Selasa, 21 Januari 2025

Mengenal lebih dekat dengan memori

Pernahkah Kamu bingung saat membeli memori card? Kenapa 2 memori card yang sama kapasitasnya harganya bisa jauh berbeda?
Akhirnya Kamu membeli yang paling murah.
Tapi ternyata setelah dipakai banyak masalah: file-file banyak yang rusak, rekaman video berhenti di tengah jalan, atau ada fitur kamera yang hilang.
Kalau begitu Kamu belum paham dengan spesifikasinya, yang berujung pada tidak cocoknya memori itu dengan kamera atau gadget yang Kamu punya.
Memilih memori card tidak sebatas soal kapasitas (berapa GB). Yang terpenting justru kecepatannya.
Karena itu akan menentukan seberapa lancar kamu bisa mengabadikan foto atau video di kamera kamu.

Kecepatan memori itu tertulis dalam kode-kodenya.
Karena itu kamu harus bisa bacanya.
Perbedaan SD, SDHC, dan SDXC
Kalau kamu perhatikan, ada 3 jenis SD Card di pasaran: SD, SDHC, dan SDXC.

Ini bedanya:SD mempunyai kapasitas maksimal 2 GB,
SDHC (singkatan dari SD High Capacity) mempunyai kapasitas 4 GB – 32 GB,
SDXD (singkatan dari SD Xtra Capacity) mempunyai kapasitas 64 GB – 2 TB.

Maka kalau kamu butuh memori 16 GB, berarti itu ada dalam kategori SDHC. Maka carilah kode SDHC!



Tapi, hati-hati!
SDXC hanya akan akan berjalan di kamera yang juga support dengan SDXC.
(SDHC dan SDXC memiliki format memori yang berbeda)
Jadi jangan so’ so’ an beli memori besar dengan kapasitas 64 GB misalnya, sementara kamera kamu gak mendukung SDXC.

(Tipsnya.. kalau kamu butuh memori 64 GB, lebih baik beli 32 GB SDHC dua buah)
Perbedaan kelas kecepatan
Ini yang paling penting!
Selain kapasitas, kamu wajib memperhatikan kecepatannya.
Karena ini berkaitan dengan kelancaran kamu dalam merekam foto atau video.
Kalau memori kamu lambat, video yang kamu rekam akan bermasalah. Bahkan bisa jadi tidak bisa direkam sama sekali atau filenya rusak.

Kita bisa melihat kecepatannya pada yang tertulis di memori card.

Angka seperti 45 MB/s, 60 MB/s, 90 MB/s yang tertera pada memori itu adalah kecepatan maksimumnya. Kenyataannya akan berada di bawah itu. Karena akan tergantung pada seberapa penuh memorinya.

Oleh karena itu pembuat memori akan menuliskan juga kecepatan minimumnya.
Hal ini penting, terutama untuk rekaman video, karena frame by frame nya harus bisa diputar atau direkam tanpa cacat untuk memenuhi syarat minimal kecepatan video.

Angka minimum ini akan dijadikan acuan untuk kamera memberikan “peringatan” ketika kecepatan real dari proses perekaman jatuh di bawah nilai minimumnya.

SPEED CLASS

Kecepatan minimum SD Card ditunjukkan dengan angka kecil yang dilingkari huruf C yang disebut Speed Class.

(kelihatannya seperti lingkaran, padahal itu huruf C yang artinya Class)



Angka 10, artinya kecepatan minimum untuk memori tersebut menyimpan file adalah 10 MB per detik. (yang lainnya 2=20 MB/s, 4=4 MB/s, 6=6 MB/s, 10=10 MB/s)

Semakin tinggi angkanya, semakin mahal harganya. Tapi semakin stabil juga memorinya, dan kamu akan merasa aman memakainya.

Contoh.. untuk merekam video Full HD (1920 x 1080) menggunakan DSLR, kamu harus menggunakan kelas 10. Karena kelas di bawah itu sangat berresiko. Video bisa tidak terrekam dengan baik, atau sering berhenti di tengah jalan (kamera memperingatkannya).

ULTRA HIGH SPEED CLASS (UHS)

Perhatikan juga angka di dalam huruf U di sebelah huruf C tadi.
(tidak semua SD Card)
Itu menunjukkan bahwa memori tersebut termasuk Ultra High Speed (UHS) Class.
Angka 1, artinya kecepatan minimumnya 10 MB/s.
Angka 3, artinya kecepatan minimumnya 30 MB/s.

Terus apa bedanya UHS dengan Speed Class?
Pembuatan memori dengan UHS lebih advance. Kecepatannya akan berada di atas Speed Class.
Asalkan.. kameranya (device-nya) mendukung UHS juga. Kalau tidak, maka dia akan kembali ke kecepatan minimum yang ditunjukkan Speed Class (huruf C).
Kelas yang mana yang harus saya pakai?

Jawabannya tergantung dari kualitas video yang mau kamu rekam.

Ingat.. setiap video pada dasarnya adalah ‘arus data’ (kita menyebutnya streaming) yang terus-menerus dialirkan selama video itu direkam atau diputar.
Artinya setiap video punya kecepatan arus data (disebut bit rate). Yang biasa diukur dalam KB atau MB (Megabyte).
Sederhana saja.. Youtube selalu buffer karena kecepatan internet kita gak sekenceng kecepatan data videonya.

Karena itu, untuk merekam video ke dalam memori.. kecepatan memori itu sendiri harus bersesuaian dengan kecepatan video.

Untuk merekam video kualitas Full HD (1920 x 1080 piksel), seminimal-minimalnya kamu harus menggunakan memori kelas 10. Kecepatan di atas itu (memori dengan UHS) lebih bagus lagi.. karena kamu bisa berinvestasi untuk merekam kualitas 4K.

Perhatikan tabel di bawah sebagai panduannya.




Setiap kali ada teman yang ingin membeli sebuah kartu microSD, pertanyaan yang muncul adalah “yang mana”? Arti kata ini ternyata sangat luas. Yang mana dapat berarti pemilihan kelas performa, jenis kartu microSD, dan lain sebagainya.


Memang, seringkali seseorang kesulitan menentukan kartu memori mana yang harusnya dibeli untuk perangkat mereka. Semakin kencang kinerjanya, tentu saja semakin baik saat dipakai. Akan tetapi, kartu memori dengan kinerja tinggi selalu memiliki harga yang mahal.

Kartu memori SD sendiri merupakan kependekan dari Secure Digital. Format kartu memori ini pertama kali diusung oleh SanDisk, Panasonic, dan Toshiba. Standar ini kemudian ternyata digunakan secara luas dibandingkan kartu memori jenis lain.


Nah, supaya kita tidak disebut gaptek oleh teman-teman kita, ada baiknya kita mempelajari simbol-simbol yang ada pada sebuah kartu microSD.
SDHC

Merupakan kependekan dari Secure Digital High Capacity. Standar ini muncul pada saat kebutuhan akan kapasitas meningkat. Standar ini mendukung hingga 32 GB. File System yang digunakan pada SDHC dan microSDHC adalah FAT 32.


SDXC

Ternyata, kapasitas 32 GB saat ini sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan banyak orang. Oleh karena itu, SD Association pun meningkatkan spesifikasi dari kartu memori mereka. Hingga lahirlah Secure Digital eXtended Capacity pada tahun 2009 lalu.

SDXC akan memiliki kapasitas hingga 2 TB. Sampai tulisan ini diturunkan, sebuah kartu SD baru memiliki kapasitas 1 TB dan microSD baru sampai 512 GB. Untuk file system yang digunakan adalah exFAT

Standar yang satu ini juga menetapkan bahwa 30MB/s merupakan batasan terendah dalam melakukan transfer data.


SDUC

Pada saat artikel ini diturunkan, belum ada kartu SDUC yang beredar. Standar ini baru dikeluarkan pada pertengahan tahun 2018 untuk menyambung standar SDXC saat kapasitasnya sudah tercapai.

SDUC nantinya bakal memiliki kapasitas hingga 128 TB. Kecepatannya pun juga bakal meningkat sampai sepuluh kali lipat dibandingkan dengan SDXC.
Class (C)

Jika melihat sebuah kartu SD, pasti akan terlihat juga logo bulat dengan angka di dalamnya. Itu merupakan logo dari Class sebuah kartu SD. Angka yang ada merupakan lambang dari kecepatan tulis minimal dari kartu tersebut. Jadi Class 10 membuat penggunanya dapat menulis file besar dengan kecepatan 10 MB/s.


UHS (U)

UHS merupakan kependekan dari Ultra High Speed. Biasanya, kelas UHS ditandai dengan lambang angka Romawi I, II, atau III. Selain itu, kelas ini juga ditandai dengan huruf U dengan angka di dalamnya, seperti U1 dan U3.

Lambang U seringkali dikatakan sebagai pengganti dari lambang class. Secara spesifikasi pun, kecepatan U1 dan Class 10 sama-sama harus memiliki kecepatan tulis data minimal 10 MB/s. Untuk U3, kecepatan tulis datanya minimal 30 MB/s.
Video Class (V)

Lambang V pada sebuah SDCard menandakan seberapa kencang sebuah kartu untuk menulis data video. Data video merupakan aliran data besar tanpa henti, sehingga penulisan juga akan dilakukan tanpa henti. Jika terhambat, hasil video bisa jadi lompat-lompat atau terputus.

Lambang V ditandai dengan angka transfer dengan satuan MB/s. Saat ini, SDCard dan microSD yang ada dipasaran sudah memiliki standar V6 yang berarti kecepatan tulisnya minimal 6 MB/s, V10 (10 MB/s), V30 (30 MB/s), V60 (60 MB/s), dan V90 (90 MB/s).


Application Class (A1)

Standar baru ini pertama kali diperkenalkan oleh SanDisk. Hal ini merupakan jawaban atas lambannya penggunaan microSD sebagai penyimpanan internal perangkat Android. Jadi, microSD dengan standar A akan dapat menjalankan aplikasi dengan lebih cepat.

Standar A1 memiliki IOPS (Input Output per Second) minimum 1500 kali baca dan 500 kali penulisan per detik. Untuk standar baru A2, minimum IOPS-nya adalah 4000 kali baca dan 2000 kali penulisan per detik. Untuk kecepatan tulisnya, minimal sebuah kartu harus memiliki 10 MB/s.

Demikian artikel tentang lambang dan istilah pada kartu memori SD, semoga bisa membantu Anda mengenal istilah yang ada dan memberikan gambaran sebelum Anda melakukan pembelian.

Cara cek keaslian Memori atau flasdisk

Tidak dipungkiri banyaknya produk SANDISK yang beredar di Indonesia tidak disertai dengan garansi resmi SANDISK INDONESIA. Untuk itu, customer harus jeli dalam membeli produk SANDISK agar customer bisa mendapatkan pelayanan garansi dari produk SANDISK dengan maksimal.

Berikut adalah contoh segel keaslian dari 4 DISTRIBUTOR RESMI produk SANDISK Anda yang bergaransi resmi SANDISK INDONESIA :

1. PT. ASTRINDO
Segel bulat EMAS bertuliskan GENUINE PRODUCT ASTRINDO di setiap kemasan SANDISK



2. PT. PERDANA
Segel kotak hologram bertuliskan ORIGINAL SANDISK di setiap kemasan SANDISK




3. PT. DATASCRIP
Segel kotak hologram bertuliskan DATASCRIP di setiap kemasan SANDISK




4. PT. INDOTELEKOMUNIKASI CEMERLANG
Segel kotak hologram bertuliskan SANDISK IC di setiap kemasan SANDISK


Diluar segel resmi tadi, kami pastikan bahwa produk SANDISK Anda adalah ILLEGAL / BM, atau bahkan produk Anda PALSU. Sgera komunikasikan demgan pihak penjual, apakah produk SANDISK yang akan Anda beli memiliki salah satu dari segel diatas demi terjaminnya layanan purna jual Anda.


Sandisk merupakan salah satu merek kartu memori yang banyak digunakan oleh berbagai kalangan. Namun, di pasaran juga ditemukan adanya produk Sandisk yang ternyata palsu alias KW. Kalau kamu dapat produk KW tentunya akan sangat kesal, kan? Apalagi kualitas produk KW pasti berbeda jauh dengan yang asli.

Kalau dilihat secara sekilas, memori Sandisk yang asli dan KW memang sangat mirip dan tampak nggak ada bedanya. Padahal, kalau kamu mau lebih teliti biar nggak tertipu, pasti bisa menemukan perbedaan antara keduanya. Nah, bagi yang mau beli memori baru, simak dulu cara membedakan Sandisk asli dan KW berikut ini!

Kemasan/Packaging


Kalau membeli memori Sandisk baru, cara termudah buat mengetahui keasliannya adalah dengan mengecek wadah atau kemasannya. Kemasan memori yang asli pasti selalu rapi, nggak menggembung maupun kempes. Sedangkan, kemasan produk yang palsu biasanya ada bagian-bagian yang menggembung dan kelihatan nggak rapi.

Kemudian kamu bisa juga mengecek kertas pembungkus memorinya. Di mana bungkus memori Sandisk yang asli sangat solid saat ditekuk dan agak keras sehingga nggak gambang sobek. Sebaliknya, pembungkus memori Sandisk KW terbuat dar kertas yang lentur dan tipis sehingga rentan sobek. Meskipun kelihatan sepele, tapi ciri kemasan ini merupakan salah satu indikasi utama keaslian produk.

Berikutnya, lihatlah bagian depan kemasan kartu memorinya sebagai cara cek Sandisk asli yang selanjutnya. Bagian depan kemasan Sandisk yang asli mempunyai tulisan lebih tebal, tajam, dan jelas. Kalau yang palsu biasanya tulisannya agak pudar, nggak jelas, dan tipis.

Selain itu, kamu juga perlu memperhatikan bagian belakang kemasannya. Kemasan Sandisk yang asli dilengkapi dengan tulisan situs resmi di bagian kanan atasnya. Sementara itu, Sandisk yang palsu biasanya mengosongi bagian yang seharusnya berisi situs tersebut. Terkadang ada juga yang menuliskan situs palsu atau informasi lainnya yang tidak terlalu penting.

Nomor Seri


Cara membedakan Sandisk asli dan KW yang selanjutnya adalah dengan mengecek nomor serinya. Setiap produk kartu memori dan flashdisk yang asli pasti mempunyai nomor seri unik. Nomor seri tersebut berguna buat mengidentifikasi kartu. Biasanya, terdapat string panjang yang bertuliskan angka saja atau huruf dan angka.

Kalau kamu nggak menemukannya, maka kemungkinan besar kartu memori itu palsu. Selain itu, kartu memori juga punya label depan yang dicetak dengan kualitas baik. Kalau kartu memori yang akan dibeli nggak dilengkapi dengan label depan dan posisinya kurang simetris, keasliannya patut dipertanyakan.

Perhatikan juga apakah labelnya menempel dengan sempurna atau nggak. Kalau label gampang mengelupas berarti kualitas cetaknya cukup rendah. Biasanya, produsen palsu juga hanya bermodalkan stiker murahan untuk bagian labelnya. Dari ciri fisik sederhana ini, kamu sudah bisa membedakan kartu memori yang asli dan palsu.

Kapasitas

Sejak maraknya tren belanja online, semakin banyak produk yang bisa didapatkan dengan mudah tanpa perlu keluar rumah. Bahkan, jenis dan kapasitas kartu memori yang tersedia di pasaran juga sangat bervariasi. Namun, kamu perlu berhati-hati kalau menemukan produk dengan ukuran kapasitas yang nggak realistis.

Misalnya saja kamu mendapatkan kartu memori dengan ukuran kapasitas 2 TB atau bahkan lebih. Selain nggak realistis, sejauh ini kartu memori terbesar yang tersedia di pasaran hanya berukuran 1 TB. Itu pun sudah dijual dengan harga yang sangat tinggi. Jadi, kalau kamu menemukan kartu memori 2 TB dan dijual dengan harga miring, jangan pernah memutuskan untuk membelinya.

Nggak hanya itu, kamu juga harus mencocokkan kapasitas yang tertera di kemasan dengan saat dimasukkan di HP. Cara ini memang agak merepotkan karena kamu perlu membuka kemasan dan mencoba memasukkannya ke HP. Apalagi nggak semua toko memberikan izin kepada pembeli untuk melakukan pengecekan dengan cara seperti ini.

Kecepatan


Cara yang selanjutnya untuk mengetahui keaslian produk Sandisk adalah dengan melakukan tes terhadap kecepatannya. Produk asli pasti selalu bisa memproses file dalam waktu yang relatif cepat. Sedangkan produk palsu memerlukan waktu agak lama untuk membaca file kemudian mengirimkannya ke perangkat.

Untuk melakukan pengecekan ini, kamu perlu mempersiapkan card reader yang cepat. Setelah itu, coba pindahkan sebuah file berukuran besar sekitar 1 atau 2 GB ke dalam kartu memori. Amati rata-rata kecepatan transfer dari kartu memori tersebut. Kalau produknya benar-benar original, maka proses transfernya akan berlangsung secara cepat dan optimal.

Kalau nggak punya card reader, kamu bisa memanfaatkan aplikasi dari Google Play Store atau AppStore untuk melihat informasi kartu memori. Mulai dari tanggal pembuatan, model, produsen, hingga nomor serinya. Kalau kartu memorinya palsu, maka aplikasi nggak akan bisa menampilkan data yang benar dan akurat terkait detail tersebut. Pilihan aplikasinya banyak banget, kamu tinggal pilih salah satu saja.

Sementara itu, untuk produk flashdisk kamu bisa melakukan pengecekan dengan lebih mudah tanpa pakai card reader. Tinggal sambungkan saja flashdisk ke laptop atau komputer kamu. Kemudian, pindah atau salin file berukuran besar dan amati waktu transfernya. Kalau proses transfer memakan waktu yang lumayan lama, bisa jadi kartu memori atau flashdisk tersebut palsu.

Harga



Sama halnya dengan flashdisk, semakin besar kapasitas kartu memori yang akan dibeli, tentu saja harganya lebih mahal. Hal ini menjadi salah satu poin penting untuk mengetahui apakah kartu memori tersebut original atau palsu. Soalnya, sekarang ini banyak banget penjual pihak ketiga yang berlomba-lomba menawarkan kartu memori dengan harga paling rendah.

Sekarang bukanlah hal yang sulit menemukan produk kartu memori dari merek ternama dengan harga yang murah. Sebaiknya jangan asal tertarik dengan harga nggak masuk akal yang diberikan oleh penjual. Periksa dulu berapa harga resmi dari produk yang kamu ingin beli dari situs brand-nya. Jangan juga gampang percaya dengan potongan harga yang terlalu besar dari toko-toko online.

Sebenarnya, untuk menghindari hal ini, cara yang paling gampang adalah dengan hanya membeli produk Sandisk di gerai resminya. Dalam hal ini, kalau kamu beli di toko online berarti pilihlah yang Official Store. Tujuannya adalah biar kamu nggak kecewa kalau tiba-tiba barang yang datang adalah produk KW. Apalagi kalau kamu sudah lama pengen memiliki kartu memori Sandisk terbaru.

Kesimpulan


Dari pembahasan di atas bisa disimpulkan kalau untuk mengetahui keaslian produk Sandisk bisa dilihat dari kemasan, nomor seri, kapasitas, kecepatan, dan harganya. Pokoknya, kamu tinggal memperhatikan cara di atas saja sudah pasti bisa membedakan antara kartu memori Sandisk yang asli dan palsu.
KENALI SEGEL GARANSI RESMI SANDISK INDONESIA