Jumat, 13 September 2019

Melihat cahaya

  


 
Fotografi pada dasarnya adalah proses pembuatan gambar dengan merekam cahaya, tetapi banyak yang mengklaim menguasai fotografi, tetapi tidak sensitif dan tidak tahu cara menggunakan cahaya. Fenomena ini seperti pelukis yang tidak bisa mencampur cat minyak dan menuangkannya ke dalam kanvas ketika ia melukis. Ini tidak dapat dipisahkan karena kemajuan teknologi kamera digital. Kamera hari ini hampir semua mode otomatis atau semi otomatis. Di mana kami membiarkan kamera memutuskan berapa banyak cahaya. Saya tidak menyalahkan penggunaan teknologi yang membuat mengambil foto lebih praktis dan akurat sesuai dengan kenyataan yang ada, tetapi jika Anda ingin foto Anda dapat menginspirasi banyak orang, maka Anda perlu belajar untuk melihat cahaya.
    Tanda-tanda jika Anda dapat melihat cahaya meliputi: Mampu melihat kontras (perbedaan dalam intensitas cahaya dan warna) dan dapat melihat arah cahaya (depan, belakang, ke bawah). Pada pandangan pertama, itu sederhana, tetapi tanpa latihan, sulit untuk menguasai ilmu ini.
    Sekedar saran, cobalah pergi berkeliling dan amati lingkungan Anda dalam hal kontras dan arah cahaya. Coba visualisasi foto yang ingin Anda ambil. Selanjutnya, ambil kamera Anda (bila ada mode manual). Kamera diatur ke mode manual (m) dan ambil foto yang mengevaluasi cahaya yang ada.
    Mengapa menggunakan mode manual? Karena dalam mode ini Anda membuat keputusan berapa banyak dan berapa lama cahaya memasuki sensor kamera. Selanjutnya, ubah foto Anda ke foto hitam putih. Dan dari sana, cobalah mencatat apakah fotonya menarik? Jika foto memiliki kontras rendah, atau arah cahaya yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada, maka kemungkinan Anda belum berhasil menggunakan cahaya dengan benar.


Semoga berhasil.....

Hubungan menggambar dengan Fotografi

    Gambar, pelajaran seni dasar adalah yang paling mendasar, sangat erat terkait dengan fotografi. Bahkan, untuk dapat mengambil materi fotografi, biasanya siswa / i harus terlebih dahulu mengambil materi gambar terlebih dahulu.

    Saat ini, banyak hobi fotografi tidak banyak yang menguasai ilmu menggambar, sangat disayangkan.
Memang, untuk menjadi fotografer yang baik, tidak perlu harus bisa menggambar, tapi, dengan menguasai ilmu ini, maka fotografer yang baik ini akan menjadi fotografer yang hebat.
Mengapa menggambar berkaitan erat dengan fotografi?
Masih ingat dulu ketika duduk di sekolah dasar?
Kami diajari untuk menggambar bentuk sederhana seperti silinder, kubus, kotak, kerucut dan sebagainya.
Kemudian kita diminta untuk mengarsir bagian bayangannya.
Ini pertama kalinya kita belajar dengan arah cahaya.
Kemudian kita dibimbing untuk dapat membuat komposisi gambar bentuk yang seimbang.
Selanjutnya kita belajar perspektif dengan garis horizon dan sudut pandang.
Dasar-dasar menggambar dan dasar fotografi kurang lebih sama yaitu peka terhadap bentuk, cahaya, komposisi, perspektif dan lain-lain.

    Perbedaan utama menggambar dengan fotografi adalah, pelajaran menggambar membutuhkan waktu karena kita harus belajar mengendalikan jari-jari kita dan motorik halus.
Selain itu kita juga harus belajar untuk bersabar dan menyeluruh.
Sementara fotografi seperti menggambar yang hasilnya dapat diperoleh secara instan, terutama setelah era digital sekarang.

    Lalu, masih perlukan belajar menggambar?
Saya pikir untuk fotografer yang ingin menghasilkan karya-karya hebat, juga perlu belajar menggambar.

    Gambar membuat kita lebih sensitif dan memahami tentang bentuk, perspektif, cahaya, komposisi, dan sebagainya..
Hal ini memperkuat dan mengembangkan fondasi fotografi kita.

Fotografi mati suri

    Fotografi secara umum baru dikenal sekitar 150 tahun lalu. Ini kalau kita membicarakan fotografi yang menyangkut teknologi. Namun, kalau kita membicarakan masalah gambar dua dimensi yang dihasilkan dari peran cahaya, sejarah fotografi sangatlah panjang. Dari yang bisa dicatat saja, setidaknya "fotografi" sudah tercatat sebelum Masehi.

    DALAM buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 sebelum Masehi, seorang pria bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang, maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi.
Kemudian, pada abad ke-10 Masehi, seorang Arab bernama Ibn Al-Haitham menemukan fenomena yang sama pada tenda miliknya yang bolong.

    Hanya sebatas itu informasi yang masih bisa kita gali seputar sejarah awal fotografi karena keterbatasan catatan sejarah. Bisa dimaklumi, di masa lalu informasi tertulis adalah sesuatu yang amat jarang.

    Demikianlah, fotografi lalu tercatat dimulai resmi pada abad ke-19 dan lalu terpacu bersama kemajuan-kemajuan lain yang dilakukan manusia sejalan dengan kemajuan teknologi yang sedang gencar-gencarnya.

    Adalah tahun 1839 yang dicanangkan sebagai tahun awal fotografi. Pada tahun itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.

    Penemu fotografi dengan pelat logam, Louis Jacques Mande Daguerre, sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Tapi, Pemerintah Perancis, dengan dilandasi berbagai pemikiran politik, berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma.
Maka, saat itu manual asli Daguerre lalu menyebar ke seluruh dunia walau diterima dengan setengah hati akibat rumitnya kerja yang harus dilakukan.

    Meskipun tahun 1839 secara resmi dicanangkan sebagai tahun awal fotografi, yaitu fotografi resmi diakui sebagai sebuah teknologi temuan yang baru, sebenarnya foto-foto telah tercipta beberapa tahun sebelumnya.
Sebenarnya, temuan Daguerre bukanlah murni temuannya sendiri. Seorang peneliti Perancis lain, Joseph Nicephore Niepce, pada tahun 1826 sudah menghasilkan sebuah foto yang kemudian dikenal sebagai foto pertama dalam sejarah manusia. Foto yang berjudul View from Window at Gras itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.

    Niepce membuat foto dengan melapisi pelat logam dengan sebuah senyawa buatannya. Pelat logam itu lalu disinari dalam kamera obscura sampai beberapa jam sampai tercipta imaji.
Metode Niepce ini sulit diterima orang karena lama penyinaran dengan kamera obscura bisa sampai tiga hari.

    Pada tahun 1827, Daguerre mendekati Niepce untuk menyempurnakan temuan itu. Dua tahun kemudian, Daguerre dan Niepce resmi bekerja sama mengembangkan temuan yang lalu disebut heliografi. Dalam bahasa Yunani, helios adalah matahari dan graphos adalah menulis.
Karena Niepce meninggal pada tahun 1833, Daguerre kemudian bekerja sendiri sampai enam tahun kemudian hasil kerjanya itu diumumkan ke seluruh dunia.

    FOTOGRAFI kemudian berkembang dengan sangat cepat. Tidak semata heliografi lagi karena cahaya apa pun kemudian bisa dipakai, tidak semata cahaya matahari.
Penemuan cahaya buatan dalam bentuk lampu kilat pun telah menjadi sebuah aliran tersendiri dalam fotografi.

    Cahaya yang dinamai sinar-X kemudian membuat fotografi menjadi berguna dalam bidang kedokteran.
Pada tahun 1901, seorang peneliti bernama Conrad Rontgen menemukan pemanfaatan sinar-X untuk pemotretan tembus pandang. Temuannya ini lalu mendapat Hadiah Nobel dan peralatan yang dipakai kemudian dinamai peralatan rontgen.

    Cahaya buatan manusia dalam bentuk lampu sorot dan juga lampu kilat (blits) kemudian juga menggiring fotografi ke beberapa ranah lain. Pada tahun 1940, Dr Harold Edgerton yang dibantu Gjon Mili menemukan lampu yang bisa menyala-mati berkali-kali dalam hitungan sepersekian detik.
Lampu yang lalu disebut strobo ini berguna untuk mengamati gerakan yang cepat. Foto atlet loncat indah yang sedang bersalto, misalnya, bisa difoto dengan strobo sehingga menghasilkan rangkaian gambar pada sebuah bingkai gambar saja.

    Demikian pula penemuan film inframerah yang membantu berbagai penelitian. Kabut yang tidak tembus oleh cahaya biasa bisa tembus dengan sinar inframerah. Tidaklah heran, fotografi inframerah banyak dipakai untuk pemotretan udara ke daerah-daerah yang banyak tertutup kabut.
Kemajuan Pesat

    KEMAJUAN teknologi memang memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar mesin jahit hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.

    Temuan teknologi makin maju sejalan dengan masuknya fotografi ke dunia jurnalistik. Karena belum bisa membawa foto ke dalam proses cetak, surat kabar mula-mula menyalin foto ke dalam gambar tangan. Dan surat kabar pertama yang memuat gambar sebagai berita adalah The Daily Graphic pada 16 April 1877. Gambar berita pertama dalam surat kabar itu adalah sebuah peristiwa kebakaran.

    Kemudian, ditemukanlah proses cetak half tone pada tahun 1880 yang memungkinkan foto dibawa ke dalam surat kabar.

    Foto pertama di surat kabar adalah foto tambang pengeboran minyak Shantytown yang muncul di surat kabar New York Daily Graphic di Amerika Serikat tanggal 4 Maret 1880. Foto itu adalah karya Henry J Newton.

    Banyak cabang kemajuan fotografi yang terjadi, tetapi banyak yang MATI di tengah jalan. Foto Polaroid yang ditemukan Edwin Land, umpamanya, pasti sudah tidak dilirik orang lagi karena kini foto digital juga sudah nyaris langsung jadi.

    Juga temuan seperti format film APSS (tahun 1996) yang langsung MATI SURI karena teknologi digital langsung masuk menggeser semuanya.

Fotografi saat ini

    Perkembangan fotografi saat ini sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat sejak awal diperkenalkannya pada tahun 1826. Kini para fotografer tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui hasil gambar yang dia dapat, cukup melihat preview yang ada di memory kamera digital miliknya. Untuk pengoperasionalannya pun tak sesulit fotografi pada awal ditemukannya, kini seorang anak kecil pun sudah bisa menggunakan kamera untuk mengambil gambar. Begitu mudahnya fotografi saat ini menjadikan fotografi terkesan mudah karena sudah dapat dilakukan oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Selain itu, alat perekam gambar pun kini bisa kita temui dengan mudahnya, mulai dari kamera pocket digital, mp4, serta handphone pun sudah memiliki fasilitas perekam gambar digital.
    Hadirnya era digitalisasi yang terus menembus pelosok kota, bahkan hingga pelosok desa telah mengundang kekaguman semua lapisan masyarakat, terutama karena praktis dan kemudahan dalam pengoperasionalannya sehingga membawa fotografi kedalam ruang lingkup yang lebih luas dan merangkul seluruh lapisan masyarakat. Dari orang tua, dewasa, remaja, hingga anak – anak baik dari kalangan atas maupun kalangan bawah, semuanya sudah bisa menghasilkan karya fotografi. Pada era digitalisasi seperti sekarang ini, sang fotografer masa kini tidak lagi dipusingkan oleh developer, fixer dan enlarger, mereka tinggal colok ke computer, dan print hasil gambar yang diperolehnya dengan menggunakan printer. Bahkan saat memotret pun, sang fotografer masa kini tidak perlu memikirkan berapa diafragma dan speed yang digunakan karena kemudahan yang diberikan oleh fasilitas automatis kamera yang dimilikinya.

-bersambung-

Senin, 09 September 2019

My First Love....

I see you...
I hear you...
I feel you...

In every dream in my sleep...
I see you guide me...
In every mistakes that i make...
I hear you remind me...
In every path that i choose...
I feel you occompany me...

In my blood, your blood flows...
In my breath, blow your breath...
Your prayer always accompany my dreams...
Your knowledge always guide me...

You are my nurse when i sick...
You are my compass in my path...
You are my water in my thirst...
You always there when i need you...

How can i say your name...
When a thousands love word can't describe your beauty...
You are my universe...
Wherever you are, there’s where my heart is...

You're always there when i need you...
In every part of my body...
In my blood...
In my breath...
In my dreams...
In my pray...
You are my first love...
You are my true love...
Today...
Tomorrow...
Forever...
I will always Love you...


Mom....






Jumat, 26 Juli 2019

Unsur Seni Rupa

Dalam proses kerja, diperlukan elemen yang sesuai dengan prinsip-prinsip komposisi yang harmonis.

Unsur Rupa

Unsur Rupa adalah elemen yang digunakan untuk merealisasikan atau menciptakan karya seni.

1. Titik
Awal garis. Titik adalah unsur rupa terkecil.
Semua bentuk dihasilkan dari titik. Titik bisa menjadi pusat perhatian ketika titik berkumpul dan satu memiliki warna yang berbeda. Titik yang diperbesar disebut bintik.

2. Garis
Berawal dari titik dan berakhir pada titik.
Setiap baris dapat mewakili sifat, misalnya:
- Garis horizontal: mewakili tenang, tenang, kedamaian, pasif
- Garis diagonal: mewakili gerakan, gerakan, dinamika, tidak seimbang, gesit, gesit, gerak, lari
- Garis vertikal: mewakili sifat-sifat yang tidak bergerak stabil, luar biasa, kuat, statis
- Garis melengkung: mewakili sifat dinamis, kuat dan luas
- Garis lengkung S: Gerakan indah, dinamis dan luwes. Nama lainnya adalah The line of beauty.
- Garis Zig-Zag : mewakili semangat, berbahaya (bersemangat) bahaya, mengerikan, gugup.

3. Bidang.
Area yang dibatasi oleh garis. Bidang biasanya dalam bentuk 2 dimensi.

4. Bentuk
Gabungan dari beberapa bidang
- Bentuk 2 dimensi dibuat di bidang datar dengan batas garis yang disebut kontur.
- Bentuk 3 dimensi dibatasi oleh ruang di sekitarnya.

Sifat atau karakteristik dari setiap bentuk:
- Bentuk biasa: kubus, balok, dan persegi
Berkesan statis, stabil dan formal. Saat menjulang, itu bagus dan stabil.
- Bentuk melengkung, bulat atau bola tampak dinamis, labil dan bergerak.
- Bentuk runcing: segitiga, prisma, piramida, kerucut, mengesankan aktif, energik, tajam dan memimpin.

5. Ruang
Area di dalam dan di luar suatu objek.
Ruang dibagi menjadi:
- Ruang positif: ruang yang ditempati bentuk
- Ruang negatif: uang yang Brada mengelilingi bentuknya.

6. Warna.
Kesan cahaya yang ditangkap oleh mata. Warna muncul dari cahaya, perbedaan warna sangat tergantung pada intensitas cahaya (gelap terang) dan arah cahaya.

Warna dibagi menjadi 3, yaitu:
- Warna primer: warna dasar, warna yang tidak diproduksi dari campuran warna apa pun. Yang termasuk dalam warna primer berwarna merah, kuning dan biru,
- Warna sekunder: Warna yang dihasilkan dari campuran 2 warna primer. Warna sekunder berwarna hijau (biru + kuning), ungu (merah + biru) dan oranye (merah + kuning)
 - Warna Tersier: Warna yang dihasilkan dari campuran 3 warna primer. Itu berwarna coklat, warna yang dihasilkan dari campuran merah, kuning dan biru.

Setiap warna dapat mewakili sifat-sifat tertentu:
- Merah: api, panas, marah, bahaya, pemberani, hidup
- Putih: Suci, mati, bersih, tidak bersalah dan jujur
- Kuning: matahari, cerah, sukacita, kecemburuan, benci, cerah
- Emas: Mahsyur, Agung, Luhur, Jaya
- Cokelat: Stabil & Kuat
- Orange / Orange: Masak, Senang, Senja, Ceria
- Biru: Tenang, Kenyataan, Kedamaian, Kebenaran, Setia, Kesedihan
- Hijau: dingin, dingin, segar, mentah, pertumbuhan, harapan
- Pink: Romantis, Ringan
- Purple / Tilapia: kekayaan, berkabung, bangsawan, kemewahan, berisi rahasia
- Hitam: tragedi, kematian, kesedihan, okultisme, kegelapan, tegas dan dalam

7. Tekstur
Sifat permukaan suatu benda. Nilai Raba pada permukaan yang memberi karakter suatu objek.
Tekstur dibagi menjadi 2, yaitu: tekstur nyata / nyata / nyata dan tekstur semu / maya / imajiner.

Selasa, 23 Juli 2019

WAWASAN SENI RUPA

Pengertian seni

Menurut Ki Hajar Dewantara “seni adalah perbuatan manusia yang timbul dan hidup perasaannya dan bersifat indah hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia lainnya”
Menurut kamus besar bahasa Indonesia “keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dsb)”

Pengertian SENI RUPA

SENI RUPA pada dasarnya dengan jenis seni lain intinya adalah sama, yaitu sama – sama buatan manusia yang mengandung ekspresi dan atau keindahan. Namun, seni rupa dinikmati oleh indra penglihatan

Berdasarkan fungsinya, seni rupa terbagi menjadi Seni Murni dan Seni Terapan
Seni Murni

Seni yang memiliki nilai estetika saja atau hanya bisa dinikmati keindahannya saja, contohnya :

Seni Lukis adalah cabang dari seni rupa yang hanya memiliki, panjang dan lebar dan pengembangan dari menggambar


1. SENI LUKIS

Media dalam seni lukis

kanvas

Lukisan Hunt 2 karya Raden Saleh


kulit

Tattoo

Dinding

Grafitti : Lukis dinding yang objeknya berupa tulisan


Mural : Lukis dinding yang objeknya berupa gambar

pasir


air


Kuku

Udara


Logam


Kayu


2. SENI PATUNG

Seni Patung adalah scabang dari seni rupa yang dapat dilihat dari segala arah dan memiliki, panjang, lebar, tinggi dan volume. 

Patung Kayu

Patung Logam

Patung batu

patung tanah

patung lilin

patung es

patung semen


patung pasir

patung gipsum

Buah / makanan (food carving

Patung salju


3. SENI GRAFIS

Seni grafis adalah cabang seni bahwa proses membuat pekerjaannya menggunakan teknik pencetakan, biasanya di atas kertas

cetak saring (biasa disebut sablon)

Wood cut

4. SENI DEKORASI
Dekorasi adalah produk seni yang sengaja dibuat untuk tujuan sebagai hiasan




5. FOTOGRAFI / PHOTOGRAPHY

Photography dalam bahasa Yunani berasal dari kata Photos yang artinya cahaya dan graphos yang artinya gambar Sehingga fotografi dapat diartika sebagai “menggambar dengan cahaya” Berdasarkan objek foto yang diambilnya, fotografi terbagi menjadi beberapa kajian, yaitu :

Toy photography (fotografi mainan)

Foto jurnalistik

Foto model

Foto kuliner

Foto makro

Foto produk

Foto Landscape

Foto sport


Seni Terapan

Seni terapan adalah hasil karya seni yang memiliki nilai estetika atau keindahan dan nilai guna / fungsi pakai Seni terapan terbagi menjadi dua, yaitu kriya dan desain Seni kriya biasanya merupakan karya seni yang dibuat menggunakan keterampilan tangan (hand skill) tetapi tetap memperhatikan aspek fungsional dan juga nilai seni itu sendiri

A. Seni Kriya

Kriya Tekstil

Kriya Kulit

Kriya logam

Kriya keramik

Kriya bambu

Kriya kayu


Kriya rotan

B. Desain

Desain grafis adalah bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau PESAN seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan)

Desain grafis

Desain arsitektural

Desain komunikasi visual

Desain produk