Sabtu, 08 Januari 2022

Mudahnya mendapatkan pahala

Siang hari yang terik, seorang wanita bernama Mimin merasa kepanasan, ia lalu memutuskan untuk membeli minuman dingin di warung. Ah, betapa segarnya minum dingin di cuaca terik ini, kata mimin. Belum sempat si pedagang memasukkan uang yang baru didapatnya dari pembelian minuman dingin itu, kemudian datang pengemis. Sang pedagang pun tak berfikir lama lagi, diberikanlah uang hasil penjualan minuman dingin itu kepada pengemis. Melihat hal itu, Mimin berteriak kepada pedagang "bang, kalau mau beramal pakai duit sendiri dong, jangan pakai duit saya, itu kan yang abang kasih ke pengemis, duit saya". Setelah melampiaskan kemarahannya, Mimin pergi meninggalkan pedagang tersebut yang bingung dengan hal itu.
Keesokan harinya, Asep yang tau kalau pedagang minuman dingin mempunyai kebiasaan beramal kepada sesama itu, dalam hati berkata "saya mau beli di warung itu ah, agar pedagang itu bisa berbagi dengan beramal kepada sesama.
Ada yang aneh dari cerita ini. Keanehan ada pada pola pikir Mimin yang melarang pedagang minuman beramal menggunakan uang darinya
Mbak Mimin, memang uang itu awalnya uang mba Mimin, tapi begitu uang itu di belikan minuman di warung, uang itu telah berubah menjadi uang si pedagang, karena mbak Mimin sudah menggantinya dengan air dingin yg mbak mimin beli. Di satu sisi, kang Asep justru mendapatkan pahala. Loh, kok bisa?
Kan itu tadi juga uangnya kang Asep telah berpindah menjadi uang si pedagang, berarti yang mendapat pahala, hanya pedagang dong, kang Asep gak kebagian pahala
Ya bisa lah...
Jadi begini, walaupun uang Kang Asep sudah berpindah menjadi uang si pedagang saat kang Asep membeli minuman dingin, namun Niat kang Asep yang mau membeli di warung itu agar si pedagang bisa beramal dari hasil penjualannya itulah yang membuat Kang Asep mendapatkan cipratan pahala dari amal si Pedagang. Ingat, yang menjadikan pahala dalam cerita ini adalah niatnya, bukan fisik uangnya.
Nah, dari cerita ini, coba deh para pembaca mengawali segala sesuatunya dengan niat yang positif, contohnya apa?
Contohnya sekolah...
Jangan mengawali pagi hari menuju sekolah dengan niat hanya agar mendapatkan uang jajan dari orangtua, dapat wifii gratis buat pish rank, dan hal-hal lainnya
Tapi awali pagi hari saat berangkat sekolah dengan niat mencari ilmu, agar ilmu yang di dapat bisa bermanfaat bagi sesama, niscaya tiap langkah kita menuju sekolah dihitung pahala oleh ALLAH SWT.
Begitu mudahnya dan murahnya ALLAH SWT menjanjikan pahala buat kita, hanya dengan niat, tidak perlu keluar uang, tak perlu mengeluarkan tenaga.
Semoga tulisan ini dapat diambil hikmahnya.
Akhir kata saya mohon maaf jika tulisan ini banyak kekurangan dan dirasa kurang berkenan
Wassalamualaikum wr wb