Dalam membuat suatu gambar tentunya harus ada elemen (alat dan bahan) berupa kuas, media gambar, cat, objek dan penggambarnya. Tanpa satu elemen itu kiranya suatu karya tidak akan pernah tercipta, begitu juga halnya dengan fotografi.
Untuk menciptakan suatu foto perlu adanya :
- Kamera dan lensa sebagai kuasnya
- Film sebagai media gambarnya, kertas atau kanvasnya
- Cahaya sebagai catnya
- Objek
- Fotografer
ALAT PEREKAM GAMBAR
Kamera obscura atau pinhole merupakan jenis kamera yang paling sederhana yang ditemukan pada tahun 1515 oleh Leonardo da Vinci. Dimana anatominya terdiri dari :
- kotak ruang gelap kedap cahaya
- lubang kecil (pinhole) tempat cahaya masuk
- bahan peka cahaya
Cara kerja kamera ini adalah cahaya masuk ke ruang kedap cahaya melalui lubang kecil membentuk bayangan benda tepat pada bahan peka cahaya (sekarang film) sehingga bayangan benda itu membekas atau terekam pada film.
Anatomi dan prinsip kerja kamera pinhole ini mendasari kamera – kamera masa kini yaitu suatu kotak dengan ruang gelap peka cahaya dan lensa sebagai penyalur cahaya.
Jenis Kamera
Dalam perkembangannya kamera mengalami berbagai perubahan, baik cara pemakaiannya, kebutuhan lensa, format film yang digunakan maupun lainnya.
menurut cara pemakaiannya
kamera manualkamera automatis (dengan program auto light, motor drive, auto focus, dll)
1. KAMERA PINHOLE (OBSCURA)
2. Kamera Single Lens Reflector (SLR) Analog
3. Kamera Twin Lens Reflector (TLR)
Kamera menurut format film (jenis film akan dibahas pada materi asa dan film)
kamera 120 mm
kamera 135 mm
kamera format menengah (Medium Format)
kamera format besar (Large Format)
Kamera 135 mm
Kamera Medium Format
Kamera Large Format
MEDIA PEREKAM GAMBAR
1. Roll Film
2. Film Positif (Slide)
3. SENSOR KAMERA DIGITAL
Bagian – bagian kamera
Kamera SLR (Single Lens Reflektor) yang biasa digunakan dalam pemotretan memiliki anatomi yang kompleks, adapun bagian – bagiannya sebagai berikut :
Badan kamera
- Lensa
- Jendela pembidik ( view finder )
- Rana ( shutter )
- Alat pengokang
- Shutter curtain dan cermin
Kamera SLR memiliki keistimewaan dan dapat digunakan untuk berbagai tekhnik pemotretan yaitu dengan :
- Memilih jenis lensa
- Mengatur pencahayaan
- Pengaturan focus, dan lain - lain
Prinsip kerja SLR :
- Cahaya masuk melalui lensa
- Sebelum rana dibuka, cahaya dipantulkan cermin (a) menuju pentaprisma untuk dibalikkan ( karena bayangan yang masuk kedalam kamera dalam keadaan terbalik dari gambar sesungguhnya ).
- Pada saat rana dibuka, secara bersamaan diafragma menutup ke posisi yang telah ditentukan, cermin menutup (b) dan rana membuka sesuai dengan lamanya kecepatan rana yang telah ditentukan.
- Cahaya seterusnya menuju ke film dan terekam ke dalam film.
- Posisi cermin, rana dan diagfragma kembali pada keadaan semula setelah waktu yang kita atur dalam pengatur kecepatan rana telah habis.
DIAFRAGMA
Diafragma adalah lubang pada lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan pemotretan. Lubang lensa ini dibentuk dari kepingan – kepingan logam tipis yang berada di dalam atau di belakang lensa, bisa diciutkan dan dilebarkan. Hubungan diafragma dengan cahaya yang dapat masuk adalah sebagai berikut :
- Apabila skala diafragma diperkecil maka luang atau bukaan lensa menjadi besar sehingga cahaya yang masuk menadi banyak.
- Apabila cahaya dianggap banyak, maka skala diafragma diperbesar dan bukaan lensa menjadi kecil sehingga cahaya yang masuk menjadi sedikit.
- Nilai diafragma dinyatakan dengan f/stop dan ditulis dengan f/skala, skala atau angka yang terdapat pada gelang diagfragma adalah 1.4 – 2.8 – 4 – 5.6 – 8 – 11 – 16 – 22 yang mempunyai arti bahwa lensa tersebut dapat membuka diafragma dengan f/1.4, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, dan seterusnya.
- Apabila angka yang kita pakai kecil maka, bukaan diafragma besar sehingga cahaya yang masuk semakin banyak, demikian pula sebaliknya, jika angka yang kita pakai besar, maka bukaan diagfragma semakin kecil.
- Menaikan satu f/stop akan menambah cahaya yang masuk 2 kali lipat. Menurunkan satu f/stop akan mengurangi cahaya yang masuk ½ kali lipat.
RANA ( SHUTTER )
Rana adalah sebuah fasilitas yang disediakan oleh kamera SLR yang mengatur lamanya cahaya yang masuk. Satuan rana adalah second atau detik.
Pada kamera SLR B, 1, ½, ¼ , 1/8 , 1/15, 1/ 30, 1/60, 1/125, 1/ 250, 1/500, 1/1000, 1/ 2000, 1/4000.
Yang mempunyai arti bahwa kecepatan rana adalah 1 detik, ½ detk, ¼ detik dan seterusnya. Angka – angka tersebut dituliskan pada pengatur kecepatan tanpa “1” yaitu 1, 2, 4, 8, 15, dan seterusnya. Angka B pada rana adalah Bulb, yang berarti membuka rana tergantung lamanya pemotret menekan tombol pelepas rana.
Yang mempunyai arti bahwa kecepatan rana adalah 1 detik, ½ detk, ¼ detik dan seterusnya. Angka – angka tersebut dituliskan pada pengatur kecepatan tanpa “1” yaitu 1, 2, 4, 8, 15, dan seterusnya. Angka B pada rana adalah Bulb, yang berarti membuka rana tergantung lamanya pemotret menekan tombol pelepas rana.
LIGHT METER
Merupakan sebuah indicator dalam kamera yang terlihat pada view finder yang berfungsi untuk melihat penentuan besar bukaan diafrgma dan lama bukaan rana dalam mengukur cahaya yang masuk dalam kamera, biasanya ditandai oleh :
- (-) untuk cahaya yang masih kurang (under eksposure)
- (o) untuk cahaya yang cukup (sinkron eksposure)
- (+) untuk cahaya yang berlebih (over eksposure)