Selasa, 20 Juli 2021

ANATOMI KAMERA

Dalam membuat suatu gambar tentunya harus ada elemen (alat dan bahan) berupa kuas, media gambar, cat, objek dan penggambarnya. Tanpa satu elemen itu kiranya suatu karya tidak akan pernah tercipta, begitu juga halnya dengan fotografi.
Untuk menciptakan suatu foto perlu adanya :
  • Kamera dan lensa sebagai kuasnya
  • Film sebagai media gambarnya, kertas atau kanvasnya
  • Cahaya sebagai catnya
  • Objek
  • Fotografer 

ALAT PEREKAM GAMBAR

Kamera obscura atau pinhole merupakan jenis kamera yang paling sederhana yang ditemukan pada tahun 1515 oleh Leonardo da Vinci. Dimana anatominya terdiri dari :
  • kotak ruang gelap kedap cahaya
  • lubang kecil (pinhole) tempat cahaya masuk
  • bahan peka cahaya
Cara kerja kamera ini adalah cahaya masuk ke ruang kedap cahaya melalui lubang kecil membentuk bayangan benda tepat pada bahan peka cahaya (sekarang film) sehingga bayangan benda itu membekas atau terekam pada film.
Anatomi dan prinsip kerja kamera pinhole ini mendasari kamera – kamera masa kini yaitu suatu kotak dengan ruang gelap peka cahaya dan lensa sebagai penyalur cahaya.

Jenis Kamera

Dalam perkembangannya kamera mengalami berbagai perubahan, baik cara pemakaiannya, kebutuhan lensa, format film yang digunakan maupun lainnya.
menurut cara pemakaiannya
kamera manualkamera automatis (dengan program auto light, motor drive, auto focus, dll)

1. KAMERA PINHOLE (OBSCURA)






2. Kamera Single Lens Reflector (SLR) Analog







3. Kamera Twin Lens Reflector (TLR)



Kamera menurut format film (jenis film akan dibahas pada materi asa dan film)
kamera 120 mm
kamera 135 mm
kamera format menengah (Medium Format)
kamera format besar (Large Format)

Kamera 135 mm



Kamera Medium Format




Kamera Large Format






MEDIA PEREKAM GAMBAR
1. Roll Film





2. Film Positif (Slide)



3. SENSOR KAMERA DIGITAL






Bagian – bagian kamera

Kamera SLR (Single Lens Reflektor) yang biasa digunakan dalam pemotretan memiliki anatomi yang kompleks, adapun bagian – bagiannya sebagai berikut :

Badan kamera
  • Lensa
Merupakan susunan dari beberapa jenis dan bentuk kaca bening tembus pandang yang menghasilkan sebuah panjang baker tertentu (focal length). Pada titik baker inilah bayangan benda akan terbentuk pada tabir gambar.


  • Jendela pembidik ( view finder )


  • Rana ( shutter )



  • Alat pengokang


  • Shutter curtain dan cermin





Kamera SLR memiliki keistimewaan dan dapat digunakan untuk berbagai tekhnik pemotretan yaitu dengan :

  • Memilih jenis lensa
  • Mengatur pencahayaan
  • Pengaturan focus, dan lain - lain

Prinsip kerja SLR :
  • Cahaya masuk melalui lensa
  • Sebelum rana dibuka, cahaya dipantulkan cermin (a) menuju pentaprisma untuk dibalikkan ( karena bayangan yang masuk kedalam kamera dalam keadaan terbalik dari gambar sesungguhnya ).
  • Pada saat rana dibuka, secara bersamaan diafragma menutup ke posisi yang telah ditentukan, cermin menutup (b) dan rana membuka sesuai dengan lamanya kecepatan rana yang telah ditentukan.
  • Cahaya seterusnya menuju ke film dan terekam ke dalam film.
  • Posisi cermin, rana dan diagfragma kembali pada keadaan semula setelah waktu yang kita atur dalam pengatur kecepatan rana telah habis.



DIAFRAGMA

Diafragma adalah lubang pada lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan pemotretan. Lubang lensa ini dibentuk dari kepingan – kepingan logam tipis yang berada di dalam atau di belakang lensa, bisa diciutkan dan dilebarkan. Hubungan diafragma dengan cahaya yang dapat masuk adalah sebagai berikut :
  • Apabila skala diafragma diperkecil maka luang atau bukaan lensa menjadi besar sehingga cahaya yang masuk menadi banyak.
  • Apabila cahaya dianggap banyak, maka skala diafragma diperbesar dan bukaan lensa menjadi kecil sehingga cahaya yang masuk menjadi sedikit.
  • Nilai diafragma dinyatakan dengan f/stop dan ditulis dengan f/skala, skala atau angka yang terdapat pada gelang diagfragma adalah 1.4 – 2.8 – 4 – 5.6 – 8 – 11 – 16 – 22 yang mempunyai arti bahwa lensa tersebut dapat membuka diafragma dengan f/1.4, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, dan seterusnya.
  • Apabila angka yang kita pakai kecil maka, bukaan diafragma besar sehingga cahaya yang masuk semakin banyak, demikian pula sebaliknya, jika angka yang kita pakai besar, maka bukaan diagfragma semakin kecil.
  • Menaikan satu f/stop akan menambah cahaya yang masuk 2 kali lipat. Menurunkan satu f/stop akan mengurangi cahaya yang masuk ½ kali lipat.




RANA ( SHUTTER )

Rana adalah sebuah fasilitas yang disediakan oleh kamera SLR yang mengatur lamanya cahaya yang masuk. Satuan rana adalah second atau detik.

Pada kamera SLR B, 1, ½, ¼ , 1/8 , 1/15, 1/ 30, 1/60, 1/125, 1/ 250, 1/500, 1/1000, 1/ 2000, 1/4000.

Yang mempunyai arti bahwa kecepatan rana adalah 1 detik, ½ detk, ¼ detik dan seterusnya. Angka – angka tersebut dituliskan pada pengatur kecepatan tanpa “1” yaitu 1, 2, 4, 8, 15, dan seterusnya. Angka B pada rana adalah Bulb, yang berarti membuka rana tergantung lamanya pemotret menekan tombol pelepas rana.





LIGHT METER

Merupakan sebuah indicator dalam kamera yang terlihat pada view finder yang berfungsi untuk melihat penentuan besar bukaan diafrgma dan lama bukaan rana dalam mengukur cahaya yang masuk dalam kamera, biasanya ditandai oleh :
  • (-) untuk cahaya yang masih kurang (under eksposure)
  • (o) untuk cahaya yang cukup (sinkron eksposure)
  • (+) untuk cahaya yang berlebih (over eksposure)



Nah, saat memotret, usahakan agar sinkron (kondisi cahaya yang masuk cukup), hal ini di tandai dengan light metter berada di posisi 0 atau tengah, berikut gambaran koneksi atau hubungan dari ketiga hal tersebut.



Minggu, 18 Juli 2021

Sejarah Videografi



Mungkin kita sering mendengar istilah video. Namun bagaimana dengan istilah videografi? Videografi merupakan sebuah media yang digunakan untuk merekam kejadian atau momen yang kemudian akan dirangkum ke dalam satu gambar maupun suara. Kemudian hasilnya bisa kita nikmati dengan lebih menarik karena lebih seru, apalagi jika nanti diedit dengan bebrapa penambahan suara atau efek melalui aplikasi edit video.

Selain bertujuan untuk membuat video tersebut semakin menarik. Videografi digunakan untuk sebuah kajian maupun dibuat untuk kemudian dilihat di kemudian hari. Videografi sudah merambah ke semua kalangan dan sudah banyak digunakan sesuai dengan kepentingan atau keperluan masing-masing. Videografi juga ada yang dibuat secara individu dan tidak sedikit yang membuat videografi secara berkelompok.

Selain itu, kemajuan teknologi semakin lama sudah semakin maju sehingga kita bisa menikmati videografi dengan berbagai macam cara dan berbagai macam format. Sekarang sudah ada dua jenis videografi yang mungkin beberapa orang belum mengetahui istilah inii, yakni analog dan digital.

Seseorang yang mengambil atau melakukan sebuah videografi dinamakan videografer. Mereka dikelompokkan menjadi dua bagian. Seorang videografer profesional atau sudah berpengalaman lama dan seorang videografer amatir. Namun sebenarnya dua hal ini merupakan istilah yang diada-adakan dan hanya bertujuan untuk membedakan untuk kemampuan seseorang dalam videografi.

Mereka pun juga terkadang bekerja di tempat yang sama dengan keperluan yang berbeda. Biasanya videografer amatir lebih berfokus membuat video untuk konsumsi pribadi dan tidak untuk diperjualbelikkan. Namun untuk videografer yang profesional, mereka bahkan diminta oleh seseorang untuk membuat sebuah videografi yang menarik dan harganya pun juga terkadang lumayan mahal.

1. Ditemukan kamera fotografi

Sejarah awal videografi bermula ketika ditemukannya kamera fotografi dan juga film siluloid. Hal ini terjadi pada sekitar abad ke 16 sampai 17 yang bermula dari sebuah kota berbahan kayu dan juga pada salah satu bagian kotak tersebut terdapat lensa obsscure yang merupakan sebuah lubang kecil yang posisinya berada tepat di tengah-tengah kotak tersebut.

2. Era film siluloid

Hasil dari videografi merupakan sebuah ilusi satu gambar tetap atau yang dinamakan dengan still picture. Maka dari itu, ilusi yang dihasilkan bukan gerakan. Kemudian perkembangan videografi semakin maju dengan adanya film atau motion picture yang dilakukan oleh Thomas Alva Edison yang mana beliau sudah menciptakan kinetiscope. Penemuan tersebut kemudian dilanjutkan dan semakin dikembangkan oleh Lumiere bersaudara.

Pada akhirnya, 28 Desember 1894 mereka berhasil menciptakan cinematographe yang meruapakan sebuah piranti yang bekerja dengan cara menggabungkan kamera yang digunakan sebagai alat memproses film maupun proyektor menjadi satu kesatuan.

3. Telekomunikasi

Sejarah videografi berlanjut dengan semakin berkembangnya dunia telekomunikasi. Berikut ini akan kami sebutkan apa saja perkembangan telekomunikasi sehingga dapat menghasilkan sebuah videografi sampai sekarang ini.
  • 1844 telegram berhasil ditemukan oleh Samuel Morse
  • 1876 ditemukan sebuah alat komunikasi yang kita kenal dengan telepon. Orang yang berjasa menciptakannya adalah Alexander Graham Bell.
  • 1880 Heinrich berhasil menemukan gelombang elektromagentik.
  • Paul Nipkow telah berhasil menemukan tv mekanik pada tahun 1884.
  • 1894 awal mula film bioskop diputar dan disaksikan beramai-ramai oleh masyarakat.
  • Guglielmo Marconi berhasil membuat pesan melalui radio pada tahun 1895.
  • 1912 Lee de Forest berhasil membuat vacum cube.
  • KDKA memperkenalkan radio siaran di Pitsburgh pada tahun 1920.
  • Vladimir K Zworykin berhasil membuat sebuah TV tabung atau lonoscope pada tahun 1923.
  • Philo T Fransworth berjasa di dalam membuat televisi rumah pada tahun 1930.
  • Di tahun 1933, RCA mulai mendokumentasikan siaran televisi di Amerika.
  • 1941 cikal bakal dari televisi komersial hingga sekarang.
  • Teknik Videografi

Sebenarnya di dalam teknik videografi tidak jauh berbeda dengan teknik yang dilakukan untuk film. Film sendiri pun merupakan gabungan dari beberapa unsur yang di dalamnya meliputi gambar dan juga suara. Kita memang bisa menghasilkan sebuah videografi yang bagus ketika kita memang benar-benar paham tentang teknik videografi yang diperlukan.

Namun sebelum itu kita harus paham bahwa ada hal penting yang harus diperhatikan berkenaan dengan perangkat kamera yang akan digunakan. Sebelum melakukan shooting, seseorang harus memperhatikann beberapa hal seperti yang kammi sebutkan di bawah ini:
Orang yang mengambil gambar tersebut harus benar-benar paham terhadap perangkat kamera yang digunakan. Disarankan untuk memahami bagaimana cara menggunakannya maupun berbagai instruksi lainnya melalui buku manual yang didapat ketika membeli kamera. Ia juga harus paham kira-kira apa saja fitur atau keunggulan yang dimiliki oleh kameranya, termasuk juga kekurangannya.
Setelah itu, dia juga harus paham tentang bagaimana teknik pengambilan yang benar sesuai dengan kebutuhan gambar yang diinginkan.
Menentukan apa saja peralatan yang diperlukan, misalnya mikrofon, baterai, kabel ekstension, dan lain sebagainnya.
Memastikan bahwa baterai dalam kondisi penuh dan tidak bermasalah agar proses pengambilan gambar bisa berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan tidak terburu-buru.
Macam-Macam Format Video
  • Film bisu atau yang kita kenal dengan siluloid
  • Perangkat besar awal TVRI / U-matic
  • Beta ’80
  • VHS, SVHS .80
  • Supercam ’90
  • Betacam ’90 dan mulai dikenalnya 3ccd atau harge cople device technology
  • Era digital video, seperti betacam, mini dv, hdd, dvd, yang diperkenalkan sekitar tahun 1995 hingga sekarang ini.
Demikiann informasi yang bisa di sampaikan tentang pengertian videografi beserta sejarah, dan juga beberapa teknik yang harus diperhatikan dalam melakukan videografi. Kesimpulannya, videografi yang kita nikmati sekarang ini telah melalui berbagai macam fase atau tahap hingga sekarang videografi telah banyak dimanfaatkan untuk semua kalangan masyarakat.



Videografi



Videografi (Videography) dalam bahasa indonesia sebetulnya terdiri dari 2 kata yaitu video yang artinya gambar bergerak dan grafi yang merupakan kata serapan dari yunani yaitu -graphiā yang artinya menulis. Videografi adalah sebuah proses merekam video ( berupa visual / visual dan audio) suatu moment yang dapat dinikmati dikemudian hari, baik sebagai sebuah kenangan ataupun sebagai bahan kajian untuk mempelajari apa yang sudah pernah terjadi. Videografi sendiri banyak digunakan oleh berbagai kalangan untuk berbagai kepentingan, mulai dari individu hingga kelompok, dan bahkan setiap negara dapat dipastikan memiliki arsip tentang sejarah negaranya dalam bentuk video.

Videografi biasanya tidak membutuhkan konsep seperti script dan storyboard, melainkan merekam hal yang natural terjadi. Videografi biasanya berbentuk dokumentasi dan liputan. Hal yang mudah kita lakukan adalah merekam kejadian dengan kamera ponsel hal ini bisa disebut videografi juga, bahkan saat CCTV merekam itu juga videografi. Namun perlu diingat Videografi berbeda dengan sinematografi untuk mentetahui nya silakan buka artikel tentang perbedaan videografi dengan sinematografi.

Bukan hanya dikalangan amatir videografi juga dibuat bisnis professional oleh vendor kreatif seperti jasa dokumentasi wedding, pesta ulang tahun, liputan event dsb. Di zaman modern dan digital kini videografi semakin dimudahkan karena kita bisa share karya videografi kita di Youtube.