentang kreatif ketika mengolah film. Pembuat film dapat melakukan cropping namun tetap mempertahankan cukup resolusi untuk mengatasi gambar full HD. Keunggulan ini sangat terasa untuk video tentang alam bebas, dimana berada dekat secara fisik dengan objek mungkin tidak praktis, membuka kemungkinan untuk efek zoom, pan, dan tilt paska perekaman. Kelemahan dari perekaman file 4K adalah proses yang menghabiskan ruang penyimpanan. Faktor-faktor ini perlu dipertimbangkan ketika ingin mencoba 4K.

1. Peningkatan detail
Mengurangi resolusi footage 4K yang direkam menjadi full HD, menghasilkan peningkatan detail halus dibandingkan dengan footage yang direkam pada resolusi 1080p.

2. Cropping
Memotong gambar 4K menjadi area lebih kecil memungkinkan anda menambah ragam pada rangkaian foto dengan hanya satu lensa, misalnya cropping foto seluruh badan menjadi foto close-up.

3. Pan dan zoom
Teknik ini membantu anda melakukan panning dan zooming secara digital pada tahap pengolahan. Ada perbedaan nyata antara zoom langsung dan zoom yang dilakukan ketika sudah diaplikasikan.

4. Stabilitas foto
Selain detail menjadi lebih kecil, cropping memungkinkan anda mengaplikasikan stabilisasi digital pada foto, pada prinsipnya menggerakkan frame lebih kecil untuk mengkompensasi guncangan kamera.
Menggunakan resolusi video 4K untuk foto.

        Menentukan ukuran resolusi video pastinya akan berpengaruh pada ukuran file, semakin besar resolusi berarti semakin besar pula kebutuhan kapasitas penyimpanannya. Nah, mulai sekarang sudah bisa menentukan, resolusi yang akan kita gunakan dengan memori yang kita punya, bila kita mau menghasilkan video dengan resolusi tinggi, harus disiapkan kapasitas memori yang banyak dengan sistem penyimpanan yang baik, untuk materi memori akan kita bahas di materi lainnya.

Selasa, 21 September 2021

Arah Cahaya dalam fotografi


Pencahayaan dalam dunia fotografi adalah hal yang mutlak dan harus ada. Seperti yang kita ketahui dari kegiatan belajar sebelumnya bahwa memotret tidak mungkin dilakukan dalam keadaan gelap gulita, untuk itu harus ada sinar atau cahaya yang masuk ke dalam kamera. Oleh karna itu unsur cahaya inilah yang menentukan bagus tidaknya hasil pemotretan. Proses terciptanya suatu karya fotografi terjadi pada saat reseptor foto (film pada analog atau sensor di kamera digital) yang mempunyai bahan peka cahaya di dalam kamera tersinari dan merekam warna cahaya dari suatu benda. Reseptor foto memang merupakan materi yang dibuat untuk peka cahaya, namun agar reseptor foto dapat merekam image dengan baik harus ada aturan-aturan, yaitu:

1. Cahaya harus datang dengan terarah
Ini merupakan tugas dari sebuah lensa yaitu memindahkan suatu image tiga dimensi ke dalam badan kamera agar terekam dalam bentuk dua dimensi. Tanpa lensa, tidak ada kamera yang bisa bekerja.

2. Jumlah cahaya yang masuk harus diperhitungkan
Dengan demikian untuk mendapatkan jumlah cahaya yang cukup dan sesuai, maka harus mengetahui pula asal sumber cahaya, intensitas cahayanya, serta arah datang sinar atau cahaya itu datang mengenai objek. Besarnya cahaya tersebut dapat diukur melalui Light Meter. Tipe Cahaya Dalam dunia fotografi, ada berbagai macam tipe cahaya.

Berikut ini akan dijeaskan mengenai berbagai macam tipe cahaya berdasarkan sumber cahaya, kualitas cahaya, dan arah cahaya.

a. Sumber cahaya

Dalam dunia pencahayaan ini banyak sumber-sumber cahaya yang dapat kita peroleh dan kita manfaatkan seperti matahari, bulan, lilin, senter, lampu pijar, neon, dan lainlain. Secara garis besar sumber-sumber cahaya ini dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Sumber cahaya alami seperti cahaya matahari, cahaya bulan dll.

2. Sumber cahaya buatan seperti cahaya lilin, cahaya neon, cahaya senter, flash, dll

b. Kualitas Cahaya
Kualitas cahaya dapat diartikan tingkat kekuatan sinar yang dilepaskan oleh sumber cahaya. Tingkat kekuatan sinar ini dibagi tiga kategori :

a. Keras (sinar ini dapat menimbulkan nada warna cahaya yang kontras antara gelap dan terang).

b. Sedang (sinar ini dapat menimbulkan nada warna cahaya yang lembut antara gelap dan terang).

c. Lemah (sinar ini dapat menimbulkan nada warna cahaya baur/tidak ketara antara gelap dan terang).

c. Arah Cahaya

Cahaya yang datang menyinari objek foto kita disebut sebagai arah cahaya. Ada beberapa arah cahaya yang dikenal dalam dunia fotografi, yaitu:

1. Arah cahaya dari samping (side light)


Cahaya samping menghasilkan efek lebih lembut, dan lebih bertekstur daripada cahaya depan. Cahaya samping dengan posisi tepat 90 derajat dari objek (seperti cahaya yang berasal dari jendela) dapat menghasilkan efek dramatis dan klasik. Dapat digunakan untuk menonjolkan karakter dari objek foto.

2. Arah cahaya dari depan (front light)


Cahaya dari arah depan mempunyai sifat tegas, rata, dengan efek bayangan yang relatif kecil. Cahaya dari arah ini biasanya akan menghasilkan kontras yang cukup tinggi sehingga menghasilkan detil yang kurang baik.

3. Arah cahaya dari belakang (back light)




Apabila cahaya yang dihasilkan cukup kuat, dapat menimbulkan efek siluet (bayangan). Backlight juga dapat menghasilkan efek cahaya tepi (rimlight) yaitu garis cahaya pada tepi objek foto yang mengikuti bentuk objek.

4. Arah cahaya dari atas (top light)


Cahaya dari atas akan menonjolkan detail rambut (tidak disarankan untuk orang tidak berambut botak), dan biasanya akan menghasilkan bayangan pada bawah hidung, dan leher.

5. Arah cahaya dari bawah (bottom light)


Arah cahaya ini menghasilkan kesan seram dan horor, juga biasa digunakan sebagai pelengkap cahaya lain (contoh: untuk menghilangkan bayangan pada bawah hidung dan leher).

Temperatur Warna dan Warna Cahaya Temperatur warna adalah karakteristik dari warna cahaya yang terlihat oleh mata manusia. Acuan temperatur warna ini berawal pada tahun 1800-an melalui percobaan oleh Baron Kelvin. Percobaan ini dilakukan dengan memanaskan batangan baja berwarna hitam dengan suhu awal kurang lebih 0' Kelvin sampai dengan suhu tertentu. Hasilnya, ternyata batangan baja tersebut dapat mengeluarkan warna-warna yang menyerupai warna cahaya disekitar kita. Contoh, ketika baja tersebut dipanaskan sampai dengan 5500' K, baja tersebut memproduksi warna yang menyerupai warna cahaya matahari pada siang hari, karenanya 5500'K sering kali disebut sebagai warna cahaya siang hari (daylight).

Sumber: Andreas Feininger, Successful Color Photography.

Intinya, seperti juga warna api, semakin rendah suhu, warna yang dihasilkan akan menjadi kuning kemerahan. Semakin tinggi suhu, warna yang dihasilkan akan menjadi kebiru-biruan. Mata manusia hanya dapat melihat warna pada panjang gelombang antara 700 μm pada ujung spectrum infra merah sampai kira-kira 400 μm pada ujung spectrum ultraviolet. Pada fotografi digital, warna cahaya ini dapat diatur melalui fitur white balance dan color temperature pada kamera.
Cukup sekian dari saya, mohon maaf jika ada kekurangan
Semoga bermanfaat

Catatan :
Mikro (simbol μ) adalah awalan dalam sistem metrik yang menunjukkan faktor sepersejuta (1/1000.000 atau 10-6 atau 0.000001) . Digunakan pada tahun 1960, awalan ini berasal dari Yunani, μικρός (Mikros), yang berarti "kecil".

Senin, 20 September 2021

Standard Operating Procedure Sederhana dalam Film




SOP adalah tata laksana dalam sebuah produksi. Ketika kita membuat program yang menyangkut banyak orang, budget atau keuangan yang besar, serta untuk mencapai hasil yang maksimal maka dibutuhkan sebuah proses yang tertata dengan baik. Pelaksanaan SOP adalah menjadi tanggungjawab seluruh kru sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sebenarnya penerapan SOP tidak hanya pada program Videografi saja, akan tetapi untuk kali ini yang akan kita bahas adalah dalam produksi Videografi.


S O P

Ada tiga tahapan besar dalam proses pembuatan sebuah videografi,yaitu :
Pra produksi

Adalah sebuah tahapan proses dimana seorang pembuat program/produser mulai menentukan tema dari program yang akan dibuat. Setelah menemukan tema, kemudian melaksanakan tahap berikut, yaitu :


Riset

Yang harus dilakukan pada saat riset adalah mencari bahan yang diperlukan untuk mendukung tema yang akan dibuat, baik riset lapangan ataupun kepustakaan atau juga menemui orang-orang yang berkaitan dengan tema, baik ahli ataupun orang biasa.

Menyusun kerangka

Setelah seluruh bahan didapat, kemudian membuat kerangka pemikiran tentang tema yang akan dibuat.

Treatment

Seluruh rencana dan pembagian sequence dan scene dilakukan pada tahap ini. Merencanakan shot / gambar yang dibutuhkan untuk mendukung tema.

Setelah treatment dibuat kemudian mulailah tahapan besar kedua dilakukan, yaitu :

Produksi

Adalah sebuah tahapan proses dimana ada satu kegiatan besar yang dilakukan yaitu :

Syuting (pengambilan gambar)

Setelah menentukan jadual syuting berdasarkan treatment maka kemudian sutradara bersama kru melakukan syuting.
Setelah seluruh bahan didapat,kemudian masuk pada tahapan besar ketiga,yaitu :

Paska produksi

Adalah sebuah tahapan proses dimana mulai mengolah gambar menuju hasil akhir yang melalui tahap-tahap sebagai berikut :

Editing off line

Setelah selesai logging kemudian mulailah tahap berikut yaitu editing off line, menyusun gambar / shot menjadi scene, scene menjadi sequence. Mulai juga ditulis musik ilustrasi masuk pada bagian mana, suara-suara tambahan / sound effect. Susunan gambar dibuat berdasarkan treatment yang telah dibuat terlebih dahulu.

Editing on line

Adalah proses merangkai seluruh elemen visual dan suara yang dipadukan menjadi satu kesatuan yang utuh berbentuk cerita.

Setelah selesai diedit, tinggal satu tahap lagi yang harus dilakukan, yaitu :

Screening

Adalah proses melihat bersama hasil jadi dari video. Apabila masih ada kekurangan, dimungkinkan adanya revisi. Setelah semua telah matang, maka selesailah seluruh tahap tata laksana produksi videografi