Rabu, 20 Agustus 2025

Pak, kelonin...


Setiap mau tidur, Adiba selalu bilang "pak, kelonin"

Awalnya saya pikir, ini cuma fase.Anak kecil, mau dimanja emang gitu kan?
Pengen tidur bareng orangtua.
Saya sempet berpikir, “Duh, kamu udah gede, masa masih minta dikelonin tiap malam?”

Sampai suatu malam, pas saya udah setengah berdiri dari kasur, dia pegang tangan saya sambil bilang pelan:

“Kalau bapak ninggalin dede pas tidur, dede ngerasa sendiri banget. Kayak apak udah nggak sayang dede lagi.”

Saya langsung diam.
Bener-bener… nggak nyangka.
Ternyata di balik permintaan sederhana itu, ada rasa takut ditinggal.
Ada perasaan yang nggak bisa dia ungkapin dengan jelas…
Dan satu-satunya cara dia bisa ‘nahan’ saya ya… dengan minta ditemenin sebelum tidur.

Kadang kita suka lupa… bahwa anak-anak itu belum punya cukup kosa kata buat nyampaiin isi hati mereka.
Yang mereka bisa, ya cuma:
“pak, temenin dong…”
“pak, tidur di sini ya…”
“pak, jangan tinggalin dede…”

Bukan karena mereka manja.
Tapi karena mereka butuh rasa aman.
Dan rasa aman itu (buat anak-anak) bentuknya adalah hadirnya orang tua.

Bahkan cuma 10-15 menit nemenin sebelum tidur, itu bisa jadi bekal besar buat perkembangan emosinya.

Riset menunjukkan: anak yang merasa "dilihat" dan "ditemani" saat momen transisi (kayak mau tidur), cenderung tumbuh lebih percaya diri, lebih tenang, dan punya hubungan yang lebih dekat dengan orang tuanya.

Jadi malam itu, saya batal pergi dari kamar.
Saya peluk dia, dan malam itu jadi pelajaran buat saya sendiri:

Kadang, permintaan remeh dari anak….
Adalah sinyal penting yang perlu kita dengar dengan hati...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar