Selasa, 31 Maret 2020

Basic Kinemaster

Assalamualaikum wr wb
Kali ini saya akan membahas tentang dasar mengedit di Kinemaster

Biasanya saya menyarankan record 3 detik sebelum action dan 3 detik setelah cut
Dan saya selalu dengan kode tangan saja, bukan suara
Hal ini agar memudahkan memotong video dan suara kita tidak masuk ke video
Karena prinsipnya, lebih baik ambil video lebih lama ketimbang kurang waktunya

Tampilan awal akan seperti ini

Lalu pilih ini

Pilih foldernya lalu pilih filenya

Bila kinemasternya tidak support Full HD (1920-1080 pixel) atau Full High Definition maka akan dibuat salinan ukuran High Definition atau HD (720-576 piksel)

Proses pengurangan kualitas

Tidak disarankan merekam dlm format portrait
Tapi klo udah terlanjur, bisa di rotate, caranya pilih videonya, trus pilih yang di tunjuk garis biru



Bisa di putar ke kiri atau ke kanan sesuai selera


Berikutnya kita akan membahas tentang crop atau memotong video

menu potong video

potong dan buang bagian depan

potong dan buang bagian belakang

hanya potong tanpa membuang

Berikutnya kita membahas cara memberi transisi

Pilih sisipan video

pilhan menu transisi sesuai selera

Berikutnya kita bahas cara mengolah suara

Menu pengaturan suara video

fitur pengaturan volume



Atur volume sesuai kebutuhan

Menu untuk memisahkan suara dengan video

Video dan suara sudah terpisah

Klik bagian luar agar tidak memilih video atau suara

Pilih menu audio/suara

Silahkan pilih masukan musik, dapat merekam suara (dubbing) bisa juga efek suara, aset suara dan effect dapat di download

Berikutnya kita bahas cara pengaturan umum

Pilih menu berikut

Penguatan dan pelemahan audio

Penguatan dan pelemahan video

Penguatan audio/video gunanya adalah membuat tampilan awal dari gelap/tiada video/audio menjadi perlahan muncul

Pelemahan audio/video gunanya adalah membuat tampilan akhir dari ada video/audio menjadi perlahan menghilang


Berikutnya kita bahas cara memberikan Teks

Pilih menu lapisan

Pilih menu teks

Masukan teks

Teks akan muncul

Posisikan teks sesuai kebutuhan

Jenis font dapat di rubah sesuai selera


Tahap akhir adalah mengekspor semua pekerjaan kita kedalam sebuah file

Pilih menu share

Akan muncul lampilan ini



- Garis biru untuk menentukan ukuran video
- Garis merah untuk menentukan frame per second/keceparan gerak video per detik
- Garis kuning untuk menentukan kualitas video
- Garis hijau untuk mulai eksport

Semoga bermanfaat dan Selamat mencoba
🙏🙏🙏

Kamis, 23 Januari 2020

Nian Gao

Menyantap dan membagikan kue keranjang saat Imlek tiba sudah menjadi tradisi turun temurun yang diwariskan oleh leluhur orang-orang Tionghoa.

Berbagai hidangan khas Imlek dipercaya memiliki filosofi kemakmuran. Salah satunya adalah kue keranjang.

Kue cokelat manis ini dibawa oleh para orang-orang Tiongkok yang migrasi ke Indonesia sejak 1-6 SM.

Kue keranjang terbuat dari adonan tepung ketan dan gula yang dicetak dalam sebuah keranjang kecil berbentuk bulat dan berlubang.

Itu sebabnya kue ini disebut kue keranjang.

Kue keranjang itu lengket, kenyal, dan manis rasanya, mirip dengan dodol. Oleh karena itu, di Jawa Barat kue ini disebut dodol cina.

Nama kue ini sebenarnya nian gao. Nian artinya tahun. Gao artinya kue.

Nian gao adalah kue tahunan yang hanya keluar setahun sekali yaitu sekitar tahun baru Imlek.

Kue keranjang memiliki filosofi atau simbol-simbol yang melambangkan kemakmuran, diantaranya adalah:

Kuenya lengket melambangkan persaudaraan yang semakin erat dan rukun.

Rasanya manis melambangkan kehidupan yang ceria, penuh keberuntungan dan siapa yang memakannya akan berkata baik-baik.

Bentuknya bulat melambangkan persatuan, kerukunan, keceriaan, keberuntungan, dan kesuksesan.

Kue Sesaji dan Kue Keberuntungan

Kue keranjang adalah kue sesaji.

Kue ini ditaruh di meja altar sejak seminggu sebelum Imlek dan baru boleh dimakan setelah hari raya Cap Go Meh.

Cap Go Meh dirayakan 15 hari setelah Imlek.

Secara tradisi, kue keranjang adalah kue pertama yang dimakan di tahun baru Imlek.

Dengan menyantap kue yang manis itu, diharapkan sepanjang tahun itu hidup akan berjalan dengan manis penuh keberuntungan.

Kue ini pun tak boleh disajikan sembarangan.

Paling tidak jangan menyajikannya dalam jumlah empat potong.

Karena bagi orang Tionghoa, empat atau shi artinya mati dan bukan merupakan hal baik atau akan bernasib sial.

Lebih baik menyajikannya dalam jumlah ganjil.

Kalau pun akan disajikan dalam jumlah genap, paling baik disajikan enam buah.

Dan yang tak boleh dilupakan, kue keranjang disusun menjulang ke atas dengan makna agar segala doa bisa tersampaikan kepada dewa-dewa di atas.

Rabu, 08 Januari 2020

Aliran dalam seni lukis

Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa. Seni lukis yaitu seni yang mengapresiasikan kreatifitas seorang seniman melalui bidang dua dimensi, seperti kanvas, kertas, papan dll. Seni lukis memiliki beragam aliran yang semakin hari semakin berkembang. Berikut macam - macam aliran seni lukis :


Sukarno oleh Basuki Abdullah (Naturalisme)

Aliran Naturalisme adalah aliran yang berusaha menampilkan suatu objek lukisan secara alami. Aliran naturalisme ini memang mirip dengan realisme, bedanya naturalisme memiliki suatu tambahan agar menjadi lebih indah.

Ciri - ciri :

    Kebanyakan bertemakan tentang alam
    Memiliki teknik gradasi warna
    Memiliki susunan perbandingan. perspektif, tekstur, perwarnaan serta gelap terang dikerjakan seteliti mungkin

Tokoh - tokohnya :

    Raden Saleh
    Abdullah Sudrio Subroto
    Basuki Abdullah
    Gambir Anom
    Trubus


Penangkapan Pangeran Diponegoro" karya Raden Saleh (1857). (Romantisme)

 Aliran Romantisme adalah aliran yang berusaha menampilkan suatu lukisan dengan fantastik dan indah. Aliran ini menampilkan tentang suatu hal yang bersifat romance, seperti suatu pemandangan alam, tragedi, ataupun sejarah.

Ciri - ciri :

    Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
    Penuh gerak dan dinamis.
    Warna bersifat kontras dan meriah.
    Pengaturan komposisi dinamis.
    Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
    Kedahsyatan melebihi kenyataan

Tokoh - tokohnya :

    Raden Saleh
    Eugene Delacroix
    Theodore Gericault
    Jean Baptiste.


Stone Breakers oleh Gustave Courbet (Realisme)

 Aliran Realisme yaitu aliran yang menampilkan karya lukis apa adanya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari - hari dan berusaha agar lukisan seperti nyatanya tanpa ada tambahan lain.

Ciri - ciri aliran ini yaitu :

    Kebanyakan menampilkan tentang kehidupan sehari - hari.
    Lukisan apa adanya.
    Lukisan juga terlihat menyatu antara objek satu dengan objek lainnya.

Tokoh - tokohnya :

    Gustove Corbert
    Fransisco de Goya
    Honore Umier


Dream Caused Flight Bumblebee around Pomegranate Second Before Awakening (1944)
Salvador Dali (Surealisme)

 Aliran Surealisme yaitu aliran yang erat kaitannya dengan dunia fantasi, seolah - olah kita melukis dalam dunia mimpi. Lukisan surealisme juga biasanya memiliki bentuk atau lukisan yang tidak logis serta seperti khayalan.

Ciri - ciri :

    Lukisan aneh dan asing.
    Penuh dengan fantasi dan khayalan.

Tokoh - tokohnya :

    Joan Miro
    Salvador Dali
    Andre Masson
    Sudiardjo
    Amang Rahman


Bouquet of Flowers on the Veranda by Henri Matisse 80cm x 50cm Oil on canvas (Fauvisme)

Aliran Fauvisme adalah aliran yang memberikan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya.

Ciri - ciri :

    Seni lukisannya ialah warna-warna yang liar dan kontras.
    Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna aslinya
    Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat.

Tokoh - Tokoh :

    Henry Matisse
    Andre Dirrain
    Maurice de Vlamink
    Rauol Dufi
    Kess Van Dongen.


Starry Night oleh Vincent Van Gogh (Ekspresionisme)

Aliran Ekspresionisme adalah suatu aliran yang memberikan kebebasan distorsi bentuk dan warna untuk melahirkan emosi ataupun menyatakan sensasi dari dalam (baik objeknya maupun senimannya).

Ciri - ciri :

    Lebih banyak mengungkapkan jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia seseorang
    Ungkapan isi hati seseorang.
    Imajinasi seseorang
    Pemilihan Warna diutamakan
    Ekspresionisme menjaga jiwa dan menemukan ‘Sturm und Drang' dan pancarannya keluar merupakan media yang baik untuk melukiskan emosinya kepada orang lain.

Tokoh - Tokoh :

    Vincent Van Gogh
    Paul Gaugiuin
    Ernast Ludwig
    Affandi
    Zaini
    Popo Iskandar


Self Portrait oleh Affandi (Ekspresionisme)

Aliran Ekspresionisme adalah suatu aliran yang memberikan kebebasan distorsi bentuk dan warna untuk melahirkan emosi ataupun menyatakan sensasi dari dalam (baik objeknya maupun senimannya).

Ciri - ciri :

    Lebih banyak mengungkapkan jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia seseorang
    Ungkapan isi hati seseorang.
    Imajinasi seseorang
    Pemilihan Warna diutamakan
    Ekspresionisme menjaga jiwa dan menemukan ‘Sturm und Drang' dan pancarannya keluar merupakan media yang baik untuk melukiskan emosinya kepada orang lain.

Tokoh - Tokoh :

    Vincent Van Gogh
    Paul Gaugiuin
    Ernast Ludwig
    Affandi
    Zaini
    Popo Iskandar


Ssoleil Levant 1872 Claude Monet (Impression)

 Aliran Impresionisme adalah seni yang berusaha menampilkan kesan yang ditangkap objek. Aliran Impresionisme juga biasanya memiliki gambar yang agak kabur dan tidak mendetail.

Ciri - ciri :

    Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, untuk memberikan kemudahan pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.
    Warna didapat dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Diharapkan warna tercampur secara optis oleh retina.
    Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak digunakan sebagai bayangan).
    Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.
    Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
    Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk kemudian diterapkan di dalam lukisan.
    Dikerjakan di luar ruangan (en plein air)

Tokoh - Tokoh :

    Claude Monet
    Aguste Renoir
    Casmile Pissaro
    Sisley
    Edward Degas
    Mary Cassat


Chicks from avignon karya Pablo Picasso (Kubisme)

 Aliran Kubisme adalah aliran yang memiliki bentuk-bentuk geometris seperti segitiga, segi empat, lingkaran, silinder, bola, kerucut, kubus dan kotak-kotak.

Ciri - ciri :

    Memiliki bentuk geometris
    Memiliki perpaduan warna yang sangat perspektif.

Tokoh - Tokoh :

    Gezanne
    Pablo Picasso
    Metzinger
    Braque
    Albert Glazes
    Fernand Leger
    Robert Delaunay


Untitled karya Hans ARP th 1966 ukuran 50,5 x 33 cm (Dadaisme)

 Aliran Dadaisme adalah aliran yang menyajikan karya artistic dari bentuk yang seram, magic,mengerikan, kekanak-kanakan (naive), terkadang mengesankan.

Ciri - ciri :

    Seni yang tidak mau ilusi atau ketiadaan ilusi.
    Dominasi warna hitam, merah putih hijau dengan pewarnaan primer, tajam dan kontras

Tokoh - Tokoh :

    Roull Haussmann
    Duchamp
    Hans Arp

Jumat, 08 November 2019

Tumbuhan dan nama daerah di Betawi

Orang Betawi adalah Melayu yang bermukim di Jawa bagian Barat. Menurut para pakar bahasa seperti Prof. Nothofer dari Frankfurt University, perpindahan orang Melayu ke Jawa bagian barat, setidaknya terjadi pada abad XX sebelum Masehi. Namun, disadari atau tidak, ternyata banyak nama daerah di Betawi yang berasal dari tumbuhan, mari kita telusuri :

1. Betawi

Nama BETAWI berasal dari tanaman jenis akasia betawi. Tanaman ini tumbuh banyak di daerah Bekasi, terutama di Kampung Taruma Jaya. Di daerah lain di Indonesia, tanaman ini tumbuh di daerah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dengan nama bekawi. Tanaman ini dapat tumbuh sampai 4 meter. Daunnya disebut ketepeng. Daun ketepeng berkhasiat untuk pengobatan penyakit kulit. Selain itu kegunaan pohon betawi adalah pada akar umbinya yang dapat dijadikan gagang senjata tajam seperti pisau, keris dan golok.



2. Kapuk Muara

Nama Kapuk Muara sendiri adalah kombinasi Kapuk dan Muara. Pohon Kapuk Randu (Ceiba Pentandra) di masa lalu biasanya digunakan untuk mengisi kasur dan bantal sehingga lembut seperti tempat tidur, tentu saja sebelum penemuan bahan sintetis seperti sekarang.
Dalam beberapa abad yang lalu di daerah Kapuk Muara ada banyak pohon Kapuk Randu tumbuh di sekitar muara sungai / waktu yang menjorok ke laut. Sehingga dikatakan bahwa dari mana asal nama Kapuk Muara.




3. Menteng

Sebelum menjadi rumah elit seperti sekarang, daerah Menteng ketika itu adalah hutan yang memiliki banyak buah-buahan, terutama banyak pohon buah menteng, sehingga orang-orang menyebut daerah dengan nama Kampung Menteng.
Menteng / Ledge / Mundung adalah jenis tanaman batang keras dan kayu, dengan nama ilmiah Baccaurea Racemosa. Pohon asli Pulau Jawa ini menghasilkan buah yang menyerupai buah duku dengan rasa dan rasa manis asam.




4. Bidara Cina

Dalam periode kolonial Belanda, di lokasi itu kelompok etnis Cina menanam pohon Bidara. Itu terjadi sebelum pemberontakan Tionghoa melawan pemerintah Belanda di Batavia pada tahun 1740. Penduduk setempat menyebut kejadian pemberontakan dengan nama tragedi Tiongkok berdarah. Banyak juga percaya bahwa nama Bidara diambil dari kata-kata berdarah dalam tragedi itu.
Bidara atau Widara adalah pohon buah yang tumbuh di daerah tropis. Pohon ini juga mampu bertahan ketika suhu kering dan ekstrem yang berkepanjangan. Buahnya memiliki rasa pahit manis dan asam, kayunya sering digunakan sebagai bangunan yang baik atau bahan bakar, sampai kulit dan akarnya juga obat pencernaan yang berkhasiat dan penyembuh luka.
.






5. Gandaria

Catatan historis wilayah yang mengambil nama pohon lainnya, dahulu di daerah administrasi kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, banyak yang ditumbuhi pohon Gandaria. Jadi dikatakan bahwa inilah asal muasal dari mana asal nama Gandaria.







6. Duri Kosambi

Menurut catatan sejarah, sebelumnya daerah Duri Kosambi adalah daerah kering dan banyak perkebunan yang dikelola oleh penduduk setempat. Masyarakat menanam berbagai jenis pohon, dari buah-buahan hingga sayuran, dan yang paling berkembang adalah pohon buah, salah satunya adalah pohon Kosambi
Pohon Kosambi adalah duri di batang dan daun, jadi dikatakan bahwa dari asal nama Duri Kosambi yang digunakan oleh masyarakat dari awal mendiami daerah. Tetapi seiring dengan perkembangan kota Jakarta, sekarang tidak ada lagi pohon Kosambi, bahkan tidak ditemukan bekasnya.




7. Pulo Gadung

Gadung (Dioscorea Hispida atau Dioscoreaceae) adalah jenis tanaman bantalan yang umumnya digunakan sebagai tanaman pangan. Gadung menghasilkan umbi yang dapat dimakan, tetapi mengandung racun yang dapat menyebabkan pusing dan muntah jika mereka tidak benar dalam pemrosesan. Produk Gadung yang paling terkenal adalah dalam bentuk keripik meskipun di rebus juga bisa dimakan. Umbi juga dapat digunakan sebagai arak (difermentasi) sehingga di Malaysia juga dikenal sebagai ubi arak, selain peercharies. Di Indonesia, memiliki nama seperti Janeng (Aceh), Janjang (Minang), Bitule (Gorontalo), Gadu, (Bima), Gadung (Bali, Jawa, Madura dan Sunda) IWI (SASAK), AX (SASAK), Salapa (Bugis) dan Sikapa (Makassar).





8. Wijayakusuma

Wijayakusuma (Epiphyllum Anguliger) mencakup jenis pabrik kaktus yang memiliki kelas Dichotiledonea, dan dapat hidup di daerah dengan iklim moderat ke iklim tropis.
Dikatakan bahwa seorang karakter bernama Ki Ageng Selo mengakui bahwa pada tahun 1970, Pak Harto telah diminta menanam Wijaya Kusuma di istana negara yang diambil oleh Soedjono dari Pulau Nusakambangan. Tujuannya adalah bahwa pada tahun 1973 Pak Harto kembali terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia lagi.
Karena namanya mirip dengan nama Jawa, banyak orang berpikir jika tanaman bunga Wijayakusuma adalah tanaman asli Indonesia. Meskipun tanaman ini sebenarnya dari Venezuela, Amerika Selatan. Tanaman Wijayakusuma di masa lalu dibawa oleh pedagang Cina ke Indonesia di Kerajaan Majapahit.
Bunga yang disebutkan dengan Ratu malam ini memiliki bunga putih besar yang seperti gading, dan terlihat seperti tanaman yang sangat eksotis. Bunga Wijayakusuma ini memiliki daun hijau, berbentuk datar, pada ujung di sekitar daun ada kurva kecil, keras.
Bunga Wijayakusum adalah bunga yang unik dan langka yang cukup umum di Indonesia. Yang membuat "bunga kemuliaan" nama lain dari bunga Wijayakusuma ini jarang terjadi karena tanaman itu sulit diperoleh. Tetapi kesempatan untuk menonton bunga ini mekar sangat jarang.
Karena kelangkaan, sampai mengembangkan mitos bahwa siapa pun yang bisa mendapatkan bunga Wijayakusuma mekar akan mendapatkan keberuntungan. Dalam kekuatan bunga, disebut sebagai peninggalan milik Bathara Kresna, persidangan Allah Wisnu menyanyikan pencari alam semesta.
Di antara Istana Kasunanan Surakarta dan Yogyakarta, Bunga Wijayakusuma diyakini memiliki hubungan dekat dengan raja-raja Majapahit di masa lalu. Di budaya Istana Yogyakarta dan Surakarta, kandidat raja baru diminta untuk memilih bunga Wijayakusuma yang mekar sebelum naik tahta. Raja yang berhasil membuatnya diyakini sebagai kemuliaan bagi Kerajaan yang dipimpin nanti.








9. Kelapa sawit

Elaeis (dari bahasa Yunani, yang berarti "minyak") adalah genus Arecaceae yang memiliki dua spesies, yang disebut kelapa sawit. Pabrik ini digunakan untuk bisnis pertanian komersial dalam produksi minyak sawit. Palm African Palm Elaeis Guineensis (nama spesies Guineensis mengacu pada negara asalnya) adalah sumber utama minyak sawit. American Oil Palm, Elaeis Oleifera (dari Oleifer Latin, yang berarti "produsen minyak") adalah tanaman asli Amerika tropis, dan digunakan secara lokal untuk produksi minyak.
Palm Oil adalah tanaman industri sebagai bahan baku untuk minyak goreng, minyak industri, dan bahan bakar. Kelapa sawit ini memiliki peran penting dalam industri minyak, yang dapat menggantikan kelapa sebagai sumber bahan baku. Perkebunan menghasilkan laba besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia, penyebaran di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Ada beberapa spesies kelapa sawit yaitu E. Guineensis Jacq., E. oleifera, dan E. Odora. Varietas atau jenis minyak kelapa sawit diklasifikasikan berdasarkan dua karakteristik, yaitu ketebalan endocarp dan warna buah. Pengembangan ketebalan endocarp, kelapa sawit diklasifikasikan sebagai tiga varietas yaitu Dura, Pisifera, dan Tenera, sedangkan sesuai dengan warna buah, kelapa sawit diklasifikasikan ke dalam tiga varietas yaitu nigrescens, virescens, dan albescens. Secara umum, kelapa sawit terdiri dari beberapa bagian, yaitu akar, batang, daun, bunga dan buah. Bagian dari kelapa sawit yang diperlakukan menjadi minyak adalah buah.