Selasa, 29 Juli 2025

Sejarah Fotografi

Proglog

Fotografi memainkan peran yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia, tidak hanya sebagai sarana dokumentasi, tetapi juga sebagai media komunikasi, ekspresi, dan perubahan sosial, Perkembangan fotografi saat ini sangat pesat, didorong oleh kemajuan teknologi digital, kecanggihan kamera smartphone, dan peran besar media sosial.



Fotografi dalam Desain Komunikasi Visual bukan hanya tentang mengambil gambar yang indah, tetapi juga tentang bagaimana gambar tersebut digunakan untuk menyampaikan pesan, membangun identitas, dan berkomunikasi secara efektif dengan audiens.

sebelum mempelajari peneraparan dasar dasar fotograpy perlu memahami definisi dan fungsi fotografi serta sejarah fotograpi tersebut.

1.1 Definisi dan Fungsi Fotografi

Kata Fotografi diambil berasal dari bahasa Yunani, yaitu photos (cahaya) dan graphos (melukis atau menulis), sehingga secara harfiah berarti "melukis dengan cahaya.", fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek gambar. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses pembuatan lukisan dengan menggunakan media cahaya. Sebagai dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera.


Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Pada umumnya semua hasil karya fotografi dikerjakan dengan kamera, dan kebanyakan kamera memiliki cara kerja yang sama dengan cara kerja mata manusia. Seperti halnya mata, kamera memiliki lensa, dan mengambil pantulan cahaya terhadap suatu objek dan menjadi sebuah image.

Tetapi, sebuah kamera dapat merekam sebuah image ke dalam sebuah film dan hasilnya tidak hanya bisa dibuat permanen tetapi dapat pula diperbanyak, dan diperlihatkan kepada orang lain. Sedangkan mata, hanya dapat merekam image kedalam memori otak dan tidak bisa dilihat secara langsung kepada orang lain.

Fotografi dapat didefinisikan dari dua perspektif utama: teknis dan seni. Kedua perspektif ini saling melengkapi dalam menghasilkan gambar yang bermakna dan estetis.

1. Perspektif Teknis:

Dari sudut pandang teknis, fotografi adalah proses menangkap cahaya pada permukaan sensitif cahaya (film atau sensor digital) menggunakan kamera. Fokus utamanya adalah pada pengaturan dan penguasaan alat serta teknik untuk menghasilkan gambar yang tajam, terpapar dengan baik, dan sesuai dengan tujuan visual.

Elemen teknis mencakup:

Eksposure:

Eksposure (exposure) dalam fotografi adalah jumlah cahaya yang diterima oleh sensor kamera atau film saat mengambil gambar. Eksposur menentukan seberapa terang atau gelap hasil foto. Jika eksposure tidak tepat, foto bisa menjadi terlalu gelap (underexposed) atau terlalu terang (overexposed).

Kombinasi dari aperture (bukaan lensa), shutter speed (kecepatan rana), dan ISO (sensitivitas cahaya).

Untuk menghasilkan ukuran cahaya yang tepat untuk menghasilkan bayangan, digunakan bantuan alat ukur lightmeter. Setelah mendapat ukuran cahaya yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur cahaya tersebut dengan mengatur ASA (ISO Speed), diafragma (aperture), dan penggunaan filter.

Fokus:

Fokus pada kamera mengacu pada ketajaman gambar pada titik atau area tertentu dalam bingkai. Saat kamera "fokus", ia menyesuaikan lensa agar cahaya dari subjek jatuh tepat pada sensor, menghasilkan gambar yang tajam dan jelas. Komposisi: Penempatan elemen visual dalam frame (meskipun ini juga bersifat artistik).

Pencahayaan:

Pencahayaan dalam fotografi adalah elemen paling penting karena tanpa cahaya, tidak ada gambar. Pencahayaan (lighting) pada kamera mengacu pada cara cahaya mengenai subjek dan bagaimana kamera merekamnya. Cahaya memengaruhi mood, bentuk, kedalaman, dan detail dalam foto.

Peralatan:


Mencakup seluruh komponen fisik dan sistem elektronik yang memungkinkan kamera menangkap dan merekam gambar diantaran Kamera, lensa, tripod, filter, dan perangkat lunak pengeditan.

Tujuan teknis adalah mendapatkan hasil yang optimal secara kualitas gambar.

2. Perspektif Seni:

Secara artistik, fotografi adalah bentuk ekspresi visual yang menggunakan gambar sebagai media untuk menyampaikan ide, emosi, suasana, atau cerita. Di sini, elemen estetika, subjektivitas, dan kreativitas memainkan peran utama.

Aspek seni mencakup:

Estetika visual:

Estetika visual pada fotografi merujuk pada cara elemen-elemen visual seperti Warna, kontras, bentuk, dan tekstur dalam sebuah foto disusun, dipadukan, dan disampaikan untuk menciptakan keindahan, harmoni, serta dampak emosional atau intelektual bagi penikmatnya. Estetika ini adalah jembatan antara aspek teknis dan artistik dalam fotografi.

Emosi dan suasana: Bagaimana foto membangkitkan perasaan atau suasana tertentu.

Narasi visual: Cerita atau pesan yang ingin disampaikan oleh fotografer.

Gaya pribadi: Pendekatan unik yang mencerminkan identitas fotografer.

Eksplorasi dan interpretasi: Kebebasan dalam memilih subjek, sudut pandang, atau teknik eksperimental.

Tujuan artistik adalah komunikasi visual dan pengalaman emosional.

Fotografi memiliki beragam fungsi, tergantung pada konteks dan tujuan penggunaannya. Berikut adalah beberapa fungsi utama fotografi dalam kehidupan pribadi, sosial, budaya, hingga profesional:

1. Fungsi Dokumentasi

Menangkap dan menyimpan momen penting dalam kehidupan pribadi (pernikahan, kelahiran, perjalanan).

Digunakan dalam bidang sejarah, arkeologi, kedokteran, dan ilmiah untuk mencatat data visual.

Contoh: Foto arsip bencana alam, dokumentasi pembangunan, rekam medis.

2. Fungsi Komunikasi

Fotografi menyampaikan pesan, ide, atau informasi tanpa kata.

Sangat efektif sebagai media komunikasi visual karena bersifat universal dan emosional.

Contoh: Foto kampanye sosial, iklan, media berita.

3. Fungsi Ekspresi dan Seni

Fotografi sebagai sarana ekspresi diri dan kreativitas.

Digunakan dalam seni rupa, galeri, atau proyek pribadi untuk menyampaikan gagasan, emosi, dan perspektif.

Contoh: Fotografi konseptual, fine art photography.

4. Fungsi Jurnalistik dan Informasi

Menyajikan fakta visual kepada publik secara cepat dan kuat.

Foto jurnalistik membantu membentuk opini publik dan dokumentasi sejarah secara real-time.

Contoh: Foto konflik, demonstrasi, bencana, olahraga.

5. Fungsi Komersial dan Bisnis

Fotografi digunakan untuk memasarkan produk, jasa, atau personal branding.

Visual yang menarik dapat meningkatkan daya tarik konsumen.

Contoh: Fotografi produk, fashion, makanan, iklan digital.

6. Fungsi Edukasi

Membantu proses belajar dengan menyajikan informasi visual.

Digunakan dalam buku pelajaran, presentasi, penelitian, dan pelatihan.

Contoh: Foto struktur tubuh manusia, proses ilmiah, eksperimen, hingga poster edukatif.

7. Fungsi Sosial dan Budaya

Menjadi alat untuk merepresentasikan identitas, tradisi, dan perubahan sosial.

Foto dapat memperkenalkan budaya atau menyuarakan isu-isu kemanusiaan.

Contoh: Foto kehidupan suku pedalaman, tradisi lokal, isu lingkungan.

1.2 Sejarah Singkat Fotografi

Perkembangan dunia fotografi memang tidak terlepas dari sejarahnya yang teramat panjang, dimulai dari masa sebelum Masehi hingga ke masa sekarang ini. Kini, fotografi telah menjadi suatu bidang yang amat populer dan dapat dipahami serta dipraktekkan dengan mudah oleh setiap orang. Keadaan seperti ini tidak mungkin tercapai tanpa adanya penemuan atau inovasi yang dilakukan oleh para tokoh. Berikut ini merupakan pemaparan perkembangan fotografi dari mulai penemuan konsep kamera yang paling sederhana hingga ke era fotografi digital.

1. Camera Obscura

Camera Obscura (selanjutnya ditulis kamera obscura), berasal dari kata dalam bahasa latin yang artinya “kamar gelap‟. Disebut demikian karena pada awalnya kamera obscura memang sebuah ruangan gelap yang memiliki sebuah lensa cembung/lubang kecil di salah satu bagian sisinya.

Melalui lensa cembung/lubang kecil inilah, cahaya dari luar akan masuk dan memproyeksikan citra dari obyek/keadaan di luar, ke atas sebuah media.

Sebuah kamera obscura berbentuk ruangan, di University of North Carolina at Chapel Hill.

Area yang diberi lingkaran berwarna kuning adalah lubang kecil tempat masuknya cahaya.

Sejarah awal dari konsep pemroyeksian/pemantulan cahaya bisa ditelusuri ke tahun 336 SM. Saat itu Aristoteles (384 - 322 SM) melihat bentuk sabit yang tercipta akibat dari peristiwa gerhana matahari sebagian. Bentuk sabit itu terproyeksikan ke atas permukaan tanah, melalui lubang-lubang kecil dari sebuah ayakan. Aristoteles kemudian membuat lubang kecil pada sebuah lempengan

logam. Dan ternyata, lubang kecil pada lempengan logam tersebut memang bermanfaat sebagai jalan masuknya cahaya yang memproyeksikan citra dari luar, ke atas sebuah bidang. Peristiwa inilah yang melahirkan apa yang disebut dengan „prinsip optik‟, suatu prinsip yang sangat bermanfaat

dalam pengembangan teknologi fotografi (kamera) hingga sekarang.

Perkembangan selanjutnya dilakukan oleh seorang ilmuwan Mesir bernama Abu Ali Al-Hasan Ibn Al-Haitham (965 - 1039 M), atau yang lebih dikenal dengan sebutan„Al-Hazen‟. Al-Hazen adalah orang pertama yang menerapkan prinsip optik pada suatu ruangan gelap. Ruangan gelap inilah yang kemudian disebut sebagai kamera obscura.

Pada abad ke-15, seorang pelukis dan penemu terkenal, Leonardo Da Vinci (1452 - 1519 M), memanfaatkan kamera obscura untuk membantunya membuat lukisan. Ia mengatur sedemikian rupa agar proyeksi cahaya dari luar ruangan bisa jatuh tepat ke atas media lukisnya. Dengan cara itu, ia dapat menyalin citra yang terproyeksi, menjadi sebuah lukisan. Selain itu, Leonardo Da Vinci juga membuat rancangan kamera obscura berbentuk praktis yang bisa dibawa kemana-mana. Akan tetapi rancangan itu tidak sempat ia realisasikan.




Sumber : https://shotkit.com/when-were-cameras-invented/



2. Tahun 1839 (Penemuan kamera plat logam/kamera foto)

Kamera foto berarti suatu alat yang fungsinya tidak hanya memproyeksikan citra saja, tetapi juga menggambarkan citra tersebut ke atas sebuah media, secara permanen. Kamera foto merupakan hasil pengembangan dari fungsi yang sudah ada pada kamera obscura temuan Al-Hazen. Bila menelusuri sejarah penemuan kamera foto modern, maka kita akan bertemu dengan 4 orang tokoh dari abad ke-19 yang telah berjasa menunjukkan jalan menuju dunia fotografi modern.

Orang yang pertama adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Perancis, Joseph Nicéphore Niépce. Di tahun 1820an ia melakukan eksperimen dengan kamera obscura. Niépce menyisipkan sebuah media ke dalam kamera obscura, agar citra yang terproyeksikan bisa terekam dalam media itu.




View from the Window at Le Gras, foto yang paling pertama kali dibuat.

Media yang digunakannya adalah sebuah lempengan timah yang diolesi minyak khusus. Lempengan timah ini disimpan di dalam kamera obscura dan terpapar selama 8 jam oleh sinar matahari yang cerah. Citra yang terproyeksi dan terekam pada lempengan timah itulah, yang merupakan foto tercetak pertama yang berhasil dibuat dalam sejarah umat manusia. Foto itu diberi judul “View from the Window at Le Gras”, dibuat pada tahun 1826. Tahun 1826, Joseph Nicéphore Niépce berkolaborasi dengan seorang seniman dan ahli kimia Perancis bernama Louis JM Daguerre. Niépce meninggal dunia pada tahun 1833. Tapi setelah itu Daguerre terus menyempurnakan eksperimen Niépce. Ia menemukan cara agar gambar yang dihasilkan bisa terekam dengan lebih baik.





Boulevard du Temple (1838/1839), foto pertama yang menampilkan citra manusia. Dibuat oleh Louis JM Daguerre. Daguerre kemudian menggunakan media berupa lempengan berlapis perak. Sebelum lempengan itu dipapari cahaya, pertama-tama ia mengasapinya dengan uap dari zat yodium, agar lebih sensitif terhadap paparan cahaya. Setelah dipapari cahaya selama 10 menit melalui kamera obscura, lempengan berlapis perak tersebut diangkat dan diasapi lagi oleh uap dari zat merkuri serta dicelupkan dalam larutan garam. Akhirnya muncullah gambar yang kualitasnya lebih baik daripada foto yang dihasilkan selama 8 jam melalui eksperimen Niépce. Gambar yang diambil Daguerre ini dibuat pada sekitar akhir tahun 1838 atau awal tahun 1839. Diberi judul“Boulevard du Temple” dan merupakan foto pertama yang menampilkan citra manusia di dalamnya.

Proses dan perangkat yang dipergunakan Louis JM Daguerre untuk membuat foto, kemudian dipatenkan dan diberi nama Daguerreotype‟. Daguerreotype menjadi populer dan sering dipergunakan untuk mengambil gambar dari tokoh-tokoh terkenal. Sehingga alat ini bisa disebut sebagai kamera foto pertama yang digunakan di masyarakat.


3.1888/Awal Abad 20 (Penggunaan Film)

Tahun 1888, seorang berkebangsaan Amerika Serikat bernama George Eastman,

memperkenalkan kamera yang dijual dengan harga terjangkau dan bernama “Kodak”. Kamera Kodak yang pertama ini sudah terisi dengan sebuah rollfilm hitam putih yang mampu untuk merekam 100 foto.

Perkembangan awal dari film adalah lempengan timah/logam yang dipergunakan oleh Niépce, Daguerre, dan Talbot untuk merekam gambar yang dihasilkan dari alat mereka masing-masing. Akan tetapi lempengan yang telah dilapisi oleh berbagai macam zat kimia itu, tidaklah bisa disebut sebagai film karena gambar yang dibuat, tercetak pada lempengan itu juga. Sedangkan definisi film adalah media yang menyimpan gambar negatif, untuk kemudian diproses agar bisa tercetak pada media lain.

Adapun film seperti yang kita kenal sekarang ini, ditemukan oleh George Eastman, pendiri dari perusahaan Kodak, pada tahun 1884. Film jenis pertama ini berupa kertas yang diolesi dengan jel khusus yang kering. Baru pada tahun 1889, Eastman berinovasi dengan membuat film berbahan plastik transparan. Film ini terbuat dari bahan-bahan yang mudah terbakar, yaitu plastik khusus yang dicampur dengan nitrat dan kapur barus.


'Film' yang umum digunakan

 

 Kamera kodak pertama

Pengembangan pun terus dilakukan, film yang lebih modern dan biasa kita gunakan terdiri 3 hingga 20 lapisan, dan merupakan campuran dari berbagai bahan kimia. Adapun unsur-unsur yang terdapat pada film itu akan menentukan sensitifitas, kontras, resolusi dan efek-efek lain pada foto yang dibuat.

Menjelang akhir abad 20, muncul „film‟ jenis baru.Film baru itu adalah film elektronik (media penyimpanan data) yang digunakan pada kamera digital. Karena lebih murah dan bisa digunakan berulang-ulang, kini orang lebih memilih untuk memanfaatkan fotografi digital dan film elektronik tadi. Hasilnya pun bisa menyamai bahkan melebihi kualitas dari foto yang dihasilkan film konvensional.


4. Fotografi Digital

Fotografi digital merupakan salah satu inovasi terbaik dalam dunia fotografi. Kehadirannya telah mengubah paradigma masyarakat yang menganggap bahwa fotografi adalah suatu bidang yang mahal dan sulit untuk dikuasai. Fotografi digital benar-benar bisa memberikan kepraktisan dan kemudahan bagi setiap orang untuk membuat sebuah foto yang bagus. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, dan beragam fitur untuk membuat foto yang baik, muncul sebuah ungkapan bahwa “setiap orang bisa menjadi fotografer profesional”.

Bila ditelusuri dari sejarahnya, maka kita akan kembali ke tahun 1960an. Di mana dunia sedang mengalami revolusi besar-besaran di bidang teknologi. Eugene F. Lally, seorang teknisi dari Jet Propulsion Laboratory adalah orang pertama yang mencetuskan ide untuk mendigitalisasi sebuah foto. Saat itu tujuannya adalah untuk mempermudah pengiriman foto secara langsung dari misi-misi luar angkasa Amerika Serikat.

Pada tahun 1970an, dunia jurnalistik turut mempengaruhi kemunculan kamera digital. Saat itu, terdapat sebuah tuntutan untuk menghadirkan foto dari suatu peristiwa yang terjadi, secepat mungkin. Maka digunakanlah media pemindai foto (scanner). Sebuah foto dipindai menjadi data elektronik, kemudian dikirimkan melalui jalur telepon. Akan tetapi, cara ini juga masih dianggap merepotkan, karena terjadi penurunan kualitas gambar yang cukup signifikan dan proses pengiriman foto pun masih memerlukan waktu yang relatif lama.


Kamera Digital Model Pertama


Untuk menjawab persoalan ini, diperlukan suatu kamera yang bisa secara langsung menciptakan foto yang berupa data elektronik. barulah pada bulan Desember tahun 1975, seorang teknisi dari perusahaan Kodak yang bernama Steven Sasson, menjadi orang pertama yang menemukan Kamera Digital. Kamera yang dibuatnya, menggunakan sensor CCD sebagai media penerimaan gambar dan hanya mampu menghasilkan foto hitam putih dengan resolusi sebesar 0,01 megapixel (320 x 240 pixel). Media penyimpanannya adalah sebuah kaset tape, sedangkan untuk melihat hasil gambar, kamera ini harus disambungkan terlebih dahulu dengan sebuah televisi. Kamera ini mempunyai bobot seberat 3,6 kg dan membutuhkan waktu tak kurang dari 23 detik untuk memproses satu buah foto.

Walaupun kamera digital model pertama ini masih belum praktis dan belum sepenuhnya menjawab persoalan-persoalan yang terjadi, tapi alat ini telah menjadi awal mula dari kemudahan dan kepraktisan teknologi fotografi digital yang kita nikmati sekarang ini. Setelah penemuan dari kamera digital model pertama, kamera-kamera digital selanjutnya terus bermunculan dengan perbaikan perbaikan dari model sebelumnya, dengan berbagai fitur serta kemampuan yang baru.



TUGAS INDIVIDU
Jelajah Sejarah Fotografi (Membuat Infografis Garis Waktu)
Tujuan:
Siswa dapat memahami perkembangan sejarah fotografi dari masa ke masa secara kronologis dan visual.
Petunjuk Kegiatan:
A. Buatlah sebuah infografis garis waktu (timeline) tentang sejarah perkembangan fotografi, mulai dari:
a. Kamera Obscura (336 SM)
b. Penemuan Kamera Foto (1839)
c. Penggunaan Film oleh Kodak (1888)
d. Fotografi Digital (1975–sekarang)

B. Tuliskan nama tokoh, tahun penemuan, dan teknologi kunci yang dikembangkan.
C. Gunakan aplikasi desain grafis sederhana seperti Canva, Google Slides, atau PowerPoint.
D. Tambahkan ilustrasi atau gambar pendukung (boleh hasil unduhan bebas hak cipta atau gambar buatan sendiri).

Catatan:
 Infografis dalam bentuk digital (PDF/JPG) atau cetak ukuran A4.

Selasa, 21 Januari 2025

Mengenal lebih dekat dengan memori

Pernahkah Kamu bingung saat membeli memori card? Kenapa 2 memori card yang sama kapasitasnya harganya bisa jauh berbeda?
Akhirnya Kamu membeli yang paling murah.
Tapi ternyata setelah dipakai banyak masalah: file-file banyak yang rusak, rekaman video berhenti di tengah jalan, atau ada fitur kamera yang hilang.
Kalau begitu Kamu belum paham dengan spesifikasinya, yang berujung pada tidak cocoknya memori itu dengan kamera atau gadget yang Kamu punya.
Memilih memori card tidak sebatas soal kapasitas (berapa GB). Yang terpenting justru kecepatannya.
Karena itu akan menentukan seberapa lancar kamu bisa mengabadikan foto atau video di kamera kamu.

Kecepatan memori itu tertulis dalam kode-kodenya.
Karena itu kamu harus bisa bacanya.
Perbedaan SD, SDHC, dan SDXC
Kalau kamu perhatikan, ada 3 jenis SD Card di pasaran: SD, SDHC, dan SDXC.

Ini bedanya:SD mempunyai kapasitas maksimal 2 GB,
SDHC (singkatan dari SD High Capacity) mempunyai kapasitas 4 GB – 32 GB,
SDXD (singkatan dari SD Xtra Capacity) mempunyai kapasitas 64 GB – 2 TB.

Maka kalau kamu butuh memori 16 GB, berarti itu ada dalam kategori SDHC. Maka carilah kode SDHC!



Tapi, hati-hati!
SDXC hanya akan akan berjalan di kamera yang juga support dengan SDXC.
(SDHC dan SDXC memiliki format memori yang berbeda)
Jadi jangan so’ so’ an beli memori besar dengan kapasitas 64 GB misalnya, sementara kamera kamu gak mendukung SDXC.

(Tipsnya.. kalau kamu butuh memori 64 GB, lebih baik beli 32 GB SDHC dua buah)
Perbedaan kelas kecepatan
Ini yang paling penting!
Selain kapasitas, kamu wajib memperhatikan kecepatannya.
Karena ini berkaitan dengan kelancaran kamu dalam merekam foto atau video.
Kalau memori kamu lambat, video yang kamu rekam akan bermasalah. Bahkan bisa jadi tidak bisa direkam sama sekali atau filenya rusak.

Kita bisa melihat kecepatannya pada yang tertulis di memori card.

Angka seperti 45 MB/s, 60 MB/s, 90 MB/s yang tertera pada memori itu adalah kecepatan maksimumnya. Kenyataannya akan berada di bawah itu. Karena akan tergantung pada seberapa penuh memorinya.

Oleh karena itu pembuat memori akan menuliskan juga kecepatan minimumnya.
Hal ini penting, terutama untuk rekaman video, karena frame by frame nya harus bisa diputar atau direkam tanpa cacat untuk memenuhi syarat minimal kecepatan video.

Angka minimum ini akan dijadikan acuan untuk kamera memberikan “peringatan” ketika kecepatan real dari proses perekaman jatuh di bawah nilai minimumnya.

SPEED CLASS

Kecepatan minimum SD Card ditunjukkan dengan angka kecil yang dilingkari huruf C yang disebut Speed Class.

(kelihatannya seperti lingkaran, padahal itu huruf C yang artinya Class)



Angka 10, artinya kecepatan minimum untuk memori tersebut menyimpan file adalah 10 MB per detik. (yang lainnya 2=20 MB/s, 4=4 MB/s, 6=6 MB/s, 10=10 MB/s)

Semakin tinggi angkanya, semakin mahal harganya. Tapi semakin stabil juga memorinya, dan kamu akan merasa aman memakainya.

Contoh.. untuk merekam video Full HD (1920 x 1080) menggunakan DSLR, kamu harus menggunakan kelas 10. Karena kelas di bawah itu sangat berresiko. Video bisa tidak terrekam dengan baik, atau sering berhenti di tengah jalan (kamera memperingatkannya).

ULTRA HIGH SPEED CLASS (UHS)

Perhatikan juga angka di dalam huruf U di sebelah huruf C tadi.
(tidak semua SD Card)
Itu menunjukkan bahwa memori tersebut termasuk Ultra High Speed (UHS) Class.
Angka 1, artinya kecepatan minimumnya 10 MB/s.
Angka 3, artinya kecepatan minimumnya 30 MB/s.

Terus apa bedanya UHS dengan Speed Class?
Pembuatan memori dengan UHS lebih advance. Kecepatannya akan berada di atas Speed Class.
Asalkan.. kameranya (device-nya) mendukung UHS juga. Kalau tidak, maka dia akan kembali ke kecepatan minimum yang ditunjukkan Speed Class (huruf C).
Kelas yang mana yang harus saya pakai?

Jawabannya tergantung dari kualitas video yang mau kamu rekam.

Ingat.. setiap video pada dasarnya adalah ‘arus data’ (kita menyebutnya streaming) yang terus-menerus dialirkan selama video itu direkam atau diputar.
Artinya setiap video punya kecepatan arus data (disebut bit rate). Yang biasa diukur dalam KB atau MB (Megabyte).
Sederhana saja.. Youtube selalu buffer karena kecepatan internet kita gak sekenceng kecepatan data videonya.

Karena itu, untuk merekam video ke dalam memori.. kecepatan memori itu sendiri harus bersesuaian dengan kecepatan video.

Untuk merekam video kualitas Full HD (1920 x 1080 piksel), seminimal-minimalnya kamu harus menggunakan memori kelas 10. Kecepatan di atas itu (memori dengan UHS) lebih bagus lagi.. karena kamu bisa berinvestasi untuk merekam kualitas 4K.

Perhatikan tabel di bawah sebagai panduannya.




Setiap kali ada teman yang ingin membeli sebuah kartu microSD, pertanyaan yang muncul adalah “yang mana”? Arti kata ini ternyata sangat luas. Yang mana dapat berarti pemilihan kelas performa, jenis kartu microSD, dan lain sebagainya.


Memang, seringkali seseorang kesulitan menentukan kartu memori mana yang harusnya dibeli untuk perangkat mereka. Semakin kencang kinerjanya, tentu saja semakin baik saat dipakai. Akan tetapi, kartu memori dengan kinerja tinggi selalu memiliki harga yang mahal.

Kartu memori SD sendiri merupakan kependekan dari Secure Digital. Format kartu memori ini pertama kali diusung oleh SanDisk, Panasonic, dan Toshiba. Standar ini kemudian ternyata digunakan secara luas dibandingkan kartu memori jenis lain.


Nah, supaya kita tidak disebut gaptek oleh teman-teman kita, ada baiknya kita mempelajari simbol-simbol yang ada pada sebuah kartu microSD.
SDHC

Merupakan kependekan dari Secure Digital High Capacity. Standar ini muncul pada saat kebutuhan akan kapasitas meningkat. Standar ini mendukung hingga 32 GB. File System yang digunakan pada SDHC dan microSDHC adalah FAT 32.


SDXC

Ternyata, kapasitas 32 GB saat ini sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan banyak orang. Oleh karena itu, SD Association pun meningkatkan spesifikasi dari kartu memori mereka. Hingga lahirlah Secure Digital eXtended Capacity pada tahun 2009 lalu.

SDXC akan memiliki kapasitas hingga 2 TB. Sampai tulisan ini diturunkan, sebuah kartu SD baru memiliki kapasitas 1 TB dan microSD baru sampai 512 GB. Untuk file system yang digunakan adalah exFAT

Standar yang satu ini juga menetapkan bahwa 30MB/s merupakan batasan terendah dalam melakukan transfer data.


SDUC

Pada saat artikel ini diturunkan, belum ada kartu SDUC yang beredar. Standar ini baru dikeluarkan pada pertengahan tahun 2018 untuk menyambung standar SDXC saat kapasitasnya sudah tercapai.

SDUC nantinya bakal memiliki kapasitas hingga 128 TB. Kecepatannya pun juga bakal meningkat sampai sepuluh kali lipat dibandingkan dengan SDXC.
Class (C)

Jika melihat sebuah kartu SD, pasti akan terlihat juga logo bulat dengan angka di dalamnya. Itu merupakan logo dari Class sebuah kartu SD. Angka yang ada merupakan lambang dari kecepatan tulis minimal dari kartu tersebut. Jadi Class 10 membuat penggunanya dapat menulis file besar dengan kecepatan 10 MB/s.


UHS (U)

UHS merupakan kependekan dari Ultra High Speed. Biasanya, kelas UHS ditandai dengan lambang angka Romawi I, II, atau III. Selain itu, kelas ini juga ditandai dengan huruf U dengan angka di dalamnya, seperti U1 dan U3.

Lambang U seringkali dikatakan sebagai pengganti dari lambang class. Secara spesifikasi pun, kecepatan U1 dan Class 10 sama-sama harus memiliki kecepatan tulis data minimal 10 MB/s. Untuk U3, kecepatan tulis datanya minimal 30 MB/s.
Video Class (V)

Lambang V pada sebuah SDCard menandakan seberapa kencang sebuah kartu untuk menulis data video. Data video merupakan aliran data besar tanpa henti, sehingga penulisan juga akan dilakukan tanpa henti. Jika terhambat, hasil video bisa jadi lompat-lompat atau terputus.

Lambang V ditandai dengan angka transfer dengan satuan MB/s. Saat ini, SDCard dan microSD yang ada dipasaran sudah memiliki standar V6 yang berarti kecepatan tulisnya minimal 6 MB/s, V10 (10 MB/s), V30 (30 MB/s), V60 (60 MB/s), dan V90 (90 MB/s).


Application Class (A1)

Standar baru ini pertama kali diperkenalkan oleh SanDisk. Hal ini merupakan jawaban atas lambannya penggunaan microSD sebagai penyimpanan internal perangkat Android. Jadi, microSD dengan standar A akan dapat menjalankan aplikasi dengan lebih cepat.

Standar A1 memiliki IOPS (Input Output per Second) minimum 1500 kali baca dan 500 kali penulisan per detik. Untuk standar baru A2, minimum IOPS-nya adalah 4000 kali baca dan 2000 kali penulisan per detik. Untuk kecepatan tulisnya, minimal sebuah kartu harus memiliki 10 MB/s.

Demikian artikel tentang lambang dan istilah pada kartu memori SD, semoga bisa membantu Anda mengenal istilah yang ada dan memberikan gambaran sebelum Anda melakukan pembelian.

Cara cek keaslian Memori atau flasdisk

Tidak dipungkiri banyaknya produk SANDISK yang beredar di Indonesia tidak disertai dengan garansi resmi SANDISK INDONESIA. Untuk itu, customer harus jeli dalam membeli produk SANDISK agar customer bisa mendapatkan pelayanan garansi dari produk SANDISK dengan maksimal.

Berikut adalah contoh segel keaslian dari 4 DISTRIBUTOR RESMI produk SANDISK Anda yang bergaransi resmi SANDISK INDONESIA :

1. PT. ASTRINDO
Segel bulat EMAS bertuliskan GENUINE PRODUCT ASTRINDO di setiap kemasan SANDISK



2. PT. PERDANA
Segel kotak hologram bertuliskan ORIGINAL SANDISK di setiap kemasan SANDISK




3. PT. DATASCRIP
Segel kotak hologram bertuliskan DATASCRIP di setiap kemasan SANDISK




4. PT. INDOTELEKOMUNIKASI CEMERLANG
Segel kotak hologram bertuliskan SANDISK IC di setiap kemasan SANDISK


Diluar segel resmi tadi, kami pastikan bahwa produk SANDISK Anda adalah ILLEGAL / BM, atau bahkan produk Anda PALSU. Sgera komunikasikan demgan pihak penjual, apakah produk SANDISK yang akan Anda beli memiliki salah satu dari segel diatas demi terjaminnya layanan purna jual Anda.


Sandisk merupakan salah satu merek kartu memori yang banyak digunakan oleh berbagai kalangan. Namun, di pasaran juga ditemukan adanya produk Sandisk yang ternyata palsu alias KW. Kalau kamu dapat produk KW tentunya akan sangat kesal, kan? Apalagi kualitas produk KW pasti berbeda jauh dengan yang asli.

Kalau dilihat secara sekilas, memori Sandisk yang asli dan KW memang sangat mirip dan tampak nggak ada bedanya. Padahal, kalau kamu mau lebih teliti biar nggak tertipu, pasti bisa menemukan perbedaan antara keduanya. Nah, bagi yang mau beli memori baru, simak dulu cara membedakan Sandisk asli dan KW berikut ini!

Kemasan/Packaging


Kalau membeli memori Sandisk baru, cara termudah buat mengetahui keasliannya adalah dengan mengecek wadah atau kemasannya. Kemasan memori yang asli pasti selalu rapi, nggak menggembung maupun kempes. Sedangkan, kemasan produk yang palsu biasanya ada bagian-bagian yang menggembung dan kelihatan nggak rapi.

Kemudian kamu bisa juga mengecek kertas pembungkus memorinya. Di mana bungkus memori Sandisk yang asli sangat solid saat ditekuk dan agak keras sehingga nggak gambang sobek. Sebaliknya, pembungkus memori Sandisk KW terbuat dar kertas yang lentur dan tipis sehingga rentan sobek. Meskipun kelihatan sepele, tapi ciri kemasan ini merupakan salah satu indikasi utama keaslian produk.

Berikutnya, lihatlah bagian depan kemasan kartu memorinya sebagai cara cek Sandisk asli yang selanjutnya. Bagian depan kemasan Sandisk yang asli mempunyai tulisan lebih tebal, tajam, dan jelas. Kalau yang palsu biasanya tulisannya agak pudar, nggak jelas, dan tipis.

Selain itu, kamu juga perlu memperhatikan bagian belakang kemasannya. Kemasan Sandisk yang asli dilengkapi dengan tulisan situs resmi di bagian kanan atasnya. Sementara itu, Sandisk yang palsu biasanya mengosongi bagian yang seharusnya berisi situs tersebut. Terkadang ada juga yang menuliskan situs palsu atau informasi lainnya yang tidak terlalu penting.

Nomor Seri


Cara membedakan Sandisk asli dan KW yang selanjutnya adalah dengan mengecek nomor serinya. Setiap produk kartu memori dan flashdisk yang asli pasti mempunyai nomor seri unik. Nomor seri tersebut berguna buat mengidentifikasi kartu. Biasanya, terdapat string panjang yang bertuliskan angka saja atau huruf dan angka.

Kalau kamu nggak menemukannya, maka kemungkinan besar kartu memori itu palsu. Selain itu, kartu memori juga punya label depan yang dicetak dengan kualitas baik. Kalau kartu memori yang akan dibeli nggak dilengkapi dengan label depan dan posisinya kurang simetris, keasliannya patut dipertanyakan.

Perhatikan juga apakah labelnya menempel dengan sempurna atau nggak. Kalau label gampang mengelupas berarti kualitas cetaknya cukup rendah. Biasanya, produsen palsu juga hanya bermodalkan stiker murahan untuk bagian labelnya. Dari ciri fisik sederhana ini, kamu sudah bisa membedakan kartu memori yang asli dan palsu.

Kapasitas

Sejak maraknya tren belanja online, semakin banyak produk yang bisa didapatkan dengan mudah tanpa perlu keluar rumah. Bahkan, jenis dan kapasitas kartu memori yang tersedia di pasaran juga sangat bervariasi. Namun, kamu perlu berhati-hati kalau menemukan produk dengan ukuran kapasitas yang nggak realistis.

Misalnya saja kamu mendapatkan kartu memori dengan ukuran kapasitas 2 TB atau bahkan lebih. Selain nggak realistis, sejauh ini kartu memori terbesar yang tersedia di pasaran hanya berukuran 1 TB. Itu pun sudah dijual dengan harga yang sangat tinggi. Jadi, kalau kamu menemukan kartu memori 2 TB dan dijual dengan harga miring, jangan pernah memutuskan untuk membelinya.

Nggak hanya itu, kamu juga harus mencocokkan kapasitas yang tertera di kemasan dengan saat dimasukkan di HP. Cara ini memang agak merepotkan karena kamu perlu membuka kemasan dan mencoba memasukkannya ke HP. Apalagi nggak semua toko memberikan izin kepada pembeli untuk melakukan pengecekan dengan cara seperti ini.

Kecepatan


Cara yang selanjutnya untuk mengetahui keaslian produk Sandisk adalah dengan melakukan tes terhadap kecepatannya. Produk asli pasti selalu bisa memproses file dalam waktu yang relatif cepat. Sedangkan produk palsu memerlukan waktu agak lama untuk membaca file kemudian mengirimkannya ke perangkat.

Untuk melakukan pengecekan ini, kamu perlu mempersiapkan card reader yang cepat. Setelah itu, coba pindahkan sebuah file berukuran besar sekitar 1 atau 2 GB ke dalam kartu memori. Amati rata-rata kecepatan transfer dari kartu memori tersebut. Kalau produknya benar-benar original, maka proses transfernya akan berlangsung secara cepat dan optimal.

Kalau nggak punya card reader, kamu bisa memanfaatkan aplikasi dari Google Play Store atau AppStore untuk melihat informasi kartu memori. Mulai dari tanggal pembuatan, model, produsen, hingga nomor serinya. Kalau kartu memorinya palsu, maka aplikasi nggak akan bisa menampilkan data yang benar dan akurat terkait detail tersebut. Pilihan aplikasinya banyak banget, kamu tinggal pilih salah satu saja.

Sementara itu, untuk produk flashdisk kamu bisa melakukan pengecekan dengan lebih mudah tanpa pakai card reader. Tinggal sambungkan saja flashdisk ke laptop atau komputer kamu. Kemudian, pindah atau salin file berukuran besar dan amati waktu transfernya. Kalau proses transfer memakan waktu yang lumayan lama, bisa jadi kartu memori atau flashdisk tersebut palsu.

Harga



Sama halnya dengan flashdisk, semakin besar kapasitas kartu memori yang akan dibeli, tentu saja harganya lebih mahal. Hal ini menjadi salah satu poin penting untuk mengetahui apakah kartu memori tersebut original atau palsu. Soalnya, sekarang ini banyak banget penjual pihak ketiga yang berlomba-lomba menawarkan kartu memori dengan harga paling rendah.

Sekarang bukanlah hal yang sulit menemukan produk kartu memori dari merek ternama dengan harga yang murah. Sebaiknya jangan asal tertarik dengan harga nggak masuk akal yang diberikan oleh penjual. Periksa dulu berapa harga resmi dari produk yang kamu ingin beli dari situs brand-nya. Jangan juga gampang percaya dengan potongan harga yang terlalu besar dari toko-toko online.

Sebenarnya, untuk menghindari hal ini, cara yang paling gampang adalah dengan hanya membeli produk Sandisk di gerai resminya. Dalam hal ini, kalau kamu beli di toko online berarti pilihlah yang Official Store. Tujuannya adalah biar kamu nggak kecewa kalau tiba-tiba barang yang datang adalah produk KW. Apalagi kalau kamu sudah lama pengen memiliki kartu memori Sandisk terbaru.

Kesimpulan


Dari pembahasan di atas bisa disimpulkan kalau untuk mengetahui keaslian produk Sandisk bisa dilihat dari kemasan, nomor seri, kapasitas, kecepatan, dan harganya. Pokoknya, kamu tinggal memperhatikan cara di atas saja sudah pasti bisa membedakan antara kartu memori Sandisk yang asli dan palsu.
KENALI SEGEL GARANSI RESMI SANDISK INDONESIA